Matriks SWOT Landasan Teori .1 Strategi Perusahaan dan Keunggulan Kompetitif

hanya dimiliki oleh Indonesia, sehingga komoditi ini menjadi komoditi unggulan di pasar internasional. Komoditi unggulan memiliki daya saing yang tinggi, dilihat dari mutu, harga, dan daya tahan sesuai dengan selera dan daya beli importir. c. Fokus Strategi fokus mempunyai dua varian., yaitu fokus biaya dan fokus diferensiasi. Dalam fokus biaya perusahaan berusaha mencapai keunggulan biaya dalam segmen targetnya, sedangkan dalam fokus diferensiasi perusahaan berusaha mencapai diferensiasi dalam segmen targetnya. Fokus biaya memanfaatkan perbedaan perilaku biaya pada segmen tertentu, sedangkan fokus diferensiasi memanfaatkan kebutuhan khusu pembeli pada segmen tertentu. Perusahaan pesaing mungkin kurang mampu memenuhi kebutuhan khusus bagian tertentu, dan ini membuka peluang bagi perusahaan untuk melakukan fokus diferensiasi.

2.2.2 Matriks SWOT

Strategi merupakan respon secara terus - menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. Strategi dapat dikatakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing Rangkuti, 2008. Matriks SWOT adalah suatu alat yang dapat menunjukkan keadaaan suatu perusahaan dan kedudukannya dalam persaingan. Matriks ini digunakan sebagai alat bantu dalam merumuskan siasat - siasat berdasarkan peluang - peluang, ancaman - ancaman, kekuatan - kekuatan, dan kelemahan - kelemahan yang sudah ditetapkan melaui kajian SWOT Pardede, 2011. Universitas Sumatera Utara Matriks SWOT adalah teknik popular yang bersejarah dimana manajer menciptakan situasi strategis perusahaan. Itu diasumsikan bahwa strategi efektif berasal dari kecocokan antara kemampuan internal perusahaan strength dan weakness dan situasi eksternalnya opportunity dan threat Pearce II dkk, 2009. Menurut Rangkuti 2008, analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif memberi gambaran. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing - masing. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu : 1. Strength S, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. 2. Weakness W, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. 3. Opportunity O, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. 4. Threat T, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan. Menurut Rangkuti 2008, hasil analisis pada tabel matriks faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara sebagai berikut : 1. Sumbu horizontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal y menunjukkan peluang dan ancaman. Universitas Sumatera Utara 2. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut : a. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman, maka nilai y0 dan sebaliknya kalau ancaman lebih besar daripada peluang maka nilainya y0. b. Kalau kekutan lebih besar daripada kelemahan, maka nilai x0 dan sebaliknya kalau kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x0. Gambar 1. Matriks Posisi dalam SWOT Kuadran I • Merupakan posisi menguntungkan. • Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang secara maksimal. F a k t o r I n t e r n a l Faktor Eksternal X - Y + Y + X + Y – X + X – Kuadran I Strategi Agresif Kuadran III Strategi Turn - Around Kuadran IV Strategi Defensif Kuadran II Strategi Diversifikasi Universitas Sumatera Utara • Seyogiayanya dapat menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Kuadran II • Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya. • Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. • Dilakukan dengan penggunaan diversifikasi produk atau pasar. Kuadran III • Perusahaan menghadapi peluang besar tetapi sumber dayanya lemah, karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal fokus strategi perusahaan pada posisi seperti inilah dapat meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan. Kuadran IV • Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan • Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumberdaya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan • Strategi yang diambil: defensif, penciutan dan likuidasi. Menurut Jatmiko 2004, matriks SWOT adalah suatu alat yang penting untuk membantu para pemimpin mengembangkan tipe strateginya yang terdiri dari 4 kemungkinan yaitu strategi Kekuatan – Peluang SO, strategi Kelemahan – Peluang WO, strategi Kekuatan – Ancaman ST, dan strategi Kelemahan – Universitas Sumatera Utara Ancaman WT. Matriks TOWS atau matriks SWOT Strength S, WeaknessW, Opportunity O, Threat T dapat dilihat dalam Tabel 7. Tabel 7. Matriks SWOT IFAS EFAS Kekuatan Strength S Kelemahan Weakness W Peluang Opportunity O Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada Strategi SO Memperkecil kelemahan agar dapat memanfaatkan peluang yang ada Strategi WO Ancaman Threat T Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi ST Memperkecil kelemahan untuk menghindari ancaman Strategi WT Menurut Rangkuti 2008, matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu : a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar - besarnya. b. Strategi ST Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Universitas Sumatera Utara d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.3 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Hubungan KetinggianTempat, Kemiring Lereng Terhadap Produksi Kopi Arabika Sigarar Utang Pada Bebagai Jenis Tanah di Kecamatan Lintong Nihuta

1 34 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Ateng Arabika (Cofeea arabicaL.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

2 44 64

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Uji Suhu Penyangraian Pada Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotari Terhadap Mutu Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 64 65

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika ( Coffea arabica ) di Dusun Paman Similir Desa Telagah Kecamatan Sel Bingei Kabupaten Langkat

1 52 58

Distribusi Pendapatan Dan Tingkat Kemiskinan Petani Kopi Arabika Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

1 48 116

Pengaruh Penjualan Kopi Arabika Dalam Bentuk Buah Panen (Cherry Red) Terhadap Ekonomi Petani Kopi Arabika Desa Tanjung Beringin Di Kabupaten Dairi

31 181 77

Analisis Finansial dan Kontribusi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir

2 52 159

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) dan Strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun

2 50 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffee sp.), Kentang (Solanum tuberosum L.), dan Kubis (Brassica oleraceae L.), Jeruk (Citrus sp.) di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir

0 40 116