13
Menurut  Musliha  dan  Fatmawati  2010,  kelompok  sebayapeer  group,  individu merasakan  adanya  kesamaan  seperti  dibidang  usia,  kebutuhan  dan  tujuan  yang
dapat  memperkuat  kelompok.  Peer  group  tidak  dipentingkan  adanya  struktur organisasi, namun diantara anggota kelompok merasakan adanya tanggung jawab
atas  keberhasilan  dan  kegagalan  kelompoknya.  Dalam  peer  group,  individu menemukan  dirinya  serta  dapat  mengembangkan  rasa  sosialnya  dengan
perkembangan pribadinya.
2.1.2 Fungsi Peer Group
Fungsi dari peer group menurut Santoso 2004, antara lain : 1.
Mengajarkan  kebudayaan  mengajarkan  kebudayaan  yang  ada  di  tempat tinggal.
2. Mengajarkan mobilitas sosial, perubahan status.
3. Membantu peranan sosial yang baru, peer group memberi kesempatan bagi
anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru. 4.
Peer group sebagai sumber informasi bagi orang tua dan guru bahkan untuk masyarakat.
5. Dalam peer group individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain.
6. Peer group mengajarkan moral orang dewasa.
7. Dalam peer group individu dapat mencapai kebebasan sendiri.
8. Dalam peer group, anak-anak mempunyai organisasi sosial yang baru.
14
2.1.3 Ciri-Ciri Peer Group
Adapun ciri-ciri dari peer group menurut Musliha dan Fatmawati 2010, adalah : 1.
Tidak  mempunyai  struktur  organisasi  yang  jelas.  Peer  group  terbentuk secara spontan. Antar anggota kelompok mempunyai kedudukan yang sama,
tetapi  ada  satu  di  antara  anggota  kelompok  yang  dianggap  sebagai pemimpin.  Semua  anggota  beranggapan  bahwa  yang  memang  pantas
dijadikan  sebagai  pemimpin  biasanya  anak  yang  disegani  dalam  kelompok itu.
2. Bersifat  sementara,  karena  tidak  ada  struktur  organisasi  yang  jelas,  maka
kelompok  ini  kemungkinan  tidak  bisa  bertahan  lama,  jika  yang  menjadi keinginan  masing-masing  anggota  kelompok  tidak  tercapai,  atau  karena
keadaan  yang  memisahkan  mereka  seperti  pada  teman  sebaya  di  sekolah. Yang  terpenting  dalam  peer  group  adalah  mutu  hubungan  yang  bersifat
sementara. 3.
Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas. Misalnya teman  sebaya  di  sekolah,  pada  umumnya  terdiri  dari  individu  yang
lingkungannya berbeda,  di  mana mempunyai aturan-aturan  atau kebiasaan- kebiasaan  yang  berbeda  pula.  Lalu  memasukkannya  dalam  peer  group,
sehingga  mereka  saling  belajar  secara  tidak  langsung  tentang  kebiasaan- kebiasaan  itu  dan  dipilih  sesuai  dengan  kelompok  kemudian  dijadikan
kebiasaan-kebiasaan kelompok.
15
2.1.4 Pengaruh Peer Group