1. Kondisi dan Kemampuan Penjual Di sini, penjual harus dapat meyakinkan kepada
pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran yang diharapkan.
Untuk maksud
tersebut penjual
harus memahami beberapa masalah penting yang sangat
berkaitan, yaitu: a. Jenis dan karakteristik produk yang ditawarkan
b. Harga produk c. Syarat penjualan, seperti: pembayaran, penghantaran,
pelayanan purna jual, garansi dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang
menjadi sasaran
dalam penjualan,
dapat pula
mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar pemerintah ataukah pasar
internasional b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c. Daya belinya d. Frekuensi pemebliannya
e. Keinginan dan kebutuhannya.
3. Modal Penjual akan mengalami kesulitan untuk menjual
barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari
tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu atau membawa barangnya ke tempat
pembeli. Untuk itu diperlukan adanya sarana seperti: alat transportasi, alat-alat produksi, usaha promosi dan
sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk
itu.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan
ini ditangani oleh bagian tersendiri bagian penjualan yang dipegang orang-orang tertentuahli bidang penjualan. Lain
halnya dengan perusahaan kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh fungsi lain.
5. Faktor Lain Faktor-faktor lain dapat berupa periklanan, peragaan,
kampanye, maupun pemeberian hadiah. Bagi perusahaan kecil, faktor penjualan ini sering kali terlupakan karena
terbatasnya modal yang dimiliki.
C. Sistem Penjualan
Sistem penjualan yang baik sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mendapatkan hasil penjualan yang maksimal,
sehingga keuntungan diraih dapat secara maksimal pula. Pengertian sistem menurut Mulyadi 2001:5 adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Sedangkan sistem menurut W. Gerald Cole dalam Zaki Baridwan 1990 yaitu suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
utama dari perusahaan. Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang berbeda, unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem
yang bersangkutan tetapi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Kegiatan penjualan merupakan bagian terpenting dari pemasaran secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari
kenyataan bahwa tanpa adanya kegiatan penjualan maka tutuplah suatu perusahaan itu. Penjualan adalah suatu aktivitas
perusahaan yang utama dalam memperoleh pendapatan, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Penjualan
merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran, karena pada bagian ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan
perjanjian serah terima barang, maupun perjanjian cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga
tercapai suatu titik kepuasan Mulyadi, 2001. Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan pada intinya adalah sistem
yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem
penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
D. Jenis-jenis Penjualan
1. Penjualan Tunai Penjualan tunai adalah penjualan yang dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan barang kemudian diserahkan kepada
pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan Mulyadi, 2001:455. Penjualan secara tunai
mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari penjualan tunai antara lain :
a. Resiko keuangan macet tidak ada.
b. Perusahaan langsung dapat keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli jumlah biaya produksi.
c. Perusahaan langsung menerima uang cash dari pembeli fresh money.
Adapun kerugian dari penjualan tunai adalah : a. Volume penjualan relatif rendah.
b. Laba perusahaan menjadi turun.
2. Penjualan Kredit Penjualan kredit adalah penjualan yang dilaksanakan
oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka
waktu tertentu, perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut Mulyadi 2001:212. Penjualan secara kredit
ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Adapun keuntungan dari penjualan kredit antara lain:
a. Keuntungan perusahaan diperoleh dari selisih harga per unit dan pendapatan bunga.
b. Volume penjualan relatif tinggi. c. Laba perusahaan menjadi naik.
Sedangkan kerugian dari penjualan kredit adalah: a. Adanya resiko kredit macet.
b. Biaya yang timbul semakin besar.