Jakarta. b.Kegiatan
promosi Monas
sabagai salah
satu benda cagar
budaya belum
optimal. c. Kualitas
SDM yang masih
rendah. untuk
berkunjung.
Sumber : Wawancara Bp. Ageng Darmintono, 15 Mei 2009
D. Hasil Wawancara Wisatawan
Dari hasil wawancara wisatawan yang sering mengunjungi Monumen Nasional dapat dianalisis bahwa wisatawan yang berkunjung ke Monas karena Monumen Nasional
merupakan tempat rekreasi yang banyak hiburannya serta edukasinya untuk mengenal sejarah perjuangan Indonesia dari berbagai diorama yang ditampilkan di Ruang Museum
Sejarah, yang menarik bagi pengunjung adalah pemandangan kota Jakarta dari puncak Monas dan atraksi air mancur menari yang diadakan setiap hari jumat, sabtu dan minggu
pukul 19.00 WIB. wawancara dengan Farah Maretha, 06 Juli 2009
E. Pengembangan yang sudah dilakukan
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jakarta, pemerintah dan pengelola Monumen Nasional telah melakukan berbagai upaya pengembangan, diantaranya adalah
penertiban perparkiran yang terdiri dari:
a. Parkir permukaan, diperuntukkan bagi kendaraan jenis kecil dan besar yang parkir dalam jangka waktu pendek dengan tujuan mengunjungi Tugu Monas utuk tujuan
rekreasi. b. Parkir bawah tanah untuk menampung kendaraan jenis kecil saja yang menuju
perkantoran di sekitar Medan Merdeka Selatan. Lahan parkir ini untuk jangka waktu lama.
c. Sedangkan untuk pejalan kaki, Taman Medan Merdeka menjadi daerah yang didominasi oleh jalur pejalan kaki, terutama di Taman Medan Merdeka. Meliputi
trotoar di sisi-sisi jalan Medan Merdeka, Silang Monas dan Lingkar Monas. Jalur pejalan kaki kaki dengan tempat-tempat untuk istirahat juga memenuhi Taman Medan
Merdeka yang dipersejuk dengan tanaman peneduh dan terlindung dari terik matahari. Ini diperuntukkan bagi pejalan kaki yang ingin sekedar jalan-jalan maupun
beraktifitas olahraga. Konsep Tata Hijau di Taman Medan Merdeka ditujukan untuk menciptakan Ruang
terbuka Hijau yang menunjang Taman Medan Merdeka sebagai tempat berkumpulnya segala lapisan masyarakat yang dikelilingi oleh jajaran gedung-gedung pemerintahan.
Taman ini berfungsi pula sebagai Botanical Garden dengan jenis tanaman dari 33 propinsi dimana masyarakat yang berkunjung selain menikmati keindahan tanaman juga
mendapat tambahan pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman yang ada di seluruh Indonesia. Tata hijau di Taman Medan Merdeka selain untuk keindahan kota juga
berfungsi sebagai biofilter terhadap polusi udara, suara maupun cahaya yang berasal dari kendaraan bermotor terutama yang melintas di keempat ruas jalan Medan Merdeka.
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta, 2000
F. Rencana Pengembangan Jangka Pendek