Biofilm Bacillus Sebagai Penghasil Bakteriosin

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

2.3 Biofilm

Biofilm merupakan sekumpulan mikroba yang hidup berkoloni dan menempel pada permukaan padat. Mikroba tersebut menghasilkan senyawa ekstraseluler, sehingga membentuk matriks eksopolimer yang luas, yang sebagian besar terdiri dari polisakarida. Penempelan bakteri ini didefinisikan sebagai sel-sel mikroorganisme yang termobilisasi pada substrat dan terperangkap di dalam polimer ekstraseluler yang diproduksi oleh mikroorganisme tersebut. Komunitas biofilm ini umumnya terbentuk diantara fase padat dan fase cair Yunus, 2000. Di alam mikroorganisme lebih banyak terdapat dalam keadaan menempel pada permukaan dari pada yang tersuspensi dalam fase cairan. Sel yang menempel pada permukaan padat ini kemudian berkembang menjadi biofilm yang stabil yang merupakan komunitas mikroorganisme. Biofilm di alam banyak berperan positif dalam kehidupan, misalnya akumulasi biofilm pada dasar sungai atau lautan berperan dalam menguraikan polutan terlarut Brierly, 1984. Sel biofilm bakteri memiliki karakteristik fisiologi yang khas, dimana dalam kondisi tersebut biasanya sel lebih tahan terhadap kondisi-kondisi yang tidak sesuai bagi pertumbuhannya seperti keberadaan senyawa antimikroba, suhu dan pH dibandingkan dengan sel yang hidup bebas planktonik. Umumnya bakteri patogen oportunis di tambak udang seperti E. coli, Salmonella, Vibrio, Psedomonas dapat membentuk biofilm Koonse et al. 2005. Hal ini lah yang menjadi perhatian khusus dalam menanggulangi penyakit pada udang.

2.4 Bacillus Sebagai Penghasil Bakteriosin

Definisi probiotik pada akuakultur adalah mikroba hidup yang memiliki efek menguntungkan pada inang dengan cara memodifikasi asosiasi inang atau ambang batas komunitas mikroba dengan meningkatkan penggunaan pakan atau nilai nutrisi, meningkatkan ketahanan inang terhadap penyakit atau meningkatkan kualitas lingkungan. Berdasarkan definisi tersebut, maka probiotik termasuk juga mikroba yang mencegah proliferasi patogen dalam saluran pencernaan, pada permukaan tubuh inang, dan pada lingkungan, mikroba yang dapat meningkatkan penggunaan pakan dengan meningkatkan daya cerna pakan, meningkatkan sistem imun inang dan meningkatkan kualitas air Verschuere et al. 2000. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Bakteriosin merupakan zat antimikroba yang berupa polipeptida pendek. Bakteriosin disintesis di ribosom oleh bakteri selama masa pertumbuhannya dan umumnya hanya menghambat galur-galur bakteri yang berkerabat dekat dengan bakteri penghasil bakteriosin Jack et al. 1995, Kone Fung 1992. Kriteria yang merupakan ciri-ciri bakteriosin adalah 1 memiliki spektra aktivitas yang sempit, 2 senyawa aktif merupakan polipeptida atau protein, 3 bersifat bakterisida, 4 mempunyai reseptor spesifik pada sel sasaran, dan 5 gen determinan terdapat pada plasmid, plasmid rekombinan atau episom, kromosom atau transposon yang berperan pada produksi dan imunitas Tagg et al. 1976. Salah satu mikroorganisme probiotik yang telah banyak diteliti ialah bakteri dari genus Bacillus. Bacillus merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, memiliki endospora, bersifat motil, dan tergolong dalam bakteri aerob atau anaerob fakultatif Holt et al, 1994. Genus Bacillus merupakan kandidat pengendali hayati yang baik, karena dapat menghasilkan beberapa metabolit aktif seperti antibiotik, proteinase, dan bakteriosin Torkar Matijasic, 2003. Beberapa peneliti telah berhasil mengisolasi dan memurnikan bakteriosin yang diproduksi oleh Bacillus sp. Diantaranya Subtilin dihasilkan oleh B. subtilis Klein et al. 1993, Megacin oleh B. megaterium Tagg et al. 1976, Coagulin oleh B. coagulans I4 Hyronimus 1998, Cerein oleh B. cereus Oscariz Pisabarro 2000, dan Tochicin oleh B. thuringiensis Paik et al. 1997. Pada tahun 1939, Rene Dubos telah mengisolasi dari New Jersey suatu kultur Bacillus brevis yang membentuk suatu substansi yang mampu mematikan banyak bakteri Gram- positif. Ekstrak bebas sel yang diperoleh dari B. brevis ditemukan mengandung dua bahan aktif, yang sekarang dikenal dengan nama gramisidin dan tirosidin Pelczar Chan, 2005. Hasil penelitian Isramilda 2007 menunjukkan bahwa bakteri Bacillus sp. Lts 40 dapat menghasilkan zat antimikroba yang memiliki persentase penghambatan 3 - 7 terhadap V. harveyi dan E. coli. Persentase penghambatan Bacillus sp. Lts 40 terhadap V. harveyi dan E. coli masing-masing sebesar 81,8 dan 85,5. Bacillus sp. Lts 40 menghasilkan 2 jenis bakteriosin dengan berat molekul 47,38 kDa yang lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan V. harveyi . Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan Oktober bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas beaker, gelas ukur, pipet serologi, karet penghisap, spatula, cutton bud , pipet tetes, autoklaf, oven, mikroskop, erlenmeyer, sentrifus, kertas cakram, pH meter, water bath shaker, inkubator. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat bakteri patogen tambak udang E.coli, Salmonella sp., dan Staphylococcus aureus, isolat bakteri Bacillus cereus DA 5.2.3 koleksi Laboratorium Mikrobiologi, media MHA Mueller-Hinton Agar, media SWC Sea Water Complete cair, media SWC padat, HCl 0,1N, NaOH 0,1N dan NaCl. Sedangkan alat yang digunakan yaitu lempeng Stainless steel SS, manik-manik kaca glass bead, akuades steril, larutan garam fisiologis.

3.3 Peremajaan Isolat Bakteri Patogen dan Bacillus

Preparasi alat dilakukan sebagai tahap awal dalam penelitian ini. Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian ini dipersiapkan dan disterilisasi menggunakan autoklaf maupun oven. Selanjutnya, dilakukan peremajaan bakteri Bacillus cereus DA 5.2.3 dan bakteri patogen E. coli, Salmonella sp., dan Staphylococcus aureus dengan cara dikultur pada media SWC padat dan diinkubasi selama 24 jam. Universitas Sumatera Utara