debitur untuk diterima sebagai perjanjian yang mengikat keduanya. Praktek ini sudah diberlakukan hampir pada semua perjanjian, tidak hanya kredit, meski
keabsahannya sampai saat ini masih dipertentangkan.
C. Hapusnya Perjanjian Kredit
HGB 1381 KUH Perdata mengatur cara hapusnya perikatan, dapat diberlakukan pada perjanjian kredit bank. Umumnya perjanjian kredit bank
berakhir karena :
27
1. Pembayaran Pembayaran lunas ini merupakan pemenuhan prestasi dari debitur, baik
pembayaran utang pokok, bunga, denda, maupun biaya-biaya lainnya yang wajib dibayar lunas oleh debitur. Pembayaran lunas ini baik karena jatuh tempo
kreditnya atau karena diharuskannya debitur melunasi kreditnya secara seketika dan sekaligus. HGB 1382 KUH Perdata menyebutkan kemungkinan pembayaran
utang pelunasan dilakukan oleh pihak ketiga kepada pihak berpiutang kreditur, sehingga terjadi penggantian kedudukan atau hak-hak kreditur oleh pihak ketiga.
Berdasarkan HGB 1400 KUH Perdata, terjadinya subrogasi bisa karena perjanjian atau subrogasi demi undang-undang yang diatur lebih lanjut dalam HGB 1401-
1402 KUH Perdata. Pembaruan utang terjadi dengan jalan mengganti utang lama dengan utang
baru, debitur lama dengan debitur baru, dan kreditur lama dengan kreditur baru.
27
Mariam Darus Badrulzaman, dkk, Op.Cit, hal 279.
Universitas Sumatera Utara
Bila utang lama diganti dengan utang baru terjadilah penggantian objek perjanjian yang disebut dengan novasi objektif, utang lama lenyap.
2. Subrogasi Subrogatie HGB 1382 KUH Perdata menyebutkan kemungkinan pembayaran utang
pelunasan dilakukan oleh pihak ketiga kepada pihak berpiutang kreditur, sehingga terjadi penggantian kedudukan atau hak-hak kreditur oleh pihak ketiga.
Berdasarkan HGB 1400 KUH Perdata, terjadinya subrogasi bisa karena perjanjian atau subrogasi demi undang-undang yang diatur lebih lanjut dalam HGB 1401-
1402 KUH Perdata. 3. Pembaruan Hutang Novasi
Pembaruan utang terjadi dengan jalan mengganti utang lama dengan utang baru, debitur lama dengan debitur baru, dan kreditur lama dengan kreditur baru.
Bila utang lama diganti dengan utang baru terjadilah penggantian objek perjanjian yang disebut dengan novasi objektif, utang lama lenyap. Dalam hal ini terjadi
pergantian subjeknya, maka jika diganti debiturnya disebut novasi subjekti pasif, jika diganti krediturnya disebut novasi subjektif aktif. Pada umumnya pembaruan
utang yang terjadi dalam dunia perbankan adalah dengan mengganti atau meperbarui perjanjian kredit bank yang ada dengan perjanjian kredit yang baru.
Otomatis perjanjian kredit yang lama berakhir dan tidak berlaku lagi. HGB 1413 KUH Perdata menyebutkan 3 cara untuk melakukan novasi, yaitu:
a Dengan membuat suatu perikatan utang baru yang menggantikan perikatan
utang lama yang dihapuskan karenanya, b
Dengan cara expromissie, yakni mengganti debitur lama dengan debitur baru,
Universitas Sumatera Utara
c Mengganti debitur lama dengan debitur baru sebagai akibat perjanjian baru
yang diadakan 4. Perjumpaan Utang Kompensasi
Kompensasi adalah perjumpaan dua utang, yang berupa benda-benda yang ditentukan menurut jenis generieke ziken, yang dipunyai oleh dua orang atau
pihak secara timbale balik, dimana masing-masing pihak berkedudukan baik sebagai kreditur maupun debitur terhadap orang lain, sampai jumlah terkecil yang
ada diantara kedua utang tersebut. Dasarnya disebutkan dalam HGB 1425 KUH Perdata. Dikatakan jika dua orang saling berhutang satu pada yang lain maka
terjadilah antara mereka suatu perjumpaan utang-piutang, dengan mana utang- hutang antara kedua orang tersebut dihapuskan. Kondisi ini dijalankan bank
dengan cara mengkonpensasi barang jaminan debitur dengan utangnya kepada bank, sebesar jumlah jaminan tersebut yang diambil alih tersebut.
D. Asas-Asas atau Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit