yaitu tempatgedung tertutup sampai batas pagar terluar. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di sekolah tersebut, belum pernah diadakannya penelitian
kesehatan tentang perilaku merokok dengan metode peer education. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mencegah perilaku merokok pada remaja, salah
satunya dengan metode peer education. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Peer Education Terhadap Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMAN
“X” Denpasar”.
1.2 Rumusan Masalah
“Apakah Ada Pengaruh Peer Education Terhadap Perilaku Merokok Pada Remaja di SMAN
“X” Denpasar?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peer education terhadap perilaku merokok pada remaja di SMAN
“X” Denpasar.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1.
Mengidentifikasi karakteristik remaja berdasarkan usia 2.
Mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan psikomotor remaja terhadap perilaku merokok sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui peer
education.
3. Mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan psikomotor remaja terhadap
perilaku merokok setelah diberikan pendidikan kesehatan melalui peer education.
4. Menganalisis perbedaan perilaku merokok sebelum dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan melalui peer education.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi pendidikan dan kesehatan mengenai pentingnya pencegahan dan penanggulangan perilaku
merokok pada remaja.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan masukan bagi sekolah bahwa pemberian informasi melalui peer education ini merupakan metode pencegahan perilaku merokok remaja.
2. Bagi Puskesmas
Dapat memberikan kesempatan untuk puskesmas agar dapat lebih meningkatkan program dalam pencegahan dan pengurangan jumlah perokok
remaja. 3.
Bagi perawat Dapat dijadikan sebagai masukan bagi perawat bahwa kegiatan ini
merupakan salah satu metodetindakan keperawatan dalam mencegah perilaku merokok pada remaja.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat memberikan kerangka pemikiran pada penelitian yang akan datang, khususnya yang berkaitan
dengan pengaruh peer education terhadap perilaku merokok pada remaja.
1.5 Keaslian Penelitian
Berdasarkan literatur, penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu : 1.
Aricipta, I Gede Sukma 2013 dalam penelitiannya yang berjudul : “Pengaruh Metode Peer Education Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Dharma Wiweka Denpasar”.
Rancangan penelitian quasi eksperimental Pretest-Postet Control Group Design, sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling, dengan
jumlah sampel 60 orang pada setiap kelompok. Analisa data menggunakan uji Mann Whitney test dengan tingkat kemaknaan p = 0,000. Hasil penelitian
ini adalah terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi sebelum dan setelah diberikan metode peer education
dengan pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah diberikan metode self directed learning. Perbedaan dengan penelitian ini antara lain terletak
variabel bebas yang diteliti dan rancangan penelitian. 2.
Musaini, Yeni Nur Ikwal, Icshsan., Burhannudin dan Basuki, Sri Wahyuni. 2011 dalam peneli
tiannya yang berjudul : “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Merokok Pada Siswa Laki-
Laki Kelas XI SMK Murni 1 Surakarta”. Rancangan penelitian ini quasi eksperimental non-randomized pre-test post-test control group design,
jumlah sampel sebanyak 32 siswa pada setiap kelompok. Analisa data menggunakan uji independent t-test dan uji Mann-Whitney test, ada
perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap siswa laki-laki dengan intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini adalah terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap merokok pada siswa laki-laki kelas XI SMK Murni 1 Surakarta. Perbedaan dengan
penelitian ini antara lain terletak variabel terikat yang diteliti, rancangan penelitian dan salah satu analisa data yang digunakan.
3. Ermawati, Trida 2010 dalam penelitiannya yang berjudul : “Hubungan
Antara Peer Group Dengan Kebiasaan Merokok Pada Remaja Laki-Laki Di SMK Warga Surakarta”. Rancangan penelitian ini observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 60 siswa. Analisa data menggunakan analisis regresi logistik ganda dengan tingkat
kemaknaan p = 0.05, ada hubungan antara peer group dengan kebiasaan merokok pada remaja laki-laki. Hasil penelitian ini adalah terdapay
hubungan antara peer group dengan kebiasaan merokok pada remaja laki- laki. Perbedaan dengan penelitian ini antara lain terletak rancangan
penelitian dan analisa data yang digunakan. 4.
Sari, Ayu Ervyna Novita 2014 dalam penelitiannya yang berjudul : “Pengaruh Peer Education Terhadap Perilaku Personal Hygiene Genetalia
Dalam Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 10 Denpasar”. Rancangan peneliian ini pre-experimental design dengan one
group pre test post test design, jumlah sampel sebanyak 41 siswa. Analisa
data menggunakan uji wilcoxon dua sampel berpasangan dengan tingkat kemaknaan 95 p
0,05 sehingga ada hubungan pengaruh peer education terhadap perilaku personal hygiene genetalia dalam pencegahan kanker
serviks pada remaja putri. Hasil dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan pengetahuan, sikap dan tindakan antara sebelum dan setelah
diberikan peer education Perbedaan pada penelitian ini antara lain terletak pada variabel bebas yang diteliti.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, terdapat perbedaan penelitian seperti variabel terikat, variabel bebas, rancangan penelitian, analisa data yang
digunakan, sampel penelitian dan lokasi penelitian. Selain perbedaan penelitian dengan kedua penelitian diatas adalah mengetahui pengaruh peer education
terhadap perilaku merokok pada remaja.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Proses Kelompok 2.1.1 Pengertian Proses Kelompok
Menurut Blais, Hayes, Kozier dan Erb 2006, proses kelompok adalah kekuatan dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
Proses kelompok dikaitkan dengan kelompok melakukan fungsi, berkomunikasi, menetapkan tujuan dan mencapai sasaran. Menurut Widyanto 2014, dinamika
kelompokproses kelompok adalah suatu bentuk intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan bersamaan dengan masyarakat melalui pembentukaan
peersocial support berdasar kondisi dan kebutuhan masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan proses kelompok adalah perilaku kelompok dan anggotanya yang
dilakukan secara bersamaan melalui pembentukan peersocial support. Menurut Indanah 2010, dukungan merupakan keterlibatan yang diberikan oleh
keluarga dan teman kepada klien untuk mengatur dan merawat diri sendiri. Dukungan dapat berupa hubungan antar individu dalam sikap positif, penegasan
dan bantuan. Dukungan sebagai perilaku yang dapat menumbuhkan rasa nyaman dan individu merasa dihargai, dihormati dan dicintai. Dukungan dari peer group
merupakan sumber dari dukungan sosial alami yang berasal dari interaksi yang spontan. Peer group merupakan individu yang memiliki kedekatan, tingkat
kedewasaan, usia yang sama dan rasa saling memiliki.