Prosedur Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan yang

56 BAB IV PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN YANG OBJEKNYA HAK GUNA BANGUNAN PADA BANK INTERNASIONAL INDONESIA CABANG MEDAN

A. Prosedur Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan yang

objeknya Hak Guna Bangunan pada Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan. PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII didirikan 15 Mei 1959. Setelah mendapatkan izin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. Pada 30 September 2008, Mayban Offshore Corporate Services Labuan Sdn. Bhd. MOCS, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad Maybank, menyelesaikan pengambilalihan 100 saham Sorak Financial Holdings Pte, Ltd, pemilik 55,51 saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan meningkatkan kepemilikannya. BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 337 cabang termasuk lima kantor cabang syariah dan lima cabang luar negeri, 1.001 ATM dan 15 CDM Cash Deposit Machines BII di seluruh Indonesia, dan juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM Universitas Sumatera Utara yang tergabung dalam Jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan jaringan MEPS di Malaysia dan sekaligus terhubung dengan lebih dari 2.800 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura serta memiliki kantor cabang luar negeri di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Dengan total simpanan nasabah sebesar Rp60,2 triliun dan aset sebesar Rp77,4 triliun per 31 Maret 2011, BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, phone banking dan internet banking. BII telah tercatat di Bursa Efek Indonesia BNII dan aktif di sektor UKMKomersial, Konsumer dan Korporasi.. BII menyediakan produk dan jasa untuk perusahaan berskala menengah dan komersial serta menyediakan kepada individu produk-produk kartu kredit, KPR, deposito, pinjaman dan layanan wealth management. Sedangkan layanan untuk nasabah korporasi adalah pinjaman, trade finance, cash management, kustodian dan foreign exchange. 44 Sistem dan prosedur pemberian kredit merupakan faktor yang penting agar kredit yang diberikan kepada nasabah menjadi asset yang dikategorikan produktif untuk institusi perbankan untuk memperoleh pendapatan disamping itu sebagai calon nasabah dapat mengetahui cara memperoleh fasilitas kredit pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan dengan baik dan benar. Di lain pihak, sistem dan prosedur pemberian kredit mempunyai arti yang penting bagi bank dalam melakukan pengawasan Intern yang merupakan alat bantu yang digunakan sebagai pedoman kerja untuk mengawasi pelaksanaan 44 http:scorpiodiarys20.blogspot.com201203v-behaviorurldefaultvmlo.html , diakses tanggal 1 Mei 2014 Universitas Sumatera Utara pemberian kredit sehingga resiko Non-Performing Loan dapat ditekan seminim mungkin. Bank memandang perlu untuk menetapkan dan memperhatikan suatu kebijakan mengenai tata cara pengikatan kredit, baik itu yang dilakukan secara bawah tangan maupun secara notariel. Standard Operating Prosedure SOP pengikatan kredit mengatur tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan umum dan prosedur kerja yang wajib dilakukan oleh unit kerja terkait meliput : 45 1. Data entry 2. Verificator 3. Dcumentation 4. Legal unit dokumentasi kredit 5. Signing officer 6. Loan disbursement ad.1. Data entry Data entry melakukan input atas data–data debitur, data-data jaminan, analisa keuangan debitur, dan sebagainya dan wajib melakukan verifikasi nilai pinjaman, apakah sudah memenuhi syarat pinjaman kredit ad.2. Verificator Verificator melakukan verifikasi kembali apakah nilai pinjaman sudah memenuhi syarat pinjaman, dan kelayakannya bagi calon debitur. 45 Wawancara dengan Fify Ramadhani, Legal Officer, PT. Bank Internasional Indonesia, Cabang Medan, tanggal 2 Juni 2014 Pukul 10.30 Wib Universitas Sumatera Utara ad.3. Documentation Docomentation melakukan verifikasi, atas isi surat penegasan kredit yang telah disetujui, dan mencetak surat penegasan kredit untuk setiap aplikasi yang telah disetujui, dan isi surat tersebut, harus sesuai dengan apa yang telah disetujui oleh komite kredit approval ad.4. LegalUnit Dokumentasi Kredit Legal memeriksa seluruh dokumen yang diserahkan oleh pihak documentation, baik itu idenditas dibitur, memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh debitur, sesuai apa yang telah ditentukan oleh komite kredit, memeriksa jaminan debitur, berikut dokumen-dokumen pendukungnya, melakuakn koordinasi kepada notaries untuk pengecekan sertipikat melalui Badan Pertahanan Nasional BPN, dan mempersiapkan seluruh surat-surat yang harus ditandatangani oleh debitur, baik itu secara notariel maupun bawah tangan. Jika pengikatan dilakukan secara bawah tangan, legal harus melakukan input data debitur dan jaminan pada draft perjanjian kredit. Dan apabila terdapat informasi atau HGB yang tidak tercantum atau berbeda dengan syarat dan ketentuan umum, maka informasi atau HGB tersebut wajib dimasukan ke dalam perjanjian kredit. Apabila perjanjian kredit dibuat secara notariel, maka legal harus menginformasikan kepada notaries mengenai penambahan HGB tersebut , dan memastikan isi HGB tersebut, dicantumkan dalam Perjanjian Kredit notariel Pada saat pengikatan kredit dilakuakn, legal harua memestikan debitur telah mengerti syarat dan ketentuan dari prosedur pengikatan kredit, dan memastikan pengisian informasi debitur dan data jaminan pada perjanjian kredit Universitas Sumatera Utara telah dilakukan dengan lengkap dan benar. Legal juga memastikan seluruh dokumen sudah dilengkapi dengan sempurna, dan menyiapkan check list dokumen. Legal memastikan perjanjian kredit sudah ditandatangani dan pengikatan kredit telah dilakukan dengan benar dan sempurna, bersama dengan petugas salesmarketersigning officer. Ad.5. Signing Officer Signing Officer memastikan dokumen kredit yang diperlukan sebelum dilakukan pencairan kredit dengan melakukan check list dokumen dan melakukan verifikasi pada dokumentasi kredit , memastikan informasi data debitur dan data jaminan pada Perjanjian kredit telah diisi dengan lengkap dan benar, meamstikan pengikatan kredit telah dilakukan dengan benar dan sempurna, bersama dengan petugas legal, dan ikut menandatangani perjanjian kredit yang telah ditandatangani debitur. ad.6. Petugas Credit Administration Control loan disbursement Petugas Credit Administration Control, wajib memastikan seluruh dokumen yang diperlukan telah dilengkapi sesuai dengan check list dokumen dan diterima dengan benar, memastikan seluruh syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh komite kredit, sudah dipenuhi seluruhnya. Universitas Sumatera Utara Dalam proses pemberian kredit, pihak yang terkait antara lain 1. Unit Organisasi yang terkait Pemberian kredit pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan melibatkan beberapa unit organisasi. Unit-unit organisasi yang terkait dalam pemberian kredit adalah : 46 a. Pelaksana Kredit Usaha Kecil Menengah Personil ini bertugas melakukan : 1 Analisis kredit dengan melakukan peninjauan usaha, analisa usaha dan peninjauan jaminan sesuai dengan kewenangannya. 2 Mengelola rutinitas kegiatan penagihan kepada debitur di wilayahnya 3 Mengelola penyelesaian Kredit bermasalah di wilayahnya. b. Seksi Pelayanan dan Administrasi Kredit Seksi ini bertugas memberikan penjelasan tentang syarat-syarat dan prosedur kredit kepada nasabah, meneliti kelengkapan dokumen maupun persyaratan kredit, menerima permohonan kredit dan menyerahkan berkas dokumen permohonan kredit kepada Asisten Manager sesuai dengan jenis kreditnya dan melakukan entry data terhadap debitur yang telah dicairkan pinjamannya. c. Kepala Seksi Kredit Usaha Kecil Menengah Seksi ini bertugas melakukan : 1 Analisis kredit dengan melakukan peninjauan usaha, analisa usaha dan peninjauan jaminan sesuai dengan kewenangannya. 46 Wawancara dengan Fify Ramadhani, Legal Officer, PT. Bank Internasional Indonesia, Cabang Medan, tanggal 2 Juni 2014 Pukul 10.30 Wib Universitas Sumatera Utara 2 Mengelola rutinitas kegiatan penagihan kepada debitur di wilayahnya 3 Mengelola penyelesaian Kredit bermasalah di wilayahnya. d. Asisten Manager Kredit Usaha Kecil Menengah Bagian ini bertugas melakukan : 1 Analisis kredit dengan melakukan peninjauan usaha, analisa usaha dan peninjauan jaminan sesuai dengan kewenangannya. 2 Mengelola rutinitas kegiatan penagihan kepada debitur Kredit UKM 3 Mengelola penyelesaian Kredit bermasalah di Kredit UKM 4 Meneliti atau mengkoreksi sahnya perjanjian kredit, memberikan persetujuan kredit sesuai dengan kewenangannya dan mengusulkan kepada Manager jika besarnya kredit diluar kewenangannya. e. Manager Bertanggung jawab mengelola portfolio kredit maupun dana di perusahaan dan memberikan masukan kepada direksi tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam sisi funding maupun lending maupun dalam hal-hal yang terkait dengan langkah-langkah optimalisasi Tingkat Kesehatan Bank dari perusahaan. 2. Formulir-formulir yang digunakan Dalam melaksanakan pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan menggunakan beberapa Formulir. Formulir-formulir yang digunakan adalah : Universitas Sumatera Utara a. Permohonan Kredit Formulir permohonan kredit diisi oleh calon nasabahdebitur yang akan mengajukan kredit. Formulir berisi identitas pemohon kredit, besarnya kredit yang diminta, jangka waktu kredit dan jumlah yang akan diberikan. b. Analisis Petugas Unit Formulir analisis ini diisi oleh petugas kredit dari tingkat Pelaksana sampai Manager setelah melakukan peninjauan kelayakan usaha calon nasabahdebitur. Formulir tersebut berisi identitas pemohon, histori pinjaman nasabah, analisis karakter, analisis keuangan, kelayakan usaha nasabah, data jaminan kredit dan kolom persetujuan komite kredit. c. Perjanjian Kredit PK Formulir perjanjian kredit digunakan untuk membuat perjanjian kredit. Formulir ini berisi jumlah plafond, suku bunga, jangka waktu kredit, kesepakatan pengembalian utang piutang, klausul wanprestasi, data jaminan yang diberikan dan sebagainya. d. Surat Kuasa menjual Formulir surat kuasa menjual berisi tentang pemberian kuasa kepada pihak Bank untuk menjual barang jaminan jika nasabah tidak dapat melunasi hutangnya atau wanprestasi. e. Surat Kerelaan Penyerahan Agunan Formulir ini berisi tentang surat kerelaan penyerahan hak milik dari nasabah kepada pihak Bank sebagai jaminan dalam pemberian kredit. Universitas Sumatera Utara f. Kuitansi Pinjaman Sebagai bukti bahwa pihak Bank telah memberikan sejumlah uang sebagai pinjaman kepada debitur. g. Kartu Angsuran Formulir yang digunakan sebagai bukti bahwa nasabah telah mengangsur pinjamannya. Isi formulir antara lain nama nasabah, nominal pinjaman, bunga, jumlah angsuran dan paraf petugas. h. Bukti Tanda Penyerahan Jaminan Formulir digunakan sebagai bukti bahwa nasabah telah menyerahkan barang sebagai jaminan dan sebagai bukti bahwa pihak Bank telah menerima barang jaminan tersebut. 3. Prosedur Pemberian Kredit a. Prosedur Permohonan Kredit Nasabahdebitur mengajukan permohonan pengajuan kredit sesuai dengan jenis kredit yang dipilih, kemudian melengkapi berkas dokumen kredit tersebut dengan: 47 1 Fotocopy KTP suami-istri pemohon 2 Fotocopy Kartu Keluarga 3 NPWP, HO, SIUP, TDP bila ada 4 Laporan Keuangan 3 tiga bulan terakhir 5 Fotocopy sertifikatBPKB dan STNK dari agunan. 47 Wawancara dengan Fify Ramadhani, Legal Officer, PT. Bank Internasional Indonesia, Cabang Medan, tanggal 2 Juni 2014 Pukul 10.30 Wib Universitas Sumatera Utara 6 Lampiran histori pembayaran nasabah debitur lama atau debitur bank lain bila ada Kemudian bagian pelayanan dan administrasi kredit memberikan berkas pernohonan kepada Asisten Manager Kredit UKM dimana Asisten Manager akan mendistribusikannya ke pejabat yang berwenang sebagai berikut: 48 1 Pinjaman sd 15 juta ke pelaksana senior 2 Pinjaman sd 35 juta ke kepala seksi wilayah 3 Pinjaman sd 100 juta ke asisten Manager Kredit UKM 4 Pinjaman di atas 100 juta ke Manager b. Prosedur Peninjauan dan Analisis Kelayakan Usaha Pejabat berwenang menerima surat berkas dokumen permohonan lredit, kemudian diadakan peninjauan kelayakan usaha, melakukan pengecekan kewajaran laporan keuangan nasabah, menggali karakter calon debitur, menggali kebutuhan dana maupun kemampuan membayar calon debitur, peninjauan kelayakan jaminan. c. Prosedur Analisa Kredit Setelah melakukan survey kelayakan nasabah analisa kelayakan pemberian kredit kepada calon debitur dilakukan dengan menerapkan kaidah 5C, didasari oleh data-data pendukung yang telah diperoleh analis dilapangan. Setelah ini analis akan mengajukan persetujuan pemberian kredit kepada komite kredit. 48 Wawancara dengan Fify Ramadhani, Legal Officer, PT. Bank Internasional Indonesia, Cabang Medan, tanggal 2 Juni 2014 Pukul 10.30 Wib Universitas Sumatera Utara d. Prosedur Persetujuan Kredit Prosedur persetujuan kredit dilakukan oleh komite kredit yang anggotanya berisikan minimal dua pejabat sebagai pemutus pemberian kredit setelah mendengarkan penjelasan surveyor atau pejabat yang telah melakukan survey kelayakan kepada debitur. Wewenang ketua komite sebagai pejabat pemutus pemberian kredit adalah sebagai berikut: 1 Pinjaman diatas Rp 100 juta diketuai oleh Direktur Utama 2 Pinjaman sampai dengan Rp 100 juta dapat diketuai oleh Direktur 3 Pinjaman sampai dengan Rp 50 juta dapat diketuai oleh Manager 4 Pinjaman sampai dengan Rp 25 juta dapat diketuai oleh Asmen 5 Pinjaman sampai dengan Rp 15 juta dapat diketuai oleh Kasie e. Prosedur Pelaksanaan dan Administrasi Kredit Setelah kredit disetujui semua berkas permohonan kredit diserahkan kepada kasie pelayanan dan Administrasi kredit untuk dicairkan. Kasie pelayanan dan Administrasi kredit membuat Perjanjian Kredit, Surat Penyerahan Hak milik, Surat Kuasa, Surat Penyerahan, Kuitansi Pinjaman, Kartu Angsuran dan Bukti Tanda Penyerahan Jaminan. Melakukan entry data ke sistem komputer dan berkoordinasi dengan notaris untuk melakukan pengikatan jaminan. Semua berkas perjanjian kredit dimintakan tanda tangan kepada nasabah untuk dimintakan persetujuannya atas semua pasal yang ada dalam perjanjian kredit. Kemudian semua berkas perjanjian diserahkan kepada Manager untuk dikoreksi kelengkapannya dan terakhir diserahkan ke Direktur Utama untuk dimintakan tandatangan pengetahuan atas kredit yang telah cair. Universitas Sumatera Utara f. Prosedur Pengikatan Jaminan Kredit Setiap perjanjian kredit yang melalui notaris akan dilegalisasi namun tidak secara notariil. Adapun prosedur pengikatan jaminan adalah sebagai berikut: 49 1 Pinjaman dibawah Rp. 10 juta pengikatan di bawah tangan 2 Pinjaman sampai dengan Rp. 25 juta untuk jaminan bergerak diikat hanya dengan akte fidusia notaris namun tidak didaftarkan ke Departemen Kehakiman. 3 Pinjaman sampai dengan Rp. 50 juta untuk jaminan tanah bangunan diikat dengan SKMHT. 4 Pinjaman mulai Rp. 25 juta untuk jaminan bergerak diikat dengan akte fidusia notaris dan didaftarkan ke Departemen Kehakiman. 5 Pinjaman mulai Rp. 50 juta untuk jaminan tanah dan bangunan diikat dengan SKMHT dan APHT. g. Prosedur Pengeluaran Kas Prosedur pengeluaran kas dilakukan oleh teller setelah berkas pencairan kredit. Kemudian Teller membayarkan uang kepada nasabah sejumlah kuitansi pinjaman setelah dikurangi biaya-biaya provisi, administrasi dan notaris. 4. Uraian Kegiatan yang Dilaksanakan Uraian kegiatan yang dilaksanakan dalam sistem pemberian kredit modal kerja pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan adalah sebagai berikut : 50 49 Wawancara dengan Fify Ramadhani, Legal Officer, PT. Bank Internasional Indonesia, Cabang Medan, tanggal 2 Juni 2014 Pukul 10.30 Wib 50 Wawancara dengan Fify Ramadhani, Legal Officer, PT. Bank Internasional Indonesia, Cabang Medan, tanggal 2 Juni 2014 Pukul 10.30 Wib Universitas Sumatera Utara a. Nasabahdebitur 1 Menyerahkan permohonan dan berkas-berkas untuk bahan dasar analisa kredit ke petugas Custumer Service CS kredit. 2 Setelah pinjaman dinyatakan siap dicairkan oleh pihak Bank Nasabah bersama istrisuami membawa sertifikat asli kepemilikan baik barang bergerak maupun non bergerak. 3 Menandatangani berkas perjanjian kredit, surat kerelaan, surat kuasa menjual dan kuitansi penerimaan. 4 Menerima uang 5 Menerima kartu angsuran dan kuitansi b. Custumer Service Kredit 1 Memberikan penjelasan dan persyaratan mengenai produk-produk kredit yang ada. 2 Menerima permohonan kredit dan dokumen pendukungnya 3 Memeriksa kelengkapan dokumen kredit yang ada. 4 Menyerahkan ke Bagian Kredit c. Pejabat Penganalisa Kredit 1 Menerima dan meneliti kelengkapan berkas permohonan 2 Melakukan peninjauan kepada nasabah 3 Membuat analisa kredit 4 Mengajukan permohonan dan berkas analisa kepada komite kredit untuk minta persetujuan Universitas Sumatera Utara 5 Menyerahkan dokumen-dokumen kredit kepada petugas administrasi kredit d. Administrasi Kredit 1 Menerima berkas dokumen kredit yang siap dicairkan. 2 Berkoordinasi dengan notaris untuk pengikatan jaminan 3 Mempersiapkan berkas-berkas PK dan Kartu Angsuran 4 Melakukan data entry ke sistem computer 5 Membuat kuitansi pencairan ke Teller kasir 6 Teller kasir a Menyerahkan uang sesuai dengan kuitansi b Menyerahkan kartu angsuran dan kuitansi penerimaan c Menyerahkan kuitansi penerimaan ke bagian akuntansi f. Komite Kredit 1 Meneliti kelengkapan permohonan maupun berkas-berkas kredit lainya 2 Meneliti analisa 3 Mengecek kebenaran analisa analis 4 Memberikan persetujuan hasil analisa yang dilakukan oleh analis 5 Syarat-syarat calon nasabah Kredit UKM PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan : a Mempunyai usaha produktif di sektor perdagangan, pertanian, perindustrian, peternakan, jasa di mana usaha tersebut minimal telah berdiri selama dua tahun, Universitas Sumatera Utara b Mempunyai jaminan baik benda bergerak maupun yang tidak bergerak yang marketable dimana taksasi nilai pasar jaminan untuk jaminan non bergerak 70 dan atau jaminan bergerak 80 dari plafond pinjaman yang dicairkan. c Usaha dan domisili pemohon kredit adalah diutamankan daerah Kota Medan untuk mengoptimalkan pengawasan Kredit yang\ telah diberikan. 6 Ketentuan-ketentuan Kredit UKM pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan a Plafond pinjaman minimal Rp. 5.000.000,00 lima juta rupiah sampai dengan Rp.250.000.000,00 dua ratus lima puluh juta rupiah. b Maksimal jangka waktu pinjaman sampai dengan 36 tiga puluh enam bulan. c Bunga pinjaman sebesar mulai 2 menurun atau 1 flat. d Potongan biaya provisi 1 e Potongan biaya administrasi 1 f. Biaya Notaris Untuk pinjaman di atas Rp. 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah dengan jaminan sepeda motor atau mobil, pengikatan fidusia dikenakan biaya Rp. 300.000,00 tiga ratus ribu rupiah. g. Sepeda motor atau mobil atas nama pemohon kredit dengan tahun pembuatan maksimal 5 lima tahun untuk sepeda motor dan untuk mobil dengan tahun Universitas Sumatera Utara pembuatan maksimal 10 sepuluh tahun, dengan nomor kendaraan Daerah Kota Medan h. Penandatanganan kredit harus suami isteri. Ketentuan mengenai tahun pembuatan barang yang menjadi jaminan untuk sepeda motor 5 lima tahun dan mobil 10 sepuluh tahun dimaksudkan agar penurunan nilai barang jaminan diharapkan masih stabil, dan apabila memang terjadi kredit macet PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan tidak mengalami kerugian yang lebih besar. Ketentuan kredit harus ditandatangani oleh suami dan isteri karena seringkali terjadi suatu kredit yang diajukan oleh nasabah tanpa diketahui oleh suami atau isteri. Dengan diketahui oleh keduanya diharapkan apabila terjadi kredit macet akan mudah dilakukan penyitaan barang jaminan. 7. Analisis suatu kredit Suatu kredit dapat disetujui oleh Bank apabila permohonan kredit telah dianalisa oleh bagian analisis kredit, yaitu : a. Aspek Manajemen Aspek manajemen meliputi : 1 Jenis usaha 2 Lamanya usaha tersebut berjalan 3 Prospek usaha 4 Potensi pasar 5 Tingkat persaingan Universitas Sumatera Utara b. Aspek perkreditan Aspek perkreditan meliputi : 1 Riwayat pinjaman 2 Kredit yang diminta 3 Jangka waktu 4 Suku bunga 5 Hubungan dengan bank lain c. Aspek Jaminan Aspek jaminan meliputi : 1 Letak jaminan 2 Luas jaminan 3 Kondisi jaminan 4 Tahun pembuatan 5 Nilai jaminan 6 Jenis pengikatan d. Aspek Kuantitatif Aspek kuantitatif meliputi : 1 Omset usaha 2 Harga pokok pembelian 3 Biaya-biaya usaha 4 Biaya-biaya non usaha 5 Laba yang dihasilkan tiap bulan Universitas Sumatera Utara e. Aspek kebutuhan modal Aspek kebutuhan modal meliputi : 1 Rencana pengembangan usaha 2 Modal yang tersedia 3 Modal yang dibutuhkan Calon debitur yang telah memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut di atas dan telah mengajukan permohonan kredit akan dianalisa sesuai dengan prosedur pemberian kredit yang dilaksanakan pada pihak bank. Apabila dari hasil analisa bank diputuskan permohonan kredit diterima, maka dilakukan negoisasi antara bank dengan calon debitur untuk menetapkan tipe, struktur dan syarat-syarat kredit. Apabila diperoleh kesepakatan antara bank dengan calon debitur, dibuatlah perjanjian kredit dan perjanjian jaminan fidusia. Setelah seluruh syarat-syarat kredit dan aspek yuridis yang berkaitan dengan kredit telah diselesaikan maka pencairan kredit dapat dilakukan. Hasil penelitian pada PT Bank Internasional Indonesia setiap bulannya rata-rata terdapat 75 tujuh puluh lima pengajuan permohonan kredit. Permohonan kredit itu setelah dianalisa akan menghasilkan jumlah kredit yang mendapat persetujuan yaitu kurang dari 55 lima puluh lima. Permohonan kredit yang telah mendapat persetujuan tersebut terdapat kredit yang menggunakan jaminan fidusia yang jumlahnya kurang dari 45, sedangkan sisanya terbagi dengan selisih tidak besar antara kredit yang menggunakan jaminan hipotek atau hak tanggungan, deposito. Universitas Sumatera Utara Prosedur pemberian kredit di PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan sudah berjalan sangat baik namun ada beberapa bahan pertimbangan yang dapat menjadi bahan masukan manajemen, yaitu : a. Pengikatan jaminan yang dilakukan tidak pada seluruh plafond pinjaman. Sebaiknya dapat dilakukan pada seluruh plafond kredit yang ada hal ini dilakukan agar beban potongan pinjaman akibat pengikatan jaminan oleh notaris tidak terlalu membebani nasabah. Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia No. 9IDpGDPBPR tertanggal 2 Mei 2007 yang menyatakan bahwa agunan berupa kendaraan bermotor yang disertai bukti kepemilikan dan diikat berdasarkan surat kuasa menjual yang dinotariilkan, dinilai 30 dari harga pasar dalam hal ini Manajemen PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan dapat menimbang kembali prosedur pengikatan jaminan bergerak agar dapat diberlakukan untuk semua pinjaman dibawah Rp 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah dengan surat kuasa menjual yang dinotariilkan. Dengan demikian beban PAWD Penyisihan Piutang Asset Wajib Dibayar apabila terjadi kemacetan pinjaman dengan jaminan barang bergerak untuk pinjaman dibawah Rp 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah beban PPAWD dapat berkurang 30. b. Perjanjian Kredit melalui notaris telah dilegalisasi namun sebaiknya untuk pinjaman dengan plafond tertentu misalnya diatas Rp 100.000.000,00 seratus juta rupiah lebih baik perjanjian kredit dapat secara notariil sehingga lebih kuat apabila dijadikan sebagai bukti di pengadilan. Universitas Sumatera Utara c. Surat Kuasa menjual dan Surat kerelaan penyerahan dapat dimasukkan dalam klausula perjanjian kredit karena pada dasarnya surat-surat tersebut dilakukan secara bawah tangan sehingga tidak ada masalah apabila dimasukkan dalam salah satu klausul di Perjanjian Kredit sehingga dapat mengurangi beban materai debitur.

B. Kendala dalam Perjanjian Kredit menggunakan Hak Tanggungan yang

Dokumen yang terkait

Akibat Hukum Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Hak Guna Bangunan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Pembantu Asia Unit Cemara Medan

10 122 96

Tinjauan Yuridis Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Tanah Dengan Status Hak Guna Usaha Pada Bank Sumut Cabang Medan

0 4 91

Tinjauan Yuridis Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Tanah Dengan Status Hak Guna Usaha Pada Bank Sumut Cabang Medan

0 0 8

Tinjauan Yuridis Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Tanah Dengan Status Hak Guna Usaha Pada Bank Sumut Cabang Medan

0 0 1

Tinjauan Yuridis Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Tanah Dengan Status Hak Guna Usaha Pada Bank Sumut Cabang Medan

0 0 14

Tinjauan Yuridis Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Tanah Dengan Status Hak Guna Usaha Pada Bank Sumut Cabang Medan

1 1 22

Tinjauan Yuridis Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Tanah Dengan Status Hak Guna Usaha Pada Bank Sumut Cabang Medan Chapter III V

0 1 43

Tinjauan Yuridis Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Yang Objeknya Tanah Dengan Status Hak Guna Usaha Pada Bank Sumut Cabang Medan

0 0 3

PPemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan yang Objeknya Hak Guna Bangunan(Studi pada Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan)

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PPemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan yang Objeknya Hak Guna Bangunan(Studi pada Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan)

0 0 13