Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Peremajaan Isolat Bakteri Patogen dan Bacillus

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan Oktober bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas beaker, gelas ukur, pipet serologi, karet penghisap, spatula, cutton bud , pipet tetes, autoklaf, oven, mikroskop, erlenmeyer, sentrifus, kertas cakram, pH meter, water bath shaker, inkubator. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat bakteri patogen tambak udang E.coli, Salmonella sp., dan Staphylococcus aureus, isolat bakteri Bacillus cereus DA 5.2.3 koleksi Laboratorium Mikrobiologi, media MHA Mueller-Hinton Agar, media SWC Sea Water Complete cair, media SWC padat, HCl 0,1N, NaOH 0,1N dan NaCl. Sedangkan alat yang digunakan yaitu lempeng Stainless steel SS, manik-manik kaca glass bead, akuades steril, larutan garam fisiologis.

3.3 Peremajaan Isolat Bakteri Patogen dan Bacillus

Preparasi alat dilakukan sebagai tahap awal dalam penelitian ini. Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian ini dipersiapkan dan disterilisasi menggunakan autoklaf maupun oven. Selanjutnya, dilakukan peremajaan bakteri Bacillus cereus DA 5.2.3 dan bakteri patogen E. coli, Salmonella sp., dan Staphylococcus aureus dengan cara dikultur pada media SWC padat dan diinkubasi selama 24 jam. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 3.4 Optimasi pH dan Penambahan NaCl dalam Pengendalian Sel Bakteri Patogen dengan Senyawa Antimikroba Bacillus cereus DA 5.2.3 3.4.1 Optimasi pH dan Penambahan NaCl Pengoptimasian pH produksi senyawa antimikroba dilakukan dengan preparasi media SWC cair. Disediakan erlenmeyer sebanyak 5 buah. Ke dalam erlenmeyer dimasukkan media SWC cair sebanyak 40 ml. Ke dalam media ditetesi HCl 0,1 N dan NaOH 0,1 N untuk mendapatkan pH 5, 6, 7, 8, dan 9 yang diukur dengan pHmeter. Dari masing-masing Erlenmeyer dipipet sebanyak 9 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi steril, kemudian dimasukkan NaCl sebanyak 0,1 g, 0,2 g, 0,3 g, kemudian ditsreilkan. Satu tabung tidak ditambahkan NaCl sebagai kontrol. Sebanyak 1 ml suspensi bakteri Bacillus cereus DA 5.2.3 dengan konsentrasi 10 8 CFUml diinokulasikan ke dalam masing-masing tabung reaksi yang berisi media SWC steril. Kemudian digoyang pada waterbath shaker 120 rpm pada suhu 28 o C selama 21 jam. Kultur Bacillus cereus DA 5.2.3 dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi, kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm pada suhu 4 o C selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan penyaringan senyawa antimikroba dengan kertas saring 0,22 µm sehingga diperoleh senyawa antimikroba Bacillus cereus DA 5.2.3. Kertas cakram ditetesi masing-masing dengan senyawa antimikroba sebanyak 30µ L, kemudian kertas cakram diletakkan pada media MHA pada masing-masing cawan petri yang telah diinokulasi kultur bakteri patogen E.coli, Salmonella sp., Staphylococcus aureus dengan kepadatan 10 8 CFUml. Pengamatan aktivitas senyawa antimikroba dilakukan setelah diinkubasi pada suhu 28 o C selama 24 jam dengan menghitung diameter zona hambat yang terbentuk.

3.5 Pembentukan Sel Biofilm