Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Remaja

37

2.4.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Remaja

Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok menurut Notoatmodjo 2005, antara lain : 1. Faktor Intrinsik a. Kepribadian Kepribadian merupakan segala bentuk pola pikiran, emosi dan perilaku yang berbeda serta mempunyai karakteristik yang menentukan gaya personal individu dan mempengaruhi interaksinya dengan lingkungan. Orang dengan kepribadian tipe A introvert lebih mudah mengalami gangguan akibat adanya stres dari pada orang dengan kepribadian tipe B ekstrovert. Adapun ciri-ciri orang dengan kepribadian tipe A introvert dan tipe kepribadian B ekstrovert menurut Hawari 2001 antara lain : 1. Tipe A introvert Sikap introvert mengarahkan pribadi ke pengalaman subjektif, memusatkan diri pada dunia dalam, cenderung menyendiri, pendiam atau tidak ramah, bahkan antisosial. Seseorang juga mengamati dunia luar, tetapi mereka melakukannya secara selektif dan menggunakan pandangan subjektif mereka sendiri. Ciri-ciri anak dengan tipe introvert adalah sulit bergaul, hatinya tertutup, sulit berhubungan dengan orang lain dan penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar kurang baik. 38 2. Tipe B ekstrovert Sikap ekstrovert mengarahkan pribadi ke pengalaman objektif, memusatkan perhatiannya ke dunia luar, cenderung berinteraksi dengan orang disekitarnya, aktif dan ramah. Ciri-ciri anak tipe ekstrovert biasanya mudah bergaul, hatinya terbuka, hubungan dengan orang lain lancar dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. b. Karakteristik 1. Jenis kelamin Laki-laki dan perempuan memiliki pertimbangan yang berbeda dalam berperilaku. Laki-laki lebih cenderung untuk menggunakan pertimbangan rasional dan mudah terpengaruh terhadap perubahan lingkungan sekitarnya. Perempuan lebih cenderung menggunakan pertimbangan emosional atau perasaan dalam berperilaku Notoatmodjo, 2005. 2. Usia Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negatif dari perilaku merokok tetapi perilaku merokok bagi kehidupan manusia merupakan kegiatan yang fenomenal. Artinya, meskipun sudah diketahui akibat negatif merokok tetapi jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat dan usia semakin bertambah muda Hurlock, 2001. 39 c. Kepercayaan tentang rokok Kepercayaan remaja tentang merokok sangat besar karena perilaku merokok pada remaja sudah menjadi kebiasaan. Remaja menggunakan rokok sama sekali bukan untuk mengendalikan perasaan, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaan rutin. Dapat dikatakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari karena merokok membuat remaja lebih rileks dan tenang Finkelstein, Kubzansky dan Goodman, 2006. 2. Faktor Pola Asuh Pola asuh dapat diartikan seluruh cara perlakuan orang tua yang diterapkan pada anak. Pengasuhan terhadap anak berupa suatu proses interaksi antara orang tua dengan anak. Interaksi tersebut mencakup perawatan seperti dari mencukupi kebutuhan makan, mendorong keberhasilan dan melindungi, maupun mensosialisasi Edwards, 2006. 3. Faktor Budaya Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. Apabila remaja hidup dalam lingkungan atau kebudayaan yang menganggap merokok sebagai suatu hal yang wajar dilakukan oleh para remaja, maka kemungkinan besar remaja akan mempunyai sikap bahwa perilaku merokok pada remaja merupakan suatu hal yang wajar dilakukan. Jika remaja tinggal dilingkungan atau kebudayaan yang menganggap perilaku merokok pada remaja itu suatu hal yang kurang baik. 40 4. Ekonomi Perilaku merokok pada remaja dipengaruhi oleh uang saku yang diperoleh remaja dan kemampuan keluarga dalam menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup Komalasari dan Helmi, 2000. 5. Lingkungan Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku merokok diperoleh dari lingkungan keluarga, lingkungan sekitar tempat tinggal dan lingkungan pergaulan remaja Syamsu, 2008 : a. Lingkungan keluarga Remaja yang berasal dari rumah tangga yang kurang bahagia, dimana orang tua tidak memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik secara keras maka remaja tersebut nantinya akan lebih mudah untuk menjadi seorang perokok dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia. Perilaku merokok lebih banyak dijumpai pada remaja yang tinggal dengan satu orang tua single parent. Remaja akan lebih cepat berperilaku sebagai perokok bila ibu mereka merokok dari pada ayah yang merokok, hal ini lebih terlihat pada remaja putri. b. Lingkungan sekitar tempat tinggal Lingkungan mempengaruhi sikap merokok remaja dan lingkungan sekitar tempat tinggal merupakan tempat berkembangnya sikap pada remaja. Lingkungan ini meliputi segala sesuatu yang ada disekitar remaja itu 41 sendiri, baik fisik, biologis, maupun interaksi sosial yang ada dilingkungan tersebut. c. Lingkungan sekolah Lingkungan pergaulan remaja di sekolah banyak dipengaruhi oleh teman sebaya dan kelompoknya. Semakin banyak remaja yang merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. 6. Iklan Perilaku merokok pada remaja juga dapat muncul sebagai akibat dari iklan di media massa. Iklan rokok di berbagai tempat dan media massa yang saat ini makin merajarela sangat menarik bagi para remaja. Melihat iklan dimedia massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. 2.5 Konsep Dasar Perilaku Merokok 2.5.1 Pengertian Merokok