Escherichia coli Salmonella Bakteri Patogen Oportunis Pada Udang

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Sejak tahun 2004, pemerintah Jepang mengikuti jejak Uni Eropa dengan menetapkan zero tolerance terhadap residu kloramfenikol dan nitrofuran pada udang impor. Akibatnya beberapa kontainer udang yang diekspor dari Indonesia, ditahan atau ditolak di pelabuhan masuk karena dicurigai mengandung antibiotik tersebut. Seperti diketahui bahwa pemeriksaan terhadap residu antibiotik di Jepang selama ini hanya difokuskan pada tetrasiklin termasuk OTC oxytetracycline dan CTC chlortetracycline Putro, 2004.

2.2 Bakteri Patogen Oportunis Pada Udang

Salah satu penyebab turunnya volume produksi udang Indonesia adalah munculnya berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen oportunis. Penyakit dapat bermula dari kondisi pemeliharaan dan air yang buruk yang dapat memperlemah daya tahan udang dan membuatnya rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh patogen oportunis. Bakteri patogen oportunis pada tambak udang ialah bakteri yang bukan ada secara alamiah pada perairan tambak, tetapi masuk ke tambak akibat tercemarnya lingkungan dengan limbah buangan manusia. Beberapa diantara bakteri ini ialah coliform, E. coli, Salmonella sp., Staphylococcuss aureus, dan Vibrio Harish et al. 2003; Hattha et al. 2003. Sebagian bakteri patogen oportunistik yang ada pada tambak udang tersebut diduga dapat membentuk biofilm pada udang, tempat pemrosesan, maupun dipermukaan substrat pada tambak. Mikroorganisme merupakan agen utama yang mengambil tempat di permukaan untuk menghasilkan biofilm Bishop, 2007. Biofilm memiliki bentuk yang beragam dan terdapat pada permukaan jaringan hidup dan dapat merusak peralatan kesehatan, industri, pipa saluran air dan saluran mata air Donlan, 2002; Callow Callow, 2008. Menurut Lens et al. 2003, terungkap bahwa biofilm memiliki ketahanan terhadap antibakteri, biosida, dan temperatur yang tinggi.

2.2.1 Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli E. coli termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Bakteri ini bersifat oksidase negatif, termasuk dalam golongan bakteri Gram negatif, berbentuk batang yang memiliki ukuran 1.1- 1.5 μm x 2-6 μm, bersifat Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU motil karena adanya flagella. Bakteri ini memiliki rentangan suhu pertumbuhan yang sangat luas yaitu 15-45 o C dengan suhu optimum 37 o C. Bakteri ini resisten pada pemanasan suhu 55 C selama 60 menit atau pada suhu 60 C selama 15 menit. Menurut Pelczar Chan 1993 Struktur dinding sel bakteri Escherichia coli berlapis-lapis yang terdiri dari lipopolisakarida, peptidoglikan, dan protein. Lipopolisakarida ini mengandung antigen O dan enterotoksin yang dapat melindungi sel dari perubahan lingkungan. Menurut Holt et al. 1986 ciri biokimia dari bakteri ini ialah memiliki kemampuan memfermentasi laktosa, reaksi indol positif, metil positif, uji VP Voges- Proskauer negatif dan tidak dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbon satu-satunya. Pada media EMB Eosin Metilen Blue bakteri ini menunjukan warna hijau metalik. Bakteri ini merupakan mikroflora normal yang terdapat pada usus besar manusia dan hewan berdarah panas lainnya yang dalam keadaan tertentu dapat bersifat sebagai patogen. Kemampuan suatu bakteri patogen untuk menyebabkan infeksi dipengaruhi oleh faktor virulensi yang dimilikinya. Faktor virulensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh bakteri untuk dapat bertindak sebagai bakteri patogen Inglis,1996. Spesies ini dapat dijadikan sebagai indikator buruknya sanitasi, dikarenakan tercemarnya lingkungan tambak udang oleh limbah manusia. Oleh karena itu, salah satu syarat mutu udang ialah bebas cemaran mikroba seperti E.coli Kanduri, 2002.

2.2.2 Salmonella

Kelompok ini adalah bakteri Gram negatif yang dapat dibedakan dari flora normal usus dengan cara kriteria biokimia dan antigen. Salmonella tidak memfermentasikan laktosa, tetapi kebanyakan membentuk H 2 S dan gas dari karbohidrat dan akan mendekarboksilasi lisin. Beberapa sifat Salmonella adalah bersifat motil dengan flagella ataupun jika tidak motil termasuk Gram negatif, positif pada uji Metyl Red, memproduksi nitrit dan nitrat, mampu menggunakan amonium sitrat dan tidak menghidrolisa urea. Akan tetapi, tidak seperti organisme saluran pencernaan, Salmonella selalu dianggap sebagai patogen potensial, bahkan bila berada pada organ yang kelihatannya sehat. Salmonella sp. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU merupakan bakteri patogen dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius D’Aoust Maurer,2007. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini disebut sebagai Salmonellosis. Pada udang maupun biota lain yang dikonsumsi oleh manusia, tidak diperbolehkan terdapat bakteri ini. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pada lingkungan perairan budi daya biota laut harus diupayakan bebas dari bakteri Salmonella sp . Jika suatu perairan telah terkontaminasi oleh Salmonella sp., menunjukkan danya penurunan kualitas air Hatmanti, 2003.

2.2.3 Staphylococcuss aureus