85
maka diharapkan dapat mengurangi tindakan tidak disiplin kerja yang ada pada Badan Pertanahan Nasional Salatiga.
2. Penyelesaian Target Kerja
Penyelelsaian target kerja dalam hal ini adalah setiap pegawai wajib menyelesaikan target kerja sesuai dengan apa yang telah
direncanakan pada awal tahun yaitu mengacu pada Sasaran Kerja Pegawai SKP. Sasaran kerja pegawai bertujuan untuk menggantikan
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan atau DP3 yang berakhir pada tahun 2013 kemarin. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2011 dan Peraturan Kantor BKN Nomor 1 Tahun 2013 per tanggal 1 Januari 2014 penilaian tersebut menjadi sasaran kerja pegawai.
Sasaran Kerja Pegawai SKP dibuat sendiri oleh pegawai yang bersangkutan dengan persetujuan pimpinan. Tentunya penyelesaian
target kerja berkaitan langsung dengan disiplin kerja yang mengacu pada menaati jam kerja. Apabila jam kerja ditaati oleh pegawai, maka pegawai
juga akan langsung menyelesaikan pekerjaan. Tetapi apabila pegawai tersebut tidak menaati jam kerja, maka penyelesaian pekerjaan juga akan
tertunda. Dengan demikian akan mempengaruhi target kerja yang akan diselesaikan oleh pegawai.
Tujuan adanya penyelesaian target kerja adalah untuk memotivasi pegawai agar pegawai semangat dalam bekerja sesuai dengan target yang
ditentukan sendiri oleh pegawai. Selain itu dengan adanya target kerja secara langsung dapat mempengaruhi tingkah laku pegawai pada saat
bekerja, dimana pegawai tidak menunda-nunda pekerjaan. Pencapaian
85
target kerja dapat dilihat dari dua hal yaitu kualitas dan kuantitas. Kualitas berkaitan dengan sesuai atau tidaknya pekerjaan yang
diselesaikan, sedangkan kuantitas berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Sasaran kerja pegawai yang ditentukan sendiri oleh pegawai tentunya diharapkan pegawai dapat konsisten terhadap apa yang akan
dicapai sesuai dengan sasaran kerja pegawai. Terlebih lagi apabila pegawai tersebut dapat mencapai target kerja lebih dari yang telah
direncanakan pada sasaran kerja pegawai justru lebih baik. Sebagai contoh pegawai Badan Pertanahan Nasional telah membuat sasaran kerja
pegawai berupa membuat risalah penyiapan panitia “A” sebanyak 500 bidang ternyata sasaran tersebut hanya terealisasi 432 bidang. Hal
tersebut tentunya tidak memenuhi target kerja yang sudah ditentukan. Dalam membuat sasaran kerja pegawai, sasaran tersebut harus
disetujui terlebih dahulu oleh pimpinan. Dikarenakan dalam membuat sasaran kerja pegawai, pegawai tidak boleh terlalu sedikit dalam
membuat sasaran kerja yang bersangkutan. Oleh karena itu target dalam sasaran kerja pegawai harus diatas rata-rata dan disesuaikan oleh
banyaknya pekerjaan yang nantinya akan dilaksanakan dalam waktu 12 bulan.
3. Menggunakan Pakaian Dinas