Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
b Komunikasi yang intensif dan didukung dengan kredibilitas tim akan mampu mengarahkan dan menjaga ekspektasi masyarakat
f. Ekspor
Statistik perdagangan luar negeri meliputi barang yang di ekspor ke luar negeri dan yang di impor dari luar negeri melalui wilayah Kota Dumai. Salah satu
sumber alam yang cukup berperan menunjang ekspor Kota Dumai adalah minyak bumi dan hasil tambang lainnya.
Nilai ekspor Dumai pada tahun 2013 adalah sebesar US 15.516,80 juta. Bangladesh merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US
4.060,52 juta, US 1.998,67 juta ke China, India US 1.650,69 juta dan sisanya di ekspor ke negara-negara lain.
g. Impor
Nilai impor Kota Dumai terbesar pada tahun 2013 berasal dari China US 256,43 juta, Amerika Sarikat US 181,47 juta, India US 157,45 Juta, dan sisanya dari
negara-negara lainnya .
3.1.2. Tantangand an Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017
Perekonomian Kota Dumai pada tahun 2016 dan perkiraan tahun 2017
dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam kota Dumai dan faktor yang berasal dari luar kota Dumai. Faktor yang berasal dari dalam kota dumai adalah
seperti masih belum jelasnya status rencana tata ruang kota Dumai yang mempengaruhi rencana pemanfaatan ruang dalam rangka ketersediaan
infrastruktur kota dan dasar masyarakat dan perizinan dikota Dumai. Produktivitas usaha industri atau perdagangan masyarakat dalam skala kecil dan
Menengah small and medium enterprises juga turut mempengaruhi kontribusi barangjasa dan jumlah tenaga kerja yang membentuk PDRB kota Dumai
sehingga ketika usaha kecil dan menengah ini mengalami stagnasi, maka akan mempengaruhi kontribusinya terhadap pendapatan masyarakat termasuk jumlah
tenaga kerja.
Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
Faktor-faktor yang mempengaruhi prosepek perekonomian kota Dumai Tahun 2016 dan tahun 2017 antara lain adalah adanya kebijakan pemerintah
terkait harga bahan bakar minya yang mengikuti trend harga dunia sehingga harga bahan bakar bisa berubah setiap saat. Adanya situasi keterbatasan
keuangan negara dalam pembiayaan pembangunan daerah berimplikasi luas terhadap perekonomian daerah. Pemerintah Kota Dumai dituntut mampu
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan daerah.Hal ini mempengaruhi prospek
perekonomian kota Dumai adalah adanya kebijakan pengurangan dana bagi hasil sumber daya alam pada tahun 2015 yang menyebabkan pemerintah kota dumai
harus merasionalisasi rencana pembangunan tahun 2015 yang berakibat tertundanya beberapa kegiatan pembangunan ke tahun 2016. Melemahnya nilai
tukar rupiah terhadap mata uang dollar yang menjadi acuan perdagangan internasional diperkirakan juga mempengaruhi nilai perdagangan kota dumai
yang berakibat pada inflasi. Situasi dan stabilitas keamanan pusat dan daerah juga turut memberi andil terhadap prospek pembangunan kota Dumai.
Di tahun mendatang, diduga pembangunan ekonomi Kota Dumai masih akan dihadapkan pada sejumlah tantangan akibat pengaruh dari dinamika
internal maupun lingkungan perekonomian global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Beragam tantangan dimaksud perlu disikapi secara arif dan
komprehensif serta dengan langkah-langkah yang lebih nyata. Tantangan dimaksud antara lain mencakup:
1. Percepatan
pertumbuhan ekonomi
akan terus
dipacu dengan
mengembangkan pertumbuhan yang lebih berimbang, yang bertumpu pada peran investasi dan ekspor non migas. Pertumbuhan ekonomi dengan
percepatan yang lebih tinggi, terjaganya stabilitas ekonomi makro, dan dengan pembenahan yang sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan
akan dapat mendorong peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dengan fokus utama untuk menurunkan tingkat
pengangguran dan kemiskinan. Dalam hal ini diperlukan strategi kebijakan yang tepat dengan menempatkan prioritas pengembangan pada sektor-
Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
sektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dalam menciptakan kesempatan kerja dan akan difokuskan pada penguatan struktur
perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan.
2. Menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Ini adalah tantangan cukup besar bagi pemerintah dewasa ini. Komitmen perbaikan iklim investasi
tersebut telah dilakukan pemerintah dengan mengadakan perbaikan di bidang peraturan perundang-undangan, pelayanan, dan penyederhanaan
prosedur termasuk penyederhanaan birokrasi.
3. Menyediakan infrastruktur yang cukup dan berkualitas yang selama ini masih berorientasi pada wilayah pemukiman. Hal ini merupakan prasyarat agar
dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan. Ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai akan menjadi kendala bagi
masuknya investasi.
4. Meningkatkan daya saing ekspor, untuk mencapai peningkatan pertumbuhan ekspor yang tinggi. Tingginya pertumbuhan ekspor diperlukan tidak saja
sebagai penopang pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan juga untuk merangsang penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan bermutu.
5. Meningkatkan partisipasi swasta melalui kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta public-private partnership. Tantangan ini menjadi
cukup penting karena terbatasnya sumber daya pemerintah dalam pembiayaan pembangunan, terutama terkait dengan efisiensi pembiayaan
investasi dan penyediaan infrastruktur yang bervariasi dan berkualitas.
6. Membangun landasan yang kokoh bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan di masa-masa yang akan
datang.
Meskipun terdapat berbagai tantangan, namun Pemerintah Kota Dumai tetap optimis dalam cita-cita pembangunan yaotu mewujudkan masyarakat yang
sejahtera.
Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah