Bidang ZIS Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf Bidang Agraria

11 Sejarah Peradaban Islam Kurikulum 2013 jelata hingga para raja. Paham Sufi yang pertama kali berkembang di Turki Usmani adalah Tarekat Yesevi yang didirikan oleh Ahmad YasawiYesevi. Para Syaikh sufi juga ikut berjuang menyelamatkan Turki Usmani. Diantara Syaikh sufi yang terkenal adalah Maulana Jalaluddin Ar-Rumi w. 672 H 1273 M pendiri Tarekat Maulawiyah. Banyak dari pejabat tinggi Turki Usmani yang ikut ke dalam Tarekat Maulawiah ini. Bahkan, pemimpin tarekat ini diangkat dan diberhentikan oleh sultan. Adapun tarekat Bektasyi lebih banyak dianut oleh kalangan masyarakat bawah. Selain kedua tarekat tersebut ada tarekat lain yaitu Tarekat Naqsyabandi. Tarekat ini didirikan oleh Muhammad Bahauddin Naqsyabandi w. 791 H 1389 M.

c. Bidang ZIS Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf

Dalam pemerintahan Turki Usmani, ada menteri yang khusus mengurusi masalah Islam dan wakaf yang disebut Syaikh al-Islam. Di masa Turki Usmani, pemerintahan berhasil menghimpun harta dari umat Islam yang dipergunakan untuk pendidikan, pengembangan budaya dan seni, pembangunan sarana dan prasarana seperti saluran air, jembatan, jalan, sekolah, perpustakaan, masjid, pondok sufi, makam dan rumah sakit. Selain harta wakaf dan harta zakat, infak dan sedekah juga dikelola untuk melunasi utang bagi yang tidak mampu, memberikan biaya pemakaman kaum Muslim yang tidak mampu, membantu para janda, pelajar yang miskin, dan lain- lain. Dengan pengelolaan harta zakat, infak, sedekah dan wakaf ini, maka Turki Usmani mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Semangat mengeluarkan harta atau berinfak ini sudah menjadi budaya di Turki Usmani, yang tidak hanya dilakukan oleh orang kaya dan mampu saja, melainkan juga dari masyarakat biasa.

d. Bidang Agraria

Dalam pemerintahan Turki Usmani, tanah dimiliki oleh kerajaan. Tidak hanya itu, pengelolaan juga diatur dengan undang-undang secara rapi. Undang- undang pertanahan ini merupakan warisan dari Bizantium dan Turki Usmani menyebutnya dengan Iqta’. Ia merupakan undang-undang agraria yang membagi tanah ke dalam berbagai macam kategori. Ada tiga kategori tanah kerajaan di masa itu yakni Timar, Zeamet, dan Has. Timar adalah tanah yang pengelolaannya diberikan kepada tuan tanah. Tuan tanah kemudian membayar pajak kepada kerajaan dari keuntungan yang didapat dari tanah tersebut. Selain pajak, pemilik Buku Siswa Kelas XII 12 timar juga harus menyerahkan dua atau empat ekor kuda atau beberapa orang untuk ditugaskan sebagai armada laut. Zi’amah adalah lahan yang lebih luas daripada timar. Tanah ini pengelolaannya diserahkan kepada orang-orang yang telah berjasa kepada kerajaan. Pemiliknya disebut Za’im. Para za’im ini berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah pusat dan mengirim sejumlah orang untuk dijadikan anggota pasukan. Baik timar dan zi’amah ini selalu dalam pantauan pemerintah pusat. Adapun khas adalah tanah yang lebih luas dari zi’amah yang diberikan kepada para gubernur. Tanah ini bebas dari pengawasan pemerintah pusat. Undang- undang kepemilikan tanah yang sangat rapi ini merupakan salah satu kejayaan Turki Usmani dalam bidang agraria. Kesuksesan yang belum pernah dicapai oleh kerajaan-kerajaan Islam lainnya.

4. Kemunduran Peradaban Islam Masa Turki Usmani