Penerapan Peer Education Di Sekolah Kriteria PendidikFasilitator Sebaya

17

2.2.2 Manfaat Peer Education

Peer education dipandang sangat efektif dalam mengatasi berbagai masalah remaja, karena penjelasan yang diberikan oleh seorang kelompoknya sendiri akan lebih mudah dipahami. Pendidikan lebih bermanfaat, karena alih pengetahuan dilaksanakan oleh antar kelompok sebaya mereka sehingga komunikasi menjadi lebih terbuka. Hal-hal yang tidak dapat dibicarakan bersama termasuk yang sifatnya sensitif dapat didiskusikan secara terbuka diantara mereka Negara, Pawelloi, Jelantik dan Arnawa, 2006.

2.2.3 Penerapan Peer Education Di Sekolah

Menurut Sari 2007, peer education di sekolah dilaksanakan sebagai program yang mandiri. Meyakinkan pihak sekolah tentang keuntungan yang bisa diperoleh dari peer education, khususnya dalam membentuk siswa menjadi agent of change. Sekolah juga diminta kesediaannya untuk membantu pelaksanaan peer education. Para guru dapat sebagai agen yang dapat memberikan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan berpikir dengan menggunakan teknik-teknik yang dikuasai. Peer education ini pada akhirnya akan memberikan kontribusi bagi peningkatan kesehatan siswa sekolah.

2.2.4 Kriteria PendidikFasilitator Sebaya

Peer educationfasilitator sebaya adalah orang yang menjadi narasumber bagi kelompok sebayanya Pusat Kajian dan Perlindungan Anak, 2008. Syarat-syarat menjadi peer education antara lain : 1. Aktif dalam kegiatan sosial dan populer di lingkungannya 2. Berminat pribadi menyebarluaskan informasi kesehatan 18 3. Lancar membaca dan menulis 4. Memiliki ciri-ciri kepribadian antara lain : ramah, lancar dalam mengemukakan pendapat, luwes dalam pergaulan, berinisiatif dan kreatif, tidak mudah tersinggung, terbuka untuk hal-hal baru, mau belajar serta senang menolong. Menurut Imron 2012, peer education adalah orang yang dipilih karena mempunyai sifat memimpin dalam membantu orang lain, untuk itu pendidik sebaya haruslah seorang yang berasal dari kelompoknya dan mempunyai kriteria sebagai berikut : 1. Peer education mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dan mampu mempengaruhi teman sebayanya. 2. Peer education mempunyai hubungan pribadi yang baik serta memiliki kemampuan untuk mendengarkan pendapat orang lain. 3. Peer education mempunyai rasa percaya diri dan sifat kepemimpinan. 4. Peer education mampu melaksanakan pendidikan kelompok sebaya. Menurut Depdiknas 2004, untuk menjadi peer education harus menjalani pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan peer education pada dasarnya menggunakan azas pendidikan orang dewasa andragogi dan mengikuti pendekatan partisipatori. Proses pembelajaran yang berdasarkan partisipatori andragogi menempatkan siswa sebagai orang yang memiliki bekal pengetahuan dan sudah mempunyai sedikit pengalaman, keterampilan serta cenderung untuk menentukan prestasinya sendiri. Pengalaman dan potensi yang ada pada siswa adalah sumber yang perlu digali dalam proses pembelajaran pada pendidikan sebaya. 19 Fasilitator dalam peer education harus mampu menciptakan suasana belajar diantara sesama siswa dan mampu memotivasi agar dapat berperan aktif dalam proses belajar untuk meningkatkan pengalaman dan penghayatan terhadap suatu materi yang dibahas Sari, 2007. Peran Peer educationfasilitator sebaya dilakukan dengan merangkum, mengkomunikasikan kembali dan membangun komitmen dan dialog. Fasilitator dalam melakukan fasilitas meletakkan dirinya sebagai sumber informasi yang setara dengan peserta pendidikan, berkontribusi untuk memberikan informasi, menarik kesimpulan, memberikan feed back dan respon sesuai dengan proses pendidikan sebaya Rahardjo et al, 2008.

2.2.5 Kriteria Pemilihan Anggota Kelompok Sebaya