54
Buku Guru Madrasah Tsanawiyah
maka wajiblah bagi setiap muslim khususnya untuk menjunjung tinggai nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat sekitar dengan tidak keluar dari kaidah dan ajaran-ajaran Islam
yang berlaku.
2. Bermuka berseri-seri ceria saat bertemu
Berwajah berseri-seri dan selalu tersenyum saat bertemu dengan para shahabatnya adalah merupakan kebiasaan Rasulullah saw. Dari Jarir bin Abdullah ra. ia berkata, “Tidak pernah
Rasulullah saw melihatku kecuali ia tersenyum padaku .” Hadis Muttafaq ‘alaih.
Rasulullah saw bersabda, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” HR. at- Tirmidzi. dan beliau juga bersabda, “Janganlah kamu menghinameremehkan sedikit pun
dari kebaikan, walaupun hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka berseri-seri .”
HR. Muslim. Dalam keadaan bagaimanapun, maka kita dianjurkan untuk tetap bermuka ceria dan
menyembunyikan dari segala persoalan hidup yang mungkin kita alami. Hal ini adalah bentuk penghormatan kita kepada orang lain, sehingga kita tidak menjadikan orang lain
berprasangka yang buruk kepada kita.
Sungguh mulya nabi Muhammad saw mengajarkan kepada kita untuk selalu tersenyum kepada sesama, khususnya sesama muslim. Hal ini memiliki pesan moral bahwa seyogyanya
manusia tidak memasang muka masam dan sedih, sebab dengan kita bermuka masam dan sedih di depan sesama, maka itu berarti kita juga menjadikannya ikut merasakan sedih.
Sedih merupakan sifat normal yang dimiliki setiap manusia, namun hendaknya kesedihan itu tidak berlarut terlalu lama sehingga saudara, teman dan orang yang berada di sekitar kita
sebab hal ini akan membuat merka merasakan kesedihan tersebut.
3. Menolong Saat dalam Kesulitan
Di antara memelihara dan menjaga hak-hak bertetangga adalah dengan menolong tetangga saat dalam kesulitansaat ia membutuhkan. Nabi Muhammad saw bersabda, “Sesungguhnya
Asy’ariyyin suku asy’ari adalah jika perbekalannya habis, atau jika persediaan makanan untuk keluarganya di Madinah tinggal sedikit, mereka mengumpulkan apa yang mereka
miliki dalam satu kain, lalu mereka membagikannya di antara mereka pada tempat mereka masing-masing dengan sama rata. Mereka adalah bagian dariku, dan aku adalah bagian dari
mereka.” Hadis Muttafaq ‘alaih.
Bagaimana akhlak Rasulullah terhadap seorang pengemis Yahudi dan buta. Nabi memiliki kebiasaan setiap pagi pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuknya. Nabi
memberikan makanan itu dengan lembut dan penuh kasih sayang, bahkan Nabi tidak segan untuk menyuapinya. Kebiasaan tersebut diteruskan oleh Abu Bakar yang ternyata kurang
akidah akhlak guru klas 9__revisi.indd 54 61616 5:36 PM
55
Akidah Akhlak Kelas 9
mampu untuk meniru kebiasaan dan kehalusan budi Nabi padanya, sehingga seorang Yahudi itupun marah dan mengutarakan perbedaan cara penyajiannya dengan Nabi.
Setelah Yahudi itu tahu bahwa yang selama ini memberikan makanan dan menyuapi dengan halus dan penuh kasih sayang adalah orang yang selalu dihina dan diitnahnya, seketika itu
ia menangis, menyesal dan berakhir dengan persaksiannya untuk memeluk agama Islam.
Banyak di antara para tetangga yang acuh dengan keadaan tetangganya. Padahal menolong tetangga saat ia membutuhkan adalah salah satu faktor untuk dapat meraih simpati dan
cintanya. Nabi Muhammad saw bersabda, “Seutama-utama amal shalih adalah membahagiakan saudaramu yang mu’min, atau melunaskan hutangnya, atau memberinya
roti
.” HR. Ibnu Abi ad-Dunya. Bentuk saling tolong menolong ketika dalam kesulitan ini banyak bentuknya, mulai dari
menolong secara materi seperti memberikan sandang, pangan dan papan saat tetangga mengalami kesulitan hingga dalam bentuk aktiitas nyata seperti ikut membenahi jalan
warga, membenahi rumah tetangga yang terkena musibah atau dalam bentuk lain.
4. Memberikan Penghormatan yang Istimewa