Fokus Iklim Berinvestasi Kawasan Objek Vital Negara 464 Ha

Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Pengambilan luas wilayah budidaya per Kecamatan dilakukan melalui inventarisasi terhadap Peta RTRW Kota Dumai pada Perda No. 27 Tahun 2005 yang berbasis GIS, sehingga dapat diketahui jumlah luasan kawasan budidaya perkecamatan. Terkait Luas wilayah produktif harus menggunakan interpretasi Citra Satelit terbaru atau Ground Check lapangan atau merekapitulasi seluruh perizinan pembangunan di Kota Dumai untuk mendapatkan Luasan Wilayah prooduktif pada masing-masing kecamatan. Disarankan untuk membuat suatu kajian penginventarisasian luas kawasan produktif sesuai dengan metode yang telah disebutkan sebelumnya. Dari data tersebut terlihat luas wilayah budidaya yang terluas terletak di Kecamatan Dumai Barat yang memiliki wilayah budidaya seluas 116.856,05 Ha dengan besaran persentasi terhadap luas keselurahan sebesar 57,12 persen, sedangkan luas wilayah budidaya yang terkecil terletak di Kecamatan Bukit Kapur yang memiliki wilayah budidaya seluas 116.856,05 Ha atau 0,20 persen.

2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi

Analisis kinerja atas iklim berinvestasi dilakukan terhadap indikator- indikator yang mempengaruhi amenity kota Dumai seperti: angka kriminalitas dan jumlah demonstrasi. Berikut ini disajikan beberapa hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus iklim berinvestasi sebagai berikut: a. Angka kriminalitas Untuk menlihat angka kriminalitas yang ada di Kota Dumai dapat dilihat dalam tabel 2.32, sebagai berikut: Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tabel 2.32. Kriminalitas yang diselesaikan Polres Kota Dumai Tahun 2002 s.d 2013 TAHUN JUMLAH KRIMINALITAS DISELESAIKAN PERSENTASE 1 2 3 4 2002 801 484 60,42 2003 639 309 48,36 2004 636 399 62,74 2005 792 556 70,20 2006 550 293 53,27 2007 921 534 57,98 2008 884 512 57,92 2009 687 428 62,30 2010 459 229 49,89 2011 446 328 73,54 2012 454 306 67,40 2013 642 454 70,72 Sumber : BPS Kota Dumai, 2014 Dari data perkembangan jumlah kriminalitas Kota Dumai dari tahun 2002 hingga tahun 2013, dapat dilihat bahwa penyelesaian tingkat kriminalitas di kota Dumai dari tahun ke tahun selalu meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Suasana kota Dumai menunjukkan suasana kondusif dengan angka kriminalitas yang rendah dan tingkat penyelesaian tingkat kriminalitas yang bagus. Hal ini akan memberikan tambahan rasa kepercayaan kepada para investor agar mereka mau menanamkan investasinya di Kota Dumai tanpa harus mengkhawatirkan keberadaan aset mereka. b. Jumlah Demonstrasi Untuk melihat jumlah demontrasi yang terjadi di Kota Dumai pada tahun 2011,dapat dilihat dalam tabel 2.33., sebagai berikut: Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tabel 2.33. Jumlah Demonstrasi di Kota Dumai Tahun 2011 No Uraian 2011 1 Bidang Politik 1 2 Ekonomi 1 3 Kasus pemogokan kerja - 4 Jumlah Unjuk Rasa 2 Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Dari data demonstrasi yang terjadi di Kota Dumai pada tahun 2011 terlihat bahwa Kota Dumai merupakan sebagai salah satu kota dengan gejolak masyarakat yang kondusif. Hal ini terlihat dari jumlah demonstrasi yang terjadi di Kota Dumai pada tahun 2011 hanya terjadi sebanyak 2 kali, yang terdiri dari unjuk rasa bidang politik sebanyak 1 kali dan bidang ekonomi terjadi sebanyak 1 kali. Kondisi suasana kota yang kondusif ini memiliki nilai yang positif bagi iklim investasi yang ada di Kota Dumai. Suasana kota yang kondusif dari sudut pandang jumlah demonstrasi yang terjadi dengan jumlah yang rendah akan memberikan tambahan rasa kepercayaan kepada para investor agar mereka mau menanamkan investasinya di Kota Dumai tanpa harus mengkhawatirkan gejolak masyarakat yang terjadi yang secara langsung maupun tidak lansung akan memberikan dampak terhadap keberadaan perusahaan dan invstasi yang telah mereka tanamkan di Kota Dumai.

2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia