Pengertian Tingkatan Psikomotor Pengukuran Psikomotor

27

3. Pengukuran Sikap

Menurut Sunaryo 2004, secara garis besar pengukuran sikap dibedakan menjadi dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung 1. Secara langsung Terdapat dua cara, yaitu langsung berstruktur dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang disusun sedemikian rupa misal dengan skala Guttman atau skala Likert, sedangkan langsung tak berstruktur dengan pengukuran sederhana seperti wawancara bebas free interview, pengamatan langsung atau survei. 2. Secara tidak langsung Cara pengukuran sikap dengan menggunakan tes. Umumnya menggunakan skala sematik-differential yang terstandar. Menurut Hidayat 2008 dalam Ariani, 2012, sikap seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan, yaitu : a. Sikap baik : hasil persentase baik 76-100. b. Sikap cukup : hasil persentase cukup 51-75. c. Sikap kurang : hasil persentase kurang 50.

C. PsikomotorTindakan

1. Pengertian

Suatu sikap pada diri individu belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Agar sikap individu terwujud dalam perilaku nyata diperlukan faktor pendukung dan fasilitas Sunaryo, 2004. 28

2. Tingkatan Psikomotor

Menurut Notoatmodjo 2007, psikomotor atau praktik memiliki beberapa tingkatan yaitu : 1. Persepsi persection Persepsi adalah mengenal dan memilih berbagai objek sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. 2. Respon terpimpin guide response Respon terpimpin yaitu individu dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai contoh. 3. Mekanisme mecanisme Mekanisme adalah individu dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sudah menjadi kebiasaan. 4. Adaptasi adaption Adaptasi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dan dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran.

3. Pengukuran Psikomotor

Menurut Dewi 2011, hasil pengukuran dapat dikategorikan menjadi baik, cukup, kurang. Psikomotor seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan, antara lain : a. Psikomotor baik : hasil persentase baik 70-100. b. Psikomotor cukup : hasil persentase cukup 40-69. c. Psikomotor kurang : hasil persentase kurang 40. 29

2.4 Konsep Dasar Remaja

2.4.1 Pengertian Remaja

Remaja adalah periode perkembangan dimana individu mengalami perubahan atau masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa Perry dan Potter, 2005. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak menuju dewasa yang mengalami perkembangan semua aspekfungsi untuk memasuki masa dewasa Rumini dan Sundari, 2004. Remaja merupakan suatu kehidupan individu yang terjadi eksplorasi psikologis untuk menemukan identitas diri. Pada masa transsisi dari masa anak-anak ke masa remaja, individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak dan konsep diri menjadi lebih berbeda Kusmiran, 2012. Menurut Depkes RI 2005, masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan, yang merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa muda. Jadi dapat disimpulkan, remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa muda dengan perubahan yang terjadi di dalam diri dan tubuh remaja.

2.4.2 Tahapan Masa Remaja

Menurut Soetjiningsih 2004, dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati sebagai berikut :