Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU termasuk tidak bijaksana, karena selain dapat menyebabkan resistensi pada bakteri yang merugikan. Pada umumnya antibiotik menimbulkan residu yang nantinya akan mencemari tambak itu sendiri. Hal ini disebabkan karena penggunaan dalam dosis tinggi, jenis yang sangat beragam, penggunaan dalam jangka waktu lama dan penggunaan jenis yang tidak dapat diurai secara biologis non biodegradable. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2007, diketahui Bacillus sp . memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada udang. Bacillus sp. mampu menghasilkan berbagai jenis zat antimikroba, diantaranya adalah bakteriosin. Zat antimikroba ini mempunyai efek bakteriosida atau bakteriostatik. Karakterisasi zat antimikroba isolat Bacillus sp. yang dilakukan oleh Bintarti 2008, menunjukkan adanya aktivitas penghambatan terhadap V. harveyi, E. coli, dan Staphylococcus aureus. Bakteri patogen oportunis pada tambak udang dapat membentuk biofilm Koonse et al. 2005. Silitonga, et al. 2012, telah mengisolasi bakteri patogen E.coli,Staphylococcus sp ., dan Salmonella sp. dari tambak udang yang mampu membentuk biofilm pada permukaan lempeng Stainless steel. Pengendalian sel biofilm bakteri patogen tersebut dilakukan dengan pemanasan pada suhu 100 C serta pemberian klorin dengan konsentrasi 225 ppm. Simanullang 2014, telah menguji zat antimikroba yang dihasilkan oleh bakteri Bacillus cereus DA 5.2.3 yang mampu menghambat pertumbuhan biofilm bakteri patogen oportunistik asal tambak udang yakni: E.coli, Staphylococcus sp. dan Salmonella sp. secara in vitro . Sejauh ini belum dilakukan optimasi faktor lingkungan maupun faktor fisiologis aktivitas senyawa antimikroba tersebut, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut tentang optimasi pH dan pengaruh penambahan NaCl dalam menghasilkan senyawa antimikroba yang mampu menghambat bakteri patogen.

1.2 Perumusan Masalah

Peningkatan permintaan konsumen terhadap udang di pasar dunia memacu Indonesia untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas udang terus menerus. Penggunaan desinfektan maupun antibiotik dianggap tidak lagi efektif dalam Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU menanggulangi masalah penyakit pada udang yang disebabkan oleh bakteri patogen maupun lingkungannya, sehingga dilakukan penelitian untuk menggunakan mikroba yang aktivitasnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen tersebut. Salah satunya ialah senyawa antimikroba dari bakteri Bacillus cereus DA 5.2.3. Penelitian sebelumnya menunjukkan kemampuan dari bakteri ini dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti E. coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus asal tambak udang. Namun, belum diketahui kondisi optimum bakteri Bacillus ini dalam memproduksi senyawa antimikroba tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum, serta melihat pengaruh penambahan NaCl dalam memproduksi senyawa antimikroba Bacillus cereus DA 5.2.3 untuk mengendalikan pertumbuhan biofilm bakteri patogen yang berasal dari tambak udang.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat senyawa antimikroba Bacillus cereus DA 5.2.3 yang diproduksi pada pH optimum dan penambahan konsentrasi NaCl terhadap pertumbuhan biofilm bakteri patogen oportunistik tambak udang.

1.4 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan senyawa antimikroba dari Bacillus cereus DA 5.2.3 yang mampu mengendalikan pertumbuhan biofilm bakteri patogen seperti E.coli, Salmonella, dan Staphylococcus. Penelitian ini juga bermanfaat bagi masyarakat sebagai sumber informasi dalam upaya menghadapi masalah pada tambak udang. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA