31
B. Latar Belakang Masalah
Perusahaan yang telah berdiri tentunya ingin berkembang dan terus menjaga kelangsungan hidupnya, untuk itu pihak manajemen perusahaan
perlu membuat kebijakan yang mengacu pada terciptanya efisiensi dan efektivitas kerja. Kebijakan tersebut dapat berupa penetapan harga pokok
produksi, yaitu dengan cara menekan biaya produksi serendah mungkin dan tetap menjaga kualitas dari barang atau produk yang dihasilkan, sehingga
harga pokok produk satuan yang dihasilkan perusahaan lebih rendah dari yang sebelumnya. Kebijakan ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk
menetapkan harga jual yang tepat dengan laba yang ingin diperoleh perusahaan, sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan-
perusahaan lain yang memproduksi produk sejenis. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan didirikannya perusahaan yaitu agar modal yang
ditanamkan dalam perusahaan dapat terus berkembang atau dengan kata lain mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana perusahaan secara cermat dan tepat menentukan harga pokok produksi karena persaingan
harga yang ketat menentukan eksistensi perseroan tersebut. Kesalahan dalam
perhitungan harga pokok produksi dapat mengakibatkan penentuan harga jual pada suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kedua
kemungkinan tersebut
dapat mengakibatkan
keadaan yang
tidak menguntungkan bagi perusahaan, karena dengan harga jual yang terlalu tinggi
dapat mengakibatkan produk yang ditawarkan perusahaan akan sulit bersaing
32
dengan produk sejenis yang ada di pasar, sebaliknya jika harga jual produk terlalu rendah akan mangakibatkan laba yang diperoleh perusahaan kecil.
Kedua hal tersebut dapat diatasi dengan penentuan harga pokok produksi dan harga jual yang tepat.
PT. MBG PUTRA MANDIRI adalah perusahaan jasa manufaktur
yang memproduksi berbagai jenis produk
sparepart
, konstruksi mesin,
jig
,
mold
,
dies
dan produk lainnya dengan l ingkup industri yang menggunakan
produk-produk PT. MBG PUTRA MANDIRI sangat luas mulai dari industri tekstil, farmasi, seni
art
, makanan
food,
terbukti bahwa PT. MBG PUTRA MANDIRI sejak awal pendiriannya sampai sekarang telah memiliki banyak
costumer
konsumen dan relasi. Dari laporan penjualan tahun 2009 pada PT. MBG PUTRA
MANDIRI diketahui total penjualan selama satu tahun pada tahun 2009 sebesar Rp. 2.076.273.647,00 dengan total HPP selama satu tahun sebesar
Rp. 1.399.303.050,00 sehingga dapat diketahui bahwa laba perusahaan selama satu tahun adalah sebesar Rp. 676.970.597,00.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai masalah bagaimana menentukan
harga pokok produksi pada PT. MBG PUTRA MANDIRI dengan mengambil contoh produk jenis
sparepart
produk jenis
sparepart
pesanan
Valve D 25mm Bare ROP
, sejumlah 25 unit yang di pesan oleh PT. Eti Fire Systems
costumer
. Alasan penulis menggunakan contoh tersebut karena merupakan pesanan jenis
sparepart
dengan kuantitas terbanyak pada bulan Januari 2010.
33
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, penulis mengambil judul:
“ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE
JOB ORDER COSTING
PADA PT. MBG PUTRA MANDIRI YOGYAKARTA”.
C. Perumusan Masalah