Tujuan Membaca Kemampuan Membaca Pemahaman
16 dalam hati, dan membaca telaah isi. Membaca nyaring atau bersuara
merupakan kegiatan membaca yang memerlukan keterampilan yang saling berkaitan, antara lain keterampilan melafalkan, intonasi, kejelasan, bahkan
keberaniaan dalam membaca.. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam membaca nyaring atau membaca bersuara merupakan suatu
keterampilan yang membutuhkan ketelitian, kejelasan, dan pemahaman. Membaca dalam hati adalah membaca yang hanya mempergunakan
ingatan visual visual memory yang melibatkan mata dan ingatan, bertujuan untuk memperoleh informasi. Keterampilan membaca dalam
hati sangat sering dilakukan oleh banyak orang, sebab dalam membaca dalam hati informasi akan mudah diperoleh tanpa mengeluarkan suara saat
membaca. Membaca telaah isi adalah membaca dengan tujuan untuk mengetahuii serta menelaah suatu isi bacaan secara lebih mendalam.
Membaca telaah isi, pembaca memerlukan kemampuan dan keterampilan yang lebih dalam, dalam memahami isi bacaan yaitu dengan kemampuan
membaca pemahaman. Menurut Ulit dalam Haryadi, 1996: 32 model membaca sebagai
proses memperoleh pemahaman ada tiga, yaitu bawah ke atas bottom up, atas ke bawah top down, dan interaktif interactive. Proses pemahaman
bottom up dilakukan dengan memahami kata, frasa, kalimat, paragraf, dan
wacana. Proses pemahaman top down dilakukan melalui pemahaman wacana secara utuh yang bersifat prediktif kemudian ditelaah makna
17 paragraf, kalimat, frasa, dan kata. Sementara itu proses pemahaman
interactive merupakan campuran dari kedua proses tersebut.
Menurut I Gusti Ngurah Oka 1983:71 jenis-jenis membaca dapat dibagi menjadi enam, antara lain sebagai berikut.
a. Membaca permulaan disajikan pada siswa tingkat permulaan sekolah dasar untuk menanamkan kemampuan mengasosiasikan huruf dengan
bunyi bahasa yang di wakilinya. b. Membaca nyaring merupakan lanjutan membaca permulaan meskipun
ada yang memandang sebagai bagian tersendiri, misalnya membaca kutipan.
c. Membaca dalam hati membaca yang membina siswa agar mampu membaca tanpa suara dan mampu memahami isi penuturan tertulis
yang dibacanya. d. Membaca pemahaman dalam praktik, membaca pemahaman hampir
tidak berbeda dengan membaca dalam hati, karena kedua jenis membaca ini menitik beratkan pada pemahaman ini dalam waktu
relatif yang singkat jenis membaca ini di gunakan sebagai bahan kajian penelitian.
e. Membaca bahasa merupakan alat yang dimanfaatkan guru untuk membina kemampuan bahasa siswa.
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca pemahaman. Dari beberapa jenis membaca di atas, maka dalam penelitian ini
lebih difokuskan pada membaca pemahaman dalam praktik. Membaca pemahaman hampir tidak berbeda dengan membaca dalam hati, karena
kedua jenis membaca ini menitik beratkan pada pemahaman isi dari bacaan dalam waktu relatif yang singkat.