Memberikan Penghormatan yang Istimewa Menerima Udzur

55 Akidah Akhlak Kelas 9 mampu untuk meniru kebiasaan dan kehalusan budi Nabi padanya, sehingga seorang Yahudi itupun marah dan mengutarakan perbedaan cara penyajiannya dengan Nabi. Setelah Yahudi itu tahu bahwa yang selama ini memberikan makanan dan menyuapi dengan halus dan penuh kasih sayang adalah orang yang selalu dihina dan diitnahnya, seketika itu ia menangis, menyesal dan berakhir dengan persaksiannya untuk memeluk agama Islam. Banyak di antara para tetangga yang acuh dengan keadaan tetangganya. Padahal menolong tetangga saat ia membutuhkan adalah salah satu faktor untuk dapat meraih simpati dan cintanya. Nabi Muhammad saw bersabda, “Seutama-utama amal shalih adalah membahagiakan saudaramu yang mu’min, atau melunaskan hutangnya, atau memberinya roti .” HR. Ibnu Abi ad-Dunya. Bentuk saling tolong menolong ketika dalam kesulitan ini banyak bentuknya, mulai dari menolong secara materi seperti memberikan sandang, pangan dan papan saat tetangga mengalami kesulitan hingga dalam bentuk aktiitas nyata seperti ikut membenahi jalan warga, membenahi rumah tetangga yang terkena musibah atau dalam bentuk lain.

4. Memberikan Penghormatan yang Istimewa

Intervensi dalam urusan pribadi tetangga adalah salah satu sebab yang dapat menimbulkan ketidak harmonisan dalam bertetangga. Seperti menanyakan hal-hal yang sangat pribadi. Contoh: “Berapa gajimu?” “Berapa pengeluaranmu tiap bulan?” “Berapa uang simpananmu?” “Kamu punya berapa rekening?” Dan lain sebagainya. Seorang muslim yang baik adalah seorang yang memperhatikan tata krama dalam bertetangga, tidak mencampuri urusan yang tidak bermanfaat baginya, dan tidak menanyakan urusan-urusan orang lain yang bersifat pribadi. Nabi Muhammad saw juga bersabda, ْنــ ِم :مــسو هــيلع ه ىــص ِه ُلْوــ ُسَر َلاــَق : َلاــَق ُهــْنَع ُه َي ِن�َر َةَ ْي� َرــُه ي ِب� َ أ ْنــ َع اذــكه ه يرــغو يذــم ترلا هاور نــسح ثــيدح[ِهْيِن ْعَي َل اــ َم ُهــ ُكْ َت� ِءْرــ َ ْلا ِمَاــ ْسِإ ِنــ ْس ُح Artinya: Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya . HR. Tirmidzi Hadis di atas memberikan pelajaran kepada kita bahwa termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang mulia serta menjauhkan perkara yang hina dan rendah. Menyibukkkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah kesia-siaan dan merupakan pertanda kelemahan iman. Dan ikut campur terhadap sesuatu yang bukan urusannya dapat mengakibatkan kepada perpecahan dan pertikaian akidah akhlak guru klas 9__revisi.indd 55 61616 5:36 PM 56 Buku Guru Madrasah Tsanawiyah diantara manusia. Maka jika anda ingin mendapat cinta dan simpati tetangga, janganlah pernah mencampuri urusan-urusan pribadi mereka.

5. Menerima Udzur

permohonan maaf Berinteraksi dengan sesama akan bermacam bentuknya. Adakalanya sikap dan perilaku kita menyinggung sesama, ataupun sebaliknya. Hal ini tidak dapat kita hindari sebab kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain, hal itu terjadi karena berbagai macam motif dan tujuannya. Bersikap toleransi dengan tetangga, dan lemah lembut dalam berinteraksi dengannya merupakan salah satu kiat untuk menarik simpati tetangga. Memaafkan terlebih dahulu atas kesalahan yang lain merupakan sifat mulya dan terpuji, sebab dengan terbiasa memaafkan, maka kita akan terbebas dari sifat hasud dan prasangka buruk kepada sesama. Pembiasaan sikap seperti ini harusnya ditanamkan sejak kecil, sebab dengan demikian sifat pemaaf apabila telah menjadi sebuah sifat dan karakter seseorang akan membawa kepada kemulyaan dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat dan akan tidak banyak mengalami kesulitan hidup bermasyarakat. Contohnya: Dengan menerima permohonan maaf darinya, dan menganggap seolah-olah ia tidak pernah melakukan kesalahan tersebut. Karena tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah. Bahkan yang lebih utama adalah memaafkannya sebelum ia meminta maaf. Sikap inilah yang dapat menambah kecintaan tetangga kepada kita.

6. Menasehati dengan lemah lembut