53
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman Menggunakan Teknik Scramble Wacana
No Aspek Skor
1 2 3 4 1 Perhatian
2 Keaktifan 3 Motivasi
4 Menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri 5 Merespon
tugas Keterangan:
1. Perhatian siswa pada saat pembelajaran 1 = 1-6 siswa memperhatikan pada saat pembelajaran
2 = 7-12 siswa memperhatikan pada saat pembelajaran 3 = 13-18 siswa memperhatikan pada saat pembelajaran
4 = 19-24 siswa memperhatikan pada saat pembelajaran 2. Keaktifan siswa pada saat pembelajaran
1 = 1-6 siswa aktif pada saat pembelajaran 2 = 7-12 siswa aktif pada saat pembelajaran
3 = 13-18 siswa aktif pada saat pembelajaran 4 = 19-24 siswa aktif pada saat pembelajaran
3. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran 1 = 1-6 siswa memiliki motivasi mengikuti pembelajaran
2 = 7-12 siswa memiliki motivasi mengikuti pembelajaran
54 3 = 13-18 siswa memiliki motivasi mengikuti pembelajaran
4 = 19-24 siswa memiliki motivasi mengikuti pembelajaran 4. Menyimpulkan materi pelajaran
1 = 1-6 siswa menuliskan kembali dengan bahasa sendiri 2 = 7-12 siswa menuliskan kembali dengan bahasa sendiri
3 = 13-18 menuliskan kembali dengan bahasa sendiri 4 = 19-24 menuliskan kembali dengan bahasa sendiri
5. Merespon tugas 1 = 1-6 siswa merespon tugas yang diberikan
2 = 7-12 siswa merespon tugas yang diberikan 3 = 13-18 siswa merespon tugas yang diberikan
4 = 19-24 siswa merespon tugas yang diberikan Maka, NA = jumlah Skor X 5
Tabel 4. Hubungan Antara Skala Angka dengan Skala Huruf
Angka Huruf Keterangan
80-100 A Baik
Sekali 70-79 B Baik
60-69 C Cukup
Baik 50-59 D
Kurang Baik
0-49 E Tidak
Baik
55
E. Teknik Analisis Data
Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Proses analisis data secara kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber yaitu pedoman observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan hasil wawancara. Setelah data terkumpul langkah
selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman
ringkasan dan langkah selanjutnya adalah penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Secara umum teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap:
1. Reduksi data yaitu proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang
bermakna. 2. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam
bentuk paparan naratif, reprentatif tabular termasuk dalam format matriks, grafik, dan sebagainya.
3. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula yang
singkat, padat, tapi mengandung pengertian yang luas. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif yaitu
dengan mencari rerata. Untuk mencari rerata digunakan rumus sebagai berikut.
56 Keterangan:
M = Rerata
∑
x = Jumlah total nilai siswa N = Jumlah siwa
Sesuai dengan yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya dasar-dasar evalusai pendidikan 2002: 264.
F. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil jika terjadi perubahan proses yang ditunjukkan dengan
adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa. Apabila hasil tindakan sesuai dengan standar minimal yang telah ditentukan, maka tindakan
dinyatakan berhasil dengan baik. Penelitian ini dikatakan berhasil jika 75 siswa mencapai skor hasil kemampuan membaca pemahaman minimal
KKM yaitu 70. M
= N
x
∑
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pratindakan
Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi dan pengamatan terlebih dahulu agar mengetahui secara detail permasalahan yang terjadi.
Berdasarkan hasil pengamatan, serta data-data yang diperoleh selama observasi dan pengamatan ditemukan suatu permasalahan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam hal membaca pemahaman di Kelas IVA. Dalam proses pembelajaran membaca biasanya
guru meminta siswa membaca secara bergantian dan siswa yang lainnya menyimak, setelah itu guru memberikan pertanyaan mengenai bacaan yang
sudah dibaca. Hal inilah yang membuat siswa merasa bosan, sehingga kemampuan membaca pemahaman siswa kurang berkembang. Dampak lain
dari metode yang diterapkan guru tersebut siswa menjadi kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan
pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, serta dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa. Berdasarkan data awal yang diperoleh, kemampuan membaca
pemahaman siswa Kelas IVA masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari tes kemampuan membaca pemahaman pratindakan yang diikuti oleh seluruh
58 siswa Keias IVA yang berjumlah 25 siswa. Hasil tes kemampuan membaca
pemahaman pratindakan dapat dilihat dalam table berikut.
Tabel 5. Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Pratindakan
Siswa Skor KKM Belum
KKM
A 60 9
B 70 9
C 60 9
D 70 9
E 70 9
F 60 9
G 60 9
H 60 9
I 70 9
J 60 9
K 70 9
L 70 9
M 60
9 N 60
9 O 70
9 P 60
9 Q 60
9 R
60 9
S 50 9
T 60
9 U
80 9
V 60
9 W
70 9
X 60
9 Y 60
9 Jumlah
1590 9 36
16 64 Rata2 6,3
Dari hasil pratindakan di atas diperoleh rerata 63,6 dengan skor tertinggi 80 dan skor terendah 50. Jumlah siswa yang memperoleh nilai
sesuai KKM adalah 9 siswa 36, dan siwa yang memperoleh nilai di bawah KKM adalah 16 siswa 64. Berdasarkan jumlah nilai yang
diperoleh masing-masing siswa kemudian dicari nilai rata-rata siswa secara