BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT  BIDANG SDM Pegawai Dosen

Dalam Riset Aplikatif yang ditujukan untuk pemecahan masalah bangsa, ITB telah lama menjadi salah satu mitra yang dipercaya, baik oleh berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah untuk melaksanakannya. Riset-riset ini terkait langsung pada solusi yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  Profil dan Kapasitas Riset ITB Melalui kebijakan dan penawaran program-program riset tersebut, pada tahun 2009 tercatat sekitar 42 persen atau 451 dari 1.076 dosen ITB aktif melakukan riset, baik di KK, laboratorium, PP atau Pusat. Dari jumlah tersebut termasuk diantaranya sebagai Ketua Peneliti sebanyak 352 orang atau sekitar 78 dari jumlah dosen yang meneliti.

D. BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT 

Akumulasi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang Pengabdian pada Masyarakat PM merupakan modal penting ITB untuk dapat menjawab tantangan pembangunan bangsa. Kegiatan PM ITB mencakup program-program berikut: 1 Program Pendidikan Lanjutan difokuskan pada kegiatan pendidikan luar sekolah untuk peningkatan ketrampilan teknis masyarakat. 2 Program Kemitraan terutama ditujukan untuk meningkatkan keefektifan jejaring kerjasama yang telah, tengah dan akan terbentuk dengan berbagai para pihak yang mencakup: dunia usaha, institusi pemerintah dan masyarakat. 3 Program Pembinaan ditujukan untuk meningkatkan kinerja ekonomi masyarakat dan daerah. Sasaran pembinaan meliputi: dunia usaha, kawasan atau masyarakat, dan perguruan tinggi. 4 Program Rintisan Usaha Mandiri ditujukan untuk membantu masyarakat usaha, khususnya skala kecil dan menengah, untuk merintis usaha secara mandiri. Unit usaha yang menjadi sasaran program ini adalah unit usaha jasa dan industri. 5 Program Inkubator dan Konsultasi Bisnis ditujukan untuk menghasilkan, mendorong dan mendukung terbentuknya wirausahawan enterpreuneur baru, khususnya yang berbasis teknologi dengan nilai tambah tinggi. 6 Program Usaha Gerai Teknologi ditujukan untuk membantu pengembangan perangkat pengenalan dan komersialisasi produk teknologi dengan sasaran unit usaha jasa dan industri. R E N S T R A I T B 2 0 1 1 - 2 0 1 5 | 17

E. BIDANG SDM Pegawai Dosen

 Populasi dosen tetap ITB sampai dengan awal tahun 2010 berjumlah 1.019 dibantu oleh 54 tenaga dosen tidak tetap. Berdasarkan tingkat pendidikan, struktur populasi dosen tetap ITB tergolong baik, dengan 715 orang atau 70,2 persen bergelar doktor dari berbagai universitas dalam dan luar negeri ternama, 264 orang atau 25,9 persen berpendidikan magister, dan 40 orang atau 3,9 persen berpendidikan sarjana 10 .  Berdasarkan jabatan akademik, maka struktur populasi dosen tetap ITB terdiri atas 102 atau 10,0 persen Guru Besar, 292 atau 28,7 persen Lektor Kepala, 402 atau 39,4 persen Lektor, 160 atau 15,7 persen Asisten Akademik, dan 63 atau 6,2 persen belum memliki jabatan akademik.  Berbagai rumusan yang sangat baik tentang langkah jangka panjang maupun langkah strategis telah ditetapkan ITB untuk mencapai visi ITB. Meskipun demikian, terdapat beberapa kelemahan sekaligus tantangan dalam pengelolaan sumber daya manusia ITB, khususnya dosen yang dapat menghambat peningkatan kualitas kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Persoalan tersebut menyangkut proses regenerasi staf pengajar, sistem jenjang karir dan penghargaan. Persoalan regenerasi staf pengajar terlihat dari komposisi umur dalam populasi staf pengajar yang didominasi oleh dosen dengan usia di atas 40 tahun yang mencakup 74,0 persen dan dosen dengan usia di bawah usia 30 tahun hanya mencakup 0,6 persen dari total populasi dosen ITB 11 . Pegawai Non Dosen  Pegawai non dosen yang dimaksud mencakup tenaga administrasi dan teknisi yang membantu melaksanakan kegiatan operasional dan pendukung ITB. Sampai dengan awal tahun 2010 populasi pegawai non dosen yang tercatat adalah 1.541 orang dengan komposisi berdasarkan tingkat pendidikan terdiri atas lulusan S2: 1,49 persen, lulusan S1: 16,87 persen, lulusan D3: 13,30 persen, lulusan SLA: 50,04 persen, lulusan SLP: 8,31 persen, dan lulusan SD: 9,99 persen. Pegawai dengan tingkat pendidikan S2 diharapkan dapat berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan bagi pegawai lain dengan bertindak sebagai instruktur dalam berbagai program 10 Data dari Direktorat Kepegawaian ITB, 20 Mei 2010. 11 Data dari Direktorat Kepegawaian ITB, 20 Mei 2010. R E N S T R A I T B 2 0 1 1 - 2 0 1 5 | 18 Gambar 2. 5 Struktur Populasi Pegawai non Dosen ITB berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar 2. 3 Struktur Populasi Dosen ITB berdasarkan Tingkat Pendidikan. Gambar 2. 4 Struktur Populasi Dosen ITB berdasarkan Usia pelatihan, seperti pelatihan bahasa Inggris, pelatihan penggunaan perangkat lunak komputer tertentu, pelatihan sistem pengelolaan ITB, dan lain sebagainya.  Berdasarkan usia, komposisi pegawai non dosen ITB relatif lebih muda dibandingkan dengan komposisi dosen ITB. Untuk mendukung transformasi ITB menjadi PT BHMN, telah dilakukan rekrutmen sejumlah pegawai dengan pendidikan di bidang akuntansi dan teknologi informasi dengan tingkat pendidikan S1 dengan usia yang relatif muda. Pegawai non dosen ITB dengan usia di atas 50 tahun mencakup 26,7 persen dan pagawai dengan usia di bawah 30 tahun mencakup 9,5 persen dari jumlah pegawai non dosen secara keseluruhan, baik di kantor pusat maupun di FakultasSekolah.  Permasalahan utama kelompok pegawai non dosen adalah permasalahan kompetensi dan target rasio realistis 1 : 1 antara jumlah dosen dan jumlah pegawai non dosen. Saat ini nilai rasio tersebut masih jauh dari target, yaitu 1 : 1,53 12 . Untuk mencapai target nilai rasio tersebut dilakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kemampuan pegawai non dosen, antara lain dengan: 1. Melakukan berbagai pelatihan baik soft skill, seperti pelatihan kecerdasan emosional dan pelayanan prima, maupun pelatihan keterampilan seperti pengelolaan administrasi keuangan, sistem dan teknologi informasikomputer, serta pelatihan sistem pengadaan barang dan jasa saat ini tercatat 55 tenaga kependidikan memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa nasional dan 97 orang bersertifikat pengadaan barang dan jasa ITB; 2. Menerima tenaga kependidikan kategori profesional untuk bidang-bidang tertentu yang sangat diperlukan, yaitu tenaga akuntansi, tenaga sistem dan teknologi informasi, serta teknisi. Mahasiswa  Kualitas akademik yang dimiliki oleh mahasiswa ITB, khususnya mahasiswa program Sarjana, sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari proses penerimaan mahasiswa S1 yang melalui seleksi sangat ketat terhadap peminat yang berkualitas tinggi, baik dari SNMPTN maupun USM. Keketatan diukur berdasarkan rasio jumlah peminat terhadap jumlah yang diterima. Pada tahun 2009, tingkat keketatan SNMPTN adalah sebesar 12,79 sedangkan USM 12,00, dengan jumlah yang diterima pada proses SNMPTN adalah 1.166 dan USM 2.021. Keketatan tersebut ditambah juga dengan peningkatan kualitas mahasiswa program Sarjana. Peningkatan ini dapat dilihat dari skor SNMPTN yang pada tahun 2009 yaitu 92,16 Standar 100, naik dari 826,01 Standar 1000 pada tahun 2008. Skor rata-rata SNMPTN tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia, diikuti Universitas Gadjah Mada UGM dengan skor 88,88, Universitas Indonesia UI 87,11, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS 83,55 dan Universitas Airlangga UNAIR 83,36. Untuk mahasiswa yang diterima melalui USM juga terjadi perbaikan skor pada tahun 2009 yaitu 76, naik dari 73 pada tahun 2008 13 .  Kekayaan intelektual mahasiswa S2 dan S3 merupakan modal penting yang perlu diperhatikan dalam mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan ITB yang menjadi 12 Laporan Akademik ITB 2009 13 Idem R E N S T R A I T B 2 0 1 1 - 2 0 1 5 | 19 Gambar 2. 6 Struktur Populasi Pegawai non Dosen ITB berdasarkan Usia tujuan ITB. Sejumlah upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas calon peserta pendidikan S2 dan S3 ITB sehingga dapat meningkatkan kekayaan intelektual ITB dalam bidang riset dan pengembangan. Salah satunya adalah melalui program Fast Track yang memungkinkan mahasiswa pada semester 7 dan 8 untuk mengikuti pendidikan S2 dan disertai penyediaan beasiswa biaya kuliah yang akan mempermudah dan menarik minat para calon. Jumlah mahasiswa baru program Magister meningkat dari tahun 2008 dengan jumlah mahasiswa baru 1.492 meningkat dari 1.257.  Modal Intelektual tersebut, bila mampu dikelola dengan baik dan terarah oleh ITB semestinya mampu menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas tinggi, yaitu: karya-karya yang inovatif dan berkreativitas tinggi, serta mampu menghasilkan pengetahuan baru novel knowledge.  Jumlah mahasiswa program Sarjana yang diterima dalam 3 tahun terakhir sedikit melebihi 3.000 setiap tahun. Jumlah ini telah mendekati batas kapasitas masukan, mahasiswa baru program Magister 1.492 mahasiswa masih di bawah kapasitas, dan program Doktor 112 mahasiswa berarti masih jauh di bawah kapasitas. Komposisi jumlah mahasiswa aktif per tanggal 2 Januari 2009 adalah program Sarjana 13.608 78,15, program Magister 3.445 18,20, dan program Doktor 466 2,54. Lulusan  Indikator kinerja pendidikan berupa waktu studi, jumlah lulusan tepat waktu, dan IP lulusan menunjukkan peningkatan dalam kurun lima tahun terakhir 14 . Hal tersebut menandakan meningkatnya kinerja pendidikan sekaligus prestasi lulusan secara keseluruhan.  Lulusan atau alumni ITB yang hingga tahun 2009 berjumlah lebih dari 67.000 orang dengan peran nasional dan internasionalnya merupakan suatu potensi utama ITB untuk terus berkembang. Melalui kerjasama dan hubungan yang dibina secara khusus dengan alumni, diharapkan ITB dapat memperoleh masukan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan dukungan bagi pengembangan jumlah penerimaan dan lulusannya. Masukan yang dimaksud menyangkut dana maupun kerma-kerma yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan tridarma ITB.  Jaringan network alumni terbentuk apabila hubungan dengan para alumni yang berada di berbagai bidang pendidikan, industri, departemen, sektor, wirausaha dapat dibina secara intensif dengan pemetaan profesi dan keterkaitan yang tepat. Jaringan alumni ini akan memudahkan pencarian dan peningkatan kerjasama antara ITB dan alumni maupun antar alumni. Sistem ini, yang dapat terbentuk melalui pembuatan database, dapat menjadi modal berharga ITB untuk menguatkan diri dalam persaingan nasional maupun internasional. 14 Idem. R E N S T R A I T B 2 0 1 1 - 2 0 1 5 | 20 Gambar 2. 7 Penerimaan dan Lulusan Mahasiswa ITB Tahun 2005-2009

F. BIDANG SARANA PRASARANA 