Perang Salib I 1097-1099 M Perang Salib II 1147-1149 M

Buku Siswa Kelas XII 58 Tengah ini. Sehingga, mereka menanggung dana pasukan Salib untuk melakukan penyerangan. Keempat, Alexius Comnenus membujuk Paus Urbanus ll demi membalas kekalahannya dalam peperangan melawan pasukan Saljuk. Maka Paus Urbanus II segera mengumpulkan tokoh-tokoh Kristen pada 26 November 1095 di Clermont, sebelah tenggara Prancis. Dalam pidatonya di Clermont, Paus Urbanus II memerintahkan kepada penguasa Kristen agar mengangkat senjata melawan pasukan Muslim. Kelima, dendam atas penghancuran gereja Holy Sepulchure yang didirikan di atas kuburan Yesus di Palestina dan pembakaran salib di Mesir oleh Khalifah Al-Hakim Diasti Fathimiyyah serta penangkapan terhadap sejumlah pemimpin gereja. Gereja Holy Sepulchre adalah tempat ziarah ribuan umat Kristen di Eropa. Tujuan utama Paus saat itu adalah memperluas pengaruhnya sehingga gereja- gereja Romawi akan bernaung dibawah otoritasnya. Dalam propagandanya, Paus Urbanus ll menjanjikan ampunan atas segala dosa bagi mereka yang bersedia bergabung dalam peperangan ini. Maka isu persatuan umat Kristen segera bergema menyatukan negeri-negeri Kristen. Dalam waktu yang singkat sekitar 150.000 pasukan Kristen berbondong-bondong datang, mereka berkumpul di Konstantinopel. Sebagian besar pasukan ini adalah bangsa Prancis dan bangsa Normandia.

2. Jalan Panjang Perang Salib

Perang salib selama hampir dua abad itu—antara tahun 1095–1291 Masehi— terjadi dalam serangkaian periode peperangan dengan penyebabnya masing- masing:

a. Perang Salib I 1097-1099 M

Pasukan Perang Salib I ini adalah dari bangsa Prancis. Diantara pimpinannya adalah Godfrey dari Bouillon, Raymond dari Talouse, Bohemond dari Taranto, Robert dari Flanders, Baldwin dari Boulogne, serta Stephen dari Blois. Mereka berhasil menduduki Raha, Antiokia dan Baitul Maqdis. Bahkan, mereka mendirikan kerajaan di wilayah-wilayah tersebut. Kerajaan Latin I di Raha, dengan raja Baldwin; Kerajaan Latin II di Antiokia dengan raja Bohemond; Kerajaan Latin III di Baitul Maqdis dengan raja Godfrey; Kerajaan Latin IV di Tripoli, dengan raja Raymond. Sebelum menduduki Baitul Maqdis, pasukan tersebut telah merebut beberapa wilayah dari kekuasaan Islam seperti Anatolia Selatan, Tarsus, Antiokia, Aleppo, 59 Sejarah Peradaban Islam Kurikulum 2013 Edessa, dan Tripoli. Ini merupakan kemenangan besar bagi pasukan Salib. Dalam penyerangannya itu, mereka membantai ratusan ribu umat Islam. Selama berkuasa, kerajaan-kerajaan Latin bertindak semena-mena terhadap rakyat yang beragama Islam. Sehingga, banyak yang tidak kuasa menghadapi kekejamannya. Akibatnya, masyarakat Aleppo mengadu pada gubernur Mosul di Irak yaitu Imaduddin Zanki. Hingga akhirnya, Imaduddin Zanki dapat merebut kembali beberapa wilayah. Ia merebut wilayah Aleppo dan Edessa pada tahun 539 H1144 M. Wilayah perbatasan di Akra juga berhasil ditaklukkan, demikian pula kota Baalbek. Setelah Imaduddin Zanki wafat maka kedudukan raja digantikan oleh putranya yakni Nuruddin Zanki. Ia dikenal sebagai pria yang tangguh dan pemberani. Maka kaum Salib memandang itu berbahaya. Sehingga mereka pun menyusun kekuatan untuk melangsungkan Perang Salib yang kedua.

b. Perang Salib II 1147-1149 M

Pada Perang Salib II ini, pihak Kristen terdiri dari pasukan Prancis yang dipimpin raja Louis VII, pasukan Jerman dipimpin oleh kaisar Conrad II. Kedua raja tersebut melakukan penyerangan karena seruan Paus Eugenius III. Sedangkan, dari pihak Islam, pasukannya dipimpin oleh Nuruddin Zanki dari Syiria. Jatuhnya kembali Edessa ke tangan pasukan Muslim merupakan faktor utama dari munculnya Perang Salib II. Namun, pasukan Luis VII dan Conrad II gagal. Mereka dapat dihalau oleh Nuruddin Zanki untuk memasuki Damaskus. Sehingga, kedua raja itu terpakasa harus kembali pulang ke negerinya. Pada perang inilah, pasukan Salib hendak mencuri jenazah Rasulullah Saw. yang berada di Madinah. Mereka melakukan itu dengan maksud untuk meruntuhkan semangat pasukan umat Islam. Akan tetapi hal itu dapat digagalkan oleh Sultan Nuruddin Zanki. Tidak lama setelah mengalahkan pasukan salib, pada tahun 544 H1149 M, Nuruddin Zanki berhasil merebut wilayah perbatasan Apamea dan kota Joscelin. Pendek kata, kota-kota penting pasukan salib berhasil dikuasainya.

c. Perang Salib III 1189-1192 M