Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
b. Kontribusi Sektoral
Data distribusi persentase PDRB sangat bermanfaat untuk melihat
besaran kontribusi sektoral terhadap perekonomian suatu wilayah. Besaran kontribusi sektoral diantaranya dapat menjadi acuan dalam menentukan prioritas
pelaksanaan pembangunan, memilih sektor-sektor unggulan dan guna meninjau kondisi struktur perekonomian wilayah.
Sektor unggulan adalah sektor-sektor yang memiliki nilai agregat relatif besar jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Kemudian kenyataan dilapangan
sektor tersebut lebih mendominasi dalam setiap gerak langkah perekonomian yang terjadi dan perekonomian mayoritas masyarakat sangat berkaitan erat, baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap situasi dan kondisi dari perkembangan sektor tersebut.
Tabel 3.2 Distribusi Persentase PDRB DumaiTanpa Migas, 2009-2013
Lapangan Usaha 2009
2010 2011
2012 2013
1 2
3 4
5 6
1.Pertanian 6,38
5,98 5,49
5,20 4,86
2.Pertamb Penggalian 0,46
0,44 0,47
0,51 0,52
3.Industri Pengolahan 24,40
26,21 27,18
27,54 28,04
4.Listrik, Gas, Air Bersih 0,73
0,71 0,68
0,64 0,61
5.Bangunan 16,59
14,56 14,01
14,27 14,29
6.Perdagangan 25,40
26,74 27,29
27,10 27,09
7.Pengangkutan Telekomukasi 12,91
12,37 12,02
12,03 12,01
8.Keuangan 2,97
3,20 3,35
3,44 3,51
9.Jasa-jasa 10,16
9,79 9,50
9,27 9,06
PDRB 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
Sumber: BPS Kota Dumai, 2014 Keterangan :
angka perbaikan angka sementara
angka sangat sementara
Dengan memperhatikan Tabel 3.2 tampak bahwa struktur ekonomi tanpa migas Dumai pada tahun 2013 didominasi oleh empat sektor yaitu sektor industri
pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor bangunan; dan sektor pengangkutan, masing-masing berperan dalam perekonomian sebesar
28,04 persen, 27,09 persen, 14,29 persen dan 12,01 persen. Dengan
Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
memperhatikan ini diharapkan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berperan memotivasi agar sinergi roda perekonomian dari keempat sektor tersebut tetap
berkualitas.
Sementara itu, kontribusi terendah pada tahun 2013 adalah sektor listrik, gas dan air bersih; dan sektor pertambangan dan penggalian yang hanya
berperan sebesar 0,61 persen dan 0,52 persen, atau masih di bawah 1 persen.
Diharapkan pada tahun mendatang peranan sektor listrik, gas dan air bersih sebagai utility sectors yang sangat menunjang aktivitas ekonomi akan
meningkat seiring dengan perkembangan sektor-sektor lain yang membutuhkan sektor listrik, gas dan air bersih. Selain itu, penyediaan listrik dan air bersih dapat
menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk melakukan investasi.
Data distribusi persentase PDRB sangat bermanfaat untuk melihat besarnya kontribusi sektoral terhadap perekonomian suatu wilayah.Besarnya
kontribusi sektoral diantaranya dapat menjadi acuan dalam menentukan prioritas pelaksanaan pembangunan, menentukan sektor-sektor unggulan dan guna
meninjau kondisi struktur ekonomi yang terjadi.
Diharapkan pada tahun mendatang peranan sektor listrik dan air bersih sebagai utility sector yang sangat menunjang aktifitas ekonomi akan meningkat
Gambar 3.1 Kontribusi Sektoral Tahun 2013
Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
seiring dengan perkembangan sektor-sektor lain yang membutuhkan sektor listrik dan air bersih. Selain itu penyediaan listrik dan air bersih menjadi daya tarik
tersendiri bagi para investor untuk melakukan investasi.
c. Perkembangan PDRB