44
aterosklerosis pengapuranpenebalan dinding pembuluh darah. Nikotin, CO dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel
dinding dalam pembuluh darah dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah.
5. Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran
pernapasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg.
2.5.3 Aspek-Aspek Perilaku Merokok
Aspek-aspek perilaku merokok menurut Aritonang dalam Nasution, 2007,yaitu : 1.
Fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari Merokok berkaitan dengan masa mencari jati diri pada diri remaja. Silvans
dan Tomkins, fungsi merokok ditunjukkan dengan perasaan yang dialami si perokok, seperti perasaan yang positif maupun perasaan negatif.
2. Intensitas merokok
Menurut Smet mengklasifikasikan perokok berdasarkan banyaknya rokok yang dihisap, yaitu :
a. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam
sehari. b.
Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
45
c. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
3. Tempat merokok, tipe perokok berdasarkan tempat ada dua Mu’tadin,
2002 yaitu : a.
Merokok di tempat-tempat umumruang publik 1.
Kelompok homogen sama-sama perokok, secara bergerombol mereka
menikmati kebiasaannya.
Umumnya mereka
masih menghargai orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di
smoking area. 2.
Kelompok yang heterogen merokok ditengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dan lain-lain.
b. Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi
1. Kantor atau di kamar tidur pribadi
Perokok memilih tempat-tempat seperti ini yang sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga
kebersihan diri dan penuh rasa gelisah yang mencekam. 2.
Toilet Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka
berfantasi. 4.
Waktu merokok Remaja yang merokok dipengaruhi oleh keadaan yang dialaminya pada saat
itu, misalnya ketika sedang berkumpul dengan teman, cuaca yang dingin, setelah dimarahi orang tua dan lain-lain.
46
2.5.4 Tipe-Tipe Perilaku Merokok
Triswanto 2007, ada beberapa tipe perokok yang bisa digolongkan menjadi tiga bagian berdasarkan kemampuan menghisap rokok dalam sehari yaitu :
1. Golongan perokok berat, yaitu apabila mereka mampu merokok dari 21-31
batang perhari atau lebih dan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit.
2. Golongan perokok sedang, yaitu mereka biasanya mampu menghabiskan
11-21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. 3.
Golongan perokok ringan, menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.
Menurut Silvan dan Tomkins dalam Nasution, 2007, ada empat tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut adalah :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif
a. Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau
meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
b. Simulation to pick them up, perilaku merokok hanya dilakukan
sekedarnya untuk menyenangkan perasaan. c.
Pleasure of handling the cigarette, kenikmatan yang diperoleh dari memegang rokok.
47
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi perasaan negatif
Banyak yang merokok untuk mengurangi perasaan negatif dalam dirinya. Misalnya merokok bila marah, cemas, gelisah dan rokok dianggap sebagai
penyelamat. 3.
Perilaku merokok yang adiktif Perokok yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan
setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. 4.
Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan Perokok menggunakan rokok sama sekali bukan untuk mengendalikan
perasaan mereka, tetapi sudah menjadi bagian dari aktivitas mereka sehari- hari.
2.5.5 Bahaya Merokok