47
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi perasaan negatif
Banyak yang merokok untuk mengurangi perasaan negatif dalam dirinya. Misalnya merokok bila marah, cemas, gelisah dan rokok dianggap sebagai
penyelamat. 3.
Perilaku merokok yang adiktif Perokok yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan
setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. 4.
Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan Perokok menggunakan rokok sama sekali bukan untuk mengendalikan
perasaan mereka, tetapi sudah menjadi bagian dari aktivitas mereka sehari- hari.
2.5.5 Bahaya Merokok
Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya Tarwoto dkk, 2012. Menurut Depkes RI 2003, efek merokok tidak hanya mempengaruhi
kesehatan perokok, tetapi juga mempengaruhi kesehatan orang sekitarnya yang tidak merokok, karena terpapar asap rokok yang disebut perokok pasif. Adapun
bahaya merokoknya antara lain Depkes RI, 2003 : A.
Bagi perokok aktif 1.
Meningkatkan risiko dua kali lebih besar untuk mengalami serangan jantung.
2. Meningkatkan risiko dua kali lebih besar untuk mengalami stroke.
3. Meningkatkan risiko dua kali lebih besar untuk mengalami serangan
jantung dengan memiliki tekanan darah tinggi.
48
4. Meningkatkan risiko sepuluh kali lebih besar untuk mengalami serangan
jantung bagi pengguna pil KB. B.
Bagi perokok pasif 1.
Bahaya kerusakan paru-paru. Anak-anak yang orang tuanya merokok akan mengalami batuk, pilek dan radang tenggorokan. Pada wanita hamil
yang merokok berisiko mendapatkan bayi lahir kurus, cacat dan kematian.
2. Suami yang merokok, asap rokok yang dihirup oleh istrinya akan
mempengaruhi bayi dalam kandungan.
2.5.6 Dampak Perilaku Merokok
Menurut Susanti 2008, rokok banyak menimbulkan kerugian bagi kesehatan. Dalam asap rokok terdapat 4.000 zat kimia berbahaya diantaranya yaitu nikotin
yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun dan karsinogenik yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker.
Terpaparnya remaja dengan asap rokok akan meningkatkan risiko asma, penyakit telinga tengah, pneumonia, batuk, infeksi saluran pernafasan atas, menurunkan
kadar kolesterol High Density Lipoprotein HDL dan penyakit jantung koroner. Bila terpapar asap rokok mulai pada usia sebelum 10 tahun akan meningkatkan
risiko leukemia dan limfoma Soetijiningsih, 2004. 1.
Dampak pada fisik Menurut Proverawati dan Rahmawati 2012, dampak pada fisik dari
merokok antara lain :
49
a. Dampak rokok terhadap paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa
membesar hipertrofi dan kelenjar mucus bertamah banyak hiperplasia. Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan
akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi
paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Rokok merupakan penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Partikel asap rokok, seperti
benzopiren, dibenzopiren dan ureten, dikenal sebagai bahan karsinogen. b.
Dampak terhadap jantung Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah
jantung. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
1. Penyakit Jantung Koroner PJK
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat
dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap. Faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti
hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi terhadap tercetusnya PJK.
50
2. Penyakit Stroke
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan
dengan bukan perokok. 2.
Dampak pada ekonomi Merokok dapat juga berdampak negatif pada aspek ekonomi. Perilaku
merokok pada setiap individu dan rumah tangga dengan perokok memerlukan biaya ekonomi yang tinggi, pada rumah tangga dengan
perokok sebanyak 11,5 dari total pengeluaran bulanan rumah tangga digunakan untuk membeli rokok. Bahkan pada keluarga yang kurang
mampu, persentase pengeluaran rumah tangga untuk membeli rokok biayanya lebih besar Barber, Adieotomo dan Setynoaluri, 2008.
2.5.7 Cara Menghentikan Merokok dan Cara Menghindarinya