Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
5. Meningkatkan sistem pemungutan secara optimal dan intensif dengan memberikan punishmentsangsi hukuman bagi yang melakukan kecurangan.
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja daerah merupakan pengeluaran yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan melaksanakan kewajiban
daerah dalam periode tertentu. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Riau dalam penyusunan APBD berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Belanja Pembangunan Daerah sebagaimana dijelaskan diatas, diarahkan untuk menjamin terlaksanakanya prioritas-prioritas pembangunan di Kota Dumai
tahun 2016. Dengan kata lain prioritas pengalokasian APBD ditujukan pada program yang secara nyata berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan
perluasan kesempatan kerja, serta langsung menyentuh kepentingan publik. Untuk menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan, prioritas pengalokasian
anggaran diarahkan sesuai peran SKPD sebagai regulator, supervisor dan operator sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas Pemerintah Daerah sebagaimana telah ditetapkan diperlukan sejumlah pembiayaan yang berasal dari penerimaan
daerah melalui Pengeluaran langsung yang didistribusikan menurut fungsi Pemerintah Daerah. Tabel berikut menggambarkan realisasi belanja daerah Kota
Dumai tahun 2012-2014, target tahun 2015 dan proyeksi tahun 2016.
Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
Tabel 3.7. Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah
Kota Dumai Tahun 2012 - 2016
NO Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun2012
Realisasi Tahun2013
Realisasi Tahun 2014
Target Tahun 2015
Proyeksi pada Tahun 2016
1 2
3 4
5 6
7
2.1 Belanja Tidak Langsung
427.986.107.933,00 450.919.794.948,00 460.145.118.422,00
515.256.542.264,78 536.217.261.621,05
2.1.1 Belanja pegawai
386.479.850.123,00 407.694.340.388,00 444.368.377.304,00
490.243.542.264,78 505.854.261.621,05
2.1.2 Belanja bunga
2.1.3 Belanja subsidi
2.1.4 Belanja hibah
36.072.359.650,00 34.796.594.000,00
13.533.818.238,00 21.279.732.000,00
26.554.732.000,00
2.1.5 Belanja bantuan social
4.214.000.000,00 6.973.900.000,00
789.900.000,00 988.000.000,00
1.063.000.000,00
2.1.6 Belanja bagi hasil kepada
ProvinsiKabupatenkota dan Pemerintah Desa
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan
kepada ProvinsiKabupatenkota
dan Pemerintahan Desa 1.219.898.160,00
1.155.940.560,00 1.453.022.880,00
2.245.268.000,00 2.245.268.000,00
2.1.8 Belanja tidak terduga
500.000.000
B JUMLAH BELANJA TIDAK
LANGSUNG 427.986.107.933,00
450.919.794.948,00 460.145.118.422,00 515.256.542.264,78
536.217.261.621,05
2.2 Belanja Langsung
524.170.215.719,37 761.973.774.087,67 830.871.947.339,92
673.893.317.026,72 1.459.204.915.963
2.2.1 Belanja pegawai
109.414.003.595,25 120.816.916.525,00 139.016.988.006,00
139.676.579.450,00 2.2.2
Belanja barang dan jasa 231.289.849.413,47
297.749.906.046,51 308.684.369.795,92 293.299.424.146,00
2.2.3 Belanja modal
183.466.362.710,65 343.406.951.516,16 383.170.589.538,00
240.917.313.430,72
Bab III. Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
C JUMLAH BELANJA
LANGSUNG 524.170.215.719,37
761.973.774.087,67 830.871.947.339,92 673.893.317.026,72
1.459.204.915.963
D TOTAL JUMLAH BELANJA
952.156.323.652,37 1.212.893.569.035,671.291.017.065.761,92 1.189.149.859.291,50 1.995.422.177.584,05
a. Belanja Daerah