RIWAYAT PERKEMBANGAN ITB  LANDASAN PENGEMBANGAN ITB 2011-

ilmiah, ekonomis, ekologis, etis, estetis, legal, dan keadilan,” yang diletakkan sebagai pemandu normatif untuk dihayati dan diberlakukan dalam institusionalisasi kegiatan Tri Dharma di ITB.  Untuk memperkuat landasan pengembangan ITB sebagai Universitas Kelas Dunia, maka kualitas kegiatan Tri Dharma ITB perlu mencerminkan nilai-nilai:  kepemimpinan,  integritas,  institusionalisasi  keunggulan,  inklusivitas,  kehormatan,  kolaborasi, dan  inovasi. 2.3. VISI ITB  Untuk memandu arah pengembangan ITB, Senat Akademik SA ITB melalui Surat Keputusan No.022SKK-01-SENAT1999 menetapkan Visi ITB tanpa kerangka waktu sebagai berikut: “ITB menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera.”  Mengacu pada arah pengembangan jangka panjang ITB dan ketetapan SA ITB mengenai Visi ITB serta memperhatikan kekuatan, kendala dan tantangan yang dihadapi ITB dalam pengembangan ITB pada lima tahun mendatang, maka Visi ITB pada periode 2011 - 2015 adalah: “ITB menjadi Universitas Riset terpandang di Asia yang berfokus pada sains, teknologi dan seni dan berperan secara aktif dan nyata dalam meningkatkan daya saing bangsa. 2.4. ANALISIS KONDISI SAAT INI

2.4.1. RIWAYAT PERKEMBANGAN ITB 

Institut Teknologi Bandung ITB yang pendiriannya dirintis sejak tahun 1920 sebagai De Techniche Hoogeschool THS dan diresmikan sebagai Institut Teknologi Bandung pada 2 Maret 1959, dalam perjalanan perkembangannya sebagai perguruan tinggi yang terkonsentrasi dalam bidang sains, teknologi dan seni telah mencetak ribuan lulusan yang berkarya di berbagai bidang dan merupakan pusat sains, teknologi dan seni terbaik di Indonesia.  Tahun-tahun mendatang akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi ITB untuk meningkatkan reputasinya sebagai lembaga pendidikan tinggi dan pusat sains, teknologi dan seni terkemuka dunia. Pemeringkatan perguruan tinggi kelas dunia telah memotivasi banyak perguruan tinggi untuk memacu perkembangan institusi mereka untuk memenuhi kriteria World Class Universities.  Dalam pengembangannya, ITB seyogyanya dapat melepaskan keterpakuannya hanya pada upaya mencetak lulusan berkualifikasi tinggi dan mengembangkan sains, teknologi dan seni semata, namun perlu secara arif mengarahkan upayanya pada memberikan jawaban atas tantangan pembangunan yang dihadapi bangsa. R E N S T R A I T B 2 0 1 1 - 2 0 1 5 | 4  Abad 21 memberikan tantangan yang sangat besar bagi perguruan tinggi. Perkembangan sains dan teknologi serta budaya yang sedemikian cepat, perubahan praktek kerja yang dipicu oleh revolusi teknologi informasi dan komputer serta perubahan ekosistem ekonomi memberikan tantangan baru bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam mencari solusi inovatif terhadap permasalahan kompleks yang berkembang.  Tantangan kemajuan sains dan teknologi serta budaya tersebut tidak terlepas dari tantangan pembangunan. Pola pembangunan masa lalu yang cenderung boros energi dan sumberdaya alam telah berdampak pada penurunan kualitas lingkungan hidup dan ketersediaan pangan, energi dan sumber bahan baku bagi industri dan perekonomian secara keseluruhan.  Pola pembangunan boros energi dan sumber daya alam yang berkontribusi pada perubahan iklim global bukan merupakan pola pembangunan masa depan. Teknologi hijau green technology dan industri hijau green industry yang efisien, tanpa kesalahan no error, tanpa buangan no waste dan tanpa kecelakaan no accident, sistem industri daur ulang, serta pencegahan dan penanggulangan dampak perubahan iklim global merupakan tantangan pengembangan sains dan teknologi ke depan.  Tantangan perkembangan sains, teknologi dan budaya serta tantangan pembangunan abad 21 tersebut akan semakin besar bagi perguruan tinggi di negara berkembang seperti Indonesia. Lingkaran setan kemiskinan poverty vicious circle atau ketertinggalan yang bersifat menguatkan reinforcing kondisi ketertinggalan telah menyebabkan jurang kemajuan antara negara maju dan negara berkembang semakin besar. Dalam posisi ketertinggalan, kekuatan tawar untuk mendapatkan pasokan energi dan bahan baku untuk kegiatan ekonomi menjadi terbatas.  Populasi Indonesia yang besar 234,181 juta pada tahun 2010 1 dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi 1,27 persen rata-rata per tahun 2 berkontribusi pada penguatan kondisi ketertinggalan Indonesia. Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan mencapai 8,14 persen dan tingkat setengah pengangguran mencapai 31,36 persen pada awal 2009 3 .  Di dalam konstelasi kompetisi pembangunan antar negara, daya saing bangsa menjadi kunci keberhasilan untuk mengejar ketertinggalan dan menciptakan masa kritikal untuk menggerakkan rantai kemajuan virtuous circle secara berkelanjutan.  ITB yang dipandang sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka Indonesia harus berani mengambil tanggung jawab sebagai pelopor kemajuan bangsa melalui perannya dalam mencetak sumber daya insani berkualitas yang mampu menjadi pemimpin dalam menciptakan solusi inovatif serta menghasilkan kemajuan sains dan temuan teknologi dan produk baru untuk memecahkan masalah-masalah kompleks yang berkembang dalam proses membangun daya saing dan meningkatkan kesejahteraan bangsa.  Dalam menjalankan perannya, ITB berfungsi sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa the engine of nations prosperity. Guna dapat menjalankan perannya secara maksimal, ITB harus secara aktif menyampaikan gagasannya mengenai infrastruktur institusional perguruan tinggi dan bersama-sama dengan pemerintah dan kekuatan lain bangsa mengembangkan dan memperkuat infrastruktur institusional yang kokoh dan kondusif dalam mendukung berperannya ITB serta lembaga perguruan tinggi lainnya sebagai Mesin Kemakmuran Bangsa.  Dalam sejarah perkembangannya ITB telah mengenal lima tahapan pertumbuhan: 1 BPS, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia, Oktober 2009. 2 Idem. 3 BPS, Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia, Oktober 2009. R E N S T R A I T B 2 0 1 1 - 2 0 1 5 | 5 1. Pada kurun waktu 1960-1970, ITB mulai membina dan melengkapi diri dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran serta melengkapi jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan ke luar negeri. 2. Rencana Induk Pengembangan ITB 1971-1981 merupakan Master Plan ITB yang pertama. Sasaran pengembangan dalam dasawarsa ini meliputi:  Standar pendidikan yang baik.  Kemampuan riset pengembangan teknologi madya.  Meletakkan dasar kuat untuk merintis dan membina teknologi maju. 3. Rencana Induk Pengembangan ITB 1982-1991 merupakan master Plan ITB yang kedua. Sasaran pengembangan dalam dasawarsa ini meliputi:  Penggalangan dan pelipatgandaan tenaga ahli.  Peningkatan kemampuan ilmiah.  Peningkatan kapasitas penyebarluasan dan penerapan karya ilmiah.  Menciptakan kehidupan akademik dan masyarakat kampus yang sehat, dinamis dan efektif.  Memiliki ciri khas Indonesia 4. Rencana Induk Pengembangan ITB 1992-2001 merupakan Master Plan ITB yang ketiga. Sasaran pengembangan dalam dasawarsa ini meliputi:  Menciptakan sistem ITB yang terpadu secara keilmuan, kelembagaan, misi dan kegiatannya.  Meningkatkan mutu dan kemampuan ilmiah dengan menjadikan program pendidikan pascasarjana sebagai ujung tombak serta sebagai Research and Development University.  Mengembangkan penelitian sesuai dengan kebutuhan nasional, penguasaan ilmu- ilmu dasar serta critical sciences and technologies yang kuat, pengembangan program sutdi unggulan dan pengabdian kepada masyarakat yang tepat sasaran.  Meningkatkan kerjasama keterkaitan perguruan tinggi, industri, dan lembaga pemerintahan serta kemasyarakatan.  Menyelenggarakan otonomi perguruan tinggi serta mewujudkan kehidupan akademis yang mandiri, dinamis, maju, dan kreatif dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yaitu Pancasila. 5. Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 merupakan Master Plan ITB yang keempat dengan arah pengembangan jangka panjang ITB adalah mewujudkan ITB sebagai perguruan tinggi riset dan pengembangan kelas dunia  sebuah perguruan tinggi dengan kultur dan tradisi riset dan pengembangan yang unggul dalam sains, teknologi dan seni yang menjunjung sangat tinggi nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, yang bertaraf dunia, yang bertumpu pada nilai luhur bangsa Indonesia. Objektif utama ITB 2025 adalah menjadikan ITB sebagai institusi pendidikan tinggi kelas dunia World Class University. Penentuan arah pengembangan jangka panjang tersebut didasari oleh tiga pilar strategis ko-aksial Gambar 2.1, yaitu: peran institusi dinyatakan dalam visi dan misi institut yang berhubungan dengan membangun berbagai peran ITB dalam berbagai pusat-pusat keunggulan untuk mewujudkan daya saing, infrastruktur mencakup jaringan kerjasama internal dan eksternal dalam berbagai bentuk kultur dan tradisi serta kekuatan ITB ke depan untuk menjalankan misi dan mewujudkan visinya, dan pengembangan institusi R E N S T R A I T B 2 0 1 1 - 2 0 1 5 | 6 ITB UNIVERSITAS KELAS DUNIA VISI MISI: Peran ITB dalam ikut berperan serta mewujudkan daya saing dan martabat bangsa INFRASTRUKTUR: Jaringan kerjasama internal dan eksternal PENGEMBANGAN INSTITUSI: Organisasi, manajemen, sumberdaya dan komunitas KULTUR TRADISI, DAN NILAI-NILAI ITB PENDIDIKAN: Lulusan berkualitas untuk menangani masalah kompleks dan dinamis, PENELITIAN PENGEMBANGAN: Ipteks yang menjunjung sangat tinggi nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. PENGABDIAN PADA MASYARAKAT: Layanan pada bangsa untuk kemajuan ekonomi melalui diseminasi pengetahuan baru dan pemanfaatan teknologi. DAYA SAING DAN MARTABAT BANGSA yang berhubungan dengan mewujudkan keunggulan ITB dalam organisasi, manajemen, dan pengembangan sumberdaya dan komunitas di dalam institusi ITB. Rencana pengembangan tersebut dibagi atas empat tahap lima-tahunan dan masing- masing tahapan menjadi dasar bagi ITB untuk menetapkan rancangan strategis maupun rancangan operasionalnya. Objektif dan arah pengembangan dari setiap tahapan peta jalan menuju Visi ITB 2025 terlihat pada Gambar 2.2 4 . Dalam usaha mencapai tujuannya, ITB menyadari bahwa hal tersebut perlu dilakukan bersama-sama dengan berbagai kekuatan bangsa lain untuk membawa kemajuan Indonesia dalam kemandirian ekonomi, kesejahteraan sosial, keluhuran budaya, dan kedaulatan politik atas wilayah nusantara. OBJEKTIF: OBJEKTIF: OBJEKTIF: OBJEKTIF: Terwujudnya institusi ITB yang sehat sebagai simpul jaringan kekuatan perguruan tinggi nasional yang membangun kemandirian ITB menjalankan misi dan mewujudkan visinya. Terwujudnya ITB sebagai inovator dan inkubator untuk kemandirian teknologi bagi industri strategis bangsa Indonesia. Terwujudnya ITB sebagai simpul jariangan perguruan tinggi internasional yang menjadikannya sebagai pemimpin kemandirian teknologi bangsa Indonesia. Terwujudnya ITB sebagai universitas terpandang secara regional ITB sebuah Universitas Kelas Dunia KATA KUNCI: KATA KUNCI: KATA KUNCI: KATA KUNCI:  ITB Yang Sehat;  Simpul Jaringan Nasional;  Kemandirian ITB.  ITB Inovator dan Inkubator;  Kemandirian Teknologi Bangsa.  Simpul Jaringan Internasional;  Pemimpin Kemandirian Teknologi Bangsa.  Universitas Kelas Dunia;  Indonesia yang Mandiri;  Indonesia yang Dihormati 2006 2010 2015 2020 2025 Gambar 2. 2 Objektif dan Arah Pengembangan - RENIP ITB 2006 - 2025 Kerangka pengembangan untuk setiap tahapan peta jalan menuju Visi ITB 2025 dijelaskan secara ringkas berdasarkan: Obyektif dan Arah pengembangan Visi ITB 2025, Profil 4 Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025. R E N S T R A I T B 2 0 1 1 - 2 0 1 5 | 7 Gambar 2. 1 Model Tiga Pilar Pembangunan Visi ITB 2025 Kultur Tradisi ITB 2025, Ciri-ciri Ketercapaian Sasaran Kultur Tradisi ITB 2025, Kondisi Yang Dibutuhkan Mewujudkan Obyektif Visi ITB 2025, Milestones Menuju Visi ITB 2025, dan Ciri-ciri Ketercapaian Sasaran Mewujudkan Milestones Menuju Visi ITB 2025.

2.4.2. KEMAJUAN PELAKSANAAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN ITB 2006- 2025