3. Merupakan tonggak sejarah bagi pembinaan Orde Baru sesuai dengan
Ketetapan MPR Sidang Umum IV dan V Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia.
Setelah menempuh serangkaian perjuangan yang panjang, akhirnya Tugu Monumen Nasional dapat diselesaikan walaupun ditemukan persoalan-persoalan
teknis, seperti kebocoran-kebocoran baik disebabkan karena air tanah yang merembes ke lantai Ruang Museum Sejarah maupun kebocoran-kebocoran yang
datang dari atap ruang Museum Sejarah dan tangga utama diatas dome-dome diorama.
Masalah kebocoran ini diatasi dengan cara membuat saluran air dan menyediakan pompa penyedot air. Demikian juga dalam mengatasi kebocoran
atap ruang Museum Sejarah dilakukan dengan cara membongkar lantai mozaik pada atap Ruang Museum kemudian dilapisi dengan bahan kedap air dan bahan
penutup lantai. Cara ini sangat efektif tetapi memerlukan biaya yang cukup besar. Buku Monumen Nasional Monumen Keagungan Perjuangan Bangsa Indonesia,
2008 : 10
C. Bagian – Bagian Tugu Monumen Nasional
1. Pintu Gerbang Utama Berjalan di atas plaza di Taman Medan Merdeka Utara, para pengunjung akan
menikmati pemandangan taman dan air mancur yang ada di sana. Kemudian setelah melewati patung Pangeran Diponegoro, turun masuk ke dalam terowongan
yang melintas di bawah jalan silang Monas dan keluar tepat di halaman Tugu Monumen Nasional yang sekelilingnya berpagar besi berbentuk “bambu runcing”.
2. Ruang Museum Sejarah Ruangan ini terletak 3 meter di bawah halaman Tugu Nasional, sedangkan
atap Museum terletak 5 meter di atas halaman Tugu. Luas ruangan ini 80 x 80 meter dan tinggi langit-langitnya 8 meter. Seluruh dinding, tiang-tiang dan lantai
berlapis marmer. Pada keempat sisi dinding masing-masing terdapat 12 jendela kaca diorama. Dari masing-masing jendela kaca itu dipertunjukkan adegan-
adegan peristiwa sejarah Bangsa Indonesia diawali dengan gambaran kehidupan masyarakat Indonesia Purba sampai dengan Orde Baru.
Konsepsi sejarah yang melatarbelakangi adegan itu adalah bahwa Perjuangan Nasional Indonesia sejak masa awal higga sekarang adalah untuk kemerdekaan,
persatuan, kesejahteraan dan keadilan sosial. Adegan-adegan yang ada di sini menggambarkan tujuan itu. Buku Monumen Nasional Monumen Keagungan
Perjuangan Bangsa Indonesia, 2008 : 24-25 Diorama-diorama yang terdapat di ruangan ini berjumlah 48 diorama, antara
lain: a.
Diorama Sisi Timur 1.
Masyarakat Indonesia Purba 2.
Bandar Sriwijaya 3.
Borobudur 4.
Bendungan Waringin Sapta 5.
Perpaduan Syiwaisme-Budhaisme 6.
Sumpah Palapa 7.
Armada Perang Majapahit
8. Utusan Cina ke Majapahit
9. Pesantren sebagai pemersatu Bangsa Indonesia
10. Pertempuran Pembentukan Jayakarta
11. Armada Bugis
12. Perang Makassar
b. Diorama Sisi Selatan
1. Peran Patimura
2. Perang Diponegoro
3. Perang Imam Bonjol
4. Perang Banjar
5. Perang Aceh
6. Perang Si Singamangaraja
7. Perang Jagaraga
8. Tanam Paksa
9.Kegiatan Gereja Protestan dalam proses Penyatuan Bangsa Indonesia 10.
Perjuangan Kartini 11.
Kebangkitan Nasional 12.
Taman Siswa
c. Diorama Sisi Barat
1.Muhammadiyah 2.Perhimpunan Indonesia
3.Stovia sebagai tempat persemaian Pergerakan Pemuda Indonesia
4.Digul 5.Sumpah Pemuda
6.Romusya 7.Pemberontakan Tentara Peta di Blitar
8.Proklamasi Kemerdekaan 9.Pengesahan Pancasila dan UUD 1945
10. Hari Lahir Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
11. Pertempuran Surabaya
12. Katholik Roma sebagai Faktor Pemersatu
d. Diorama Sisi Utara
1.Gerilya dalam Perang Kemerdekaan Indonesia 2.Panglima Besar Sudirman
3.Pengakuan Kedaulatan 4.Perjuangan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia
5.Indonesia menjadi Anggota Perserikatan Bangsa-bangsa 6.Konferensi Asia Afrika
7.Pemilihan Umum Pertama 8.Pembebasan Irian Barat
9.Kesaktian Pancasila 10.
Aksi-aksi Tritura 11.
Surat Perintah 11 Maret
12. Penentuan Pendapat Rakyat Irian Barat.
Buku Monumen Nasional Jakarta Indonesia, 1994 : 18-71 3. Ruang Kemerdekaan
Ruang Kemerdekaan berada di dalam Cawan Tugu Monumen Nasional. Ruang Kemerdekaan ini berbentuk amphitheater tertutup dimana para
pengunjung sambil duduk dengan tenang dan khidmat dapat merenungkan dan meresapkan hikmah Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Pada keempat dinding yang ada di tengah ruangan ini terpasang empat buah atribut kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu:
a. Pada dinding sebelah timur: Sang Saka Merah Putih 2 m x 3 m, terbuat dari
kain sutera. b.
Pada dinding sebelah utara: Peta Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbuat dari perunggu dan dilapisi emas murni.
c. Pada dinding sebelah barat: Terdapat lemari berbentuk pintu gapura yang
terbuat dari perunggu ukir dan dilapisi emas murni. Di dalamnya terdapat peti kaca anti peluru yang disediakan untuk menyimpan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Naskah ini di copy dan diperbesar 4 x dari yang asli. Sedangkan naskah proklamasi yang asli disimpan di Gedung Arsip
Nasional Jakarta selatan. d.
Peta dinding sebelah selatan: Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk burung Garuda : Bhineka Tunggal Ika, yang mengandung ideologi
negara “Pancasila”. Burung garuda menghadap ke kanan yang berarti lambang kebaikan. Sayapnya berjumlah 17 yang merupakan tanggal kemerdekaan
Indonesia. Garis ekor besar berjumlah 8 yang merupakan bulan kemerdekaan Indonesia. Garis ekor kecil berjumlah 19 dan garis leher berjumlah 45 yang
merupakan tahun dari kemerdekaan Indonesia. wawancara dengan Muhajir, 15 Mei 2009
4. Pelataran Cawan Pelataran Cawan berbentuk segi empat yang melingkari badan Tugu
Monumen Nasional. Pelataran cawan ini berukuran 45 m x 45 m dan berada di ketinggian 17 m. Dari pelataran cawan ini para pengunjung dapat melihat
keindahan Taman Medan Merdeka. 5. Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional
Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional terletak pada ketinggian 115 m yang berukuran 11 m x 11 m. Dari pelataran ini pengunjung dapat menikmati
panorama Ibukota Jakarta. Dengan menggunakan elevator berkapasitas 10 orang, pelataran puncak ini
dapat dicapai dalam waktu beberapa menit. Dalam keadaan darurat, tangga melingkar di sekeliling lift dapat dipergunakan. Buku Monumen Nasional
Monumen Keagungan Perjuangan Bangsa Indonesia, 2008 : 26-27 Dari Pelataran Puncak Tugu Monas dapat melihat pemandangan berbagai
gedung-gedung pemerintahan, diantaranya: Sebelah Utara:
a. Istana Merdeka
b. Sekertariat Negara
c. Bina Graha
d. Pusat Perbelanjaan Duta Merlin
e. Plaza Gajah Mada
f. Gedung Kantor Gajah Tunggal
g. Mahkamah Agung
h. Hotel Alila
i. Hotel Redtop
j. Hotel Ibis mangga dua
k. Departemen Dalam Negri
l. Markas Besar TNI Angkatan Darat
m. Pusat Onderdil Muzatek
Sebelah Timur: a. Masjid Istiqlal
b. Gereja Katedral c. Kantor Pos Indonesia
d. Hotel Boutique e.
Departemen Keuangan f.
Departemen Agama g.
Pertamina h.
Hotel Borobudur i.
Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat j.
Departemen Luar Negeri k.
Apartemen Allson
l. Hotel Amir Oasis
m. Gedung Graha Atrium
n. Hotel Atrium
o. Plaza Atrium
p. Gedung Pramuka
q. Gereja Immanuel
r. Departemen Perikanan da Kelautan
s. PLN Distribusi Jaya Raya Tangerang
t. Proyek Menara Gas
u. Proyek Kantor Direktorat Jendral Pajak
v. Gedung Dhanapala
w. Mall Mega Glodok Kemayoran
x. Apartemen Mitra Kemayoran
y. Apartemen Mediterania
z. Apartemen palazzo
Sebelah Barat: a.
Bank Indonesia b.
Pusat Belanja Tanah Abang c.
Indosat d.
Departemen Pariwisata dan Kebudayaan e.
Gedung Kantor Sarana Jaya f.
Departemen Pemberdayaan Perempuan
g. Gedung Menteri Koordinator politik hukum dan keamanan
h. Departemen Pertahanan
i. Museum nasional
j. Kantor Dinas Pendapatan Daerah DKI
k. Gedung Kantor Berca
l. Apartemen Mall Taman Anggrek
m. Departemen Komunikasi dan Informasi
n. Departemen Perhubungan
o. Mahkamah Konstitusi
p. Radio Republik Indonesia
q. Departemen Kesehatan
r. Komisi Yudisial
s. Apartemen Harmoni
t. Kantor Bank Tabungan Negara
u. Kantor Bank UOB Buana
Sebelah Selatan: a.
Gedung Bimantara b.
Menara Multimedia c.
Kedutaan Besar Amerika Serikat d.
Istana Wakil Presiden e.
Balai Kota f.
Lembaga Pertahanan Nasional
g. Kantor Telekomunikasi
h. Kantor Pusat Garuda
i. Wisma Antara
j. Departemen Energi Sumber Daya Mineral
k. Bank Syariah Mandiri
l. Proyek Grand Indonesia
m. Gedung BNI 46 Wikipedia, 2009
6. Lidah Api Kemerdekaan Lidah Api Kemerdekaan terletak di atap pelataran puncak tugu terbuat dari
perunggu seberat 14,5 ton, berbentuk kerucut dengan tinggi 14 m yang dilapisi dengan 50 kg emas murni. Mesin lift ditempatkan di dalam rongga lidah api.
Ketinggian Tugu dari halaman tugu sampai titik puncak Lidah Api adalah 132 m, sedangkan tinggi dari pelataran puncak sampai titik puncak lidah api adalah 17
m. Untuk menjaga keamanan tugu dari petir, pada titik puncak lidah api dipasang tiang penangkal petir.
Wujud tugu yang menjulang ke angkasa dengan puncak api yang tak kunjung padam mecerminkan jiwa perjuangan dalam menegakkan semangat dan
mempertinggi keagungan revolusi kemerdekaan Bangsa Indonesia. 7. Kolam Pendingin
Kolam Pendingin berukuran 45 m x 45 m merupakan bagian dari sistem pendinginan udara di dalam bangunan tugu.
Air mancur yang terdapat di kolam itu mempunyai dua fungsi, pertama untuk medinginkan air yang telah dipakai untuk AC dan kedua sebagai penghias Taman
Medan Merdeka. 8. Ruang Mesin
Guna memenuhi listrik untuk penerangan dan pendingin udara AC dibuat gardu induk dalam bangunan tersendiri di bawah tanah bunker yang terletak di
bawah bagian utara Taman Medan Merdeka. 9. Patung Pangeran Diponegoro
Keberadaan Patung Pangeran Diponegoro di bagian utara Taman Medan Merdeka menambah keagungan dan keanggunan tersendiri terhadap bangunan
Tugu Monumen Nasional. Patung yang dibuat oleh pemahat Italia Prof. Cobertaldo ini adalah sumbangan Konsul Jenderal Kehormatan Indonesia, Dr.
Mario Pitto sebagai penghargaan dan tanda terima kasih serta kekagumannya pada bangsa Indonesia. Buku Monumen Nasional Monumen Keagungan
Perjuangan Bangsa Indonesia, 2008 : 28-29
D. Retribusi Monumen Nasional