Penerapan sistem penjualan buku LKS pada CV. Nusa indah Palur ARIN IKA PRANITA

(1)

1

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh :

ARIN IKA PRANITA NIM:F.3207022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010


(2)

(3)

(4)

MOTTO

Hai orang–orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu : ” Berlapang-lapanglah dalam majlis ”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan ” Berdirilah kamu, maka berdirilah ”, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Q.S Al – Mujaadalah : 11)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

(Confusius)

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namum mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.

(Ernest Newman)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini, penulis persembahkan kepada:


(5)

2. Ayah dan Ibuku tercinta atas cinta dan kasih sayang yang tulus, yang telah mencurahkan segalanya.

3. Adikku tersayang yang telah memberi warna dalam hidupku. 4. Sayangku atas kesabaran, motivasi, cinta kasih sayang dan

semangat yang telah diberikan.

5. Sahabat-sahabat sejatiku terima kasih segala dukungan dan motivasinya.

6. Teman-teman MP angkatan 2007. 7. Almamaterku.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan Sistem Penjualan Pada CV. Nusa Indah Palur” dengan baik dan tepat waktu. Penulisan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


(6)

kelulusan Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, dorongan, petunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Progam Diploma dan dosen pembimbing yang telah memberi petunjuk, bimbingan dan nasehat yang berguna dalam menyusun Tugas Akhir sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai.

3. Bapak Drs. Harmadi, MM selaku Ketua Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Ir. H. Arifin Hidayat sekeluarga selaku pemilik CV. Nusa Indah Palur yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian guna menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Sholihin, Mbak Nur, Mas Yuli, dan seluruh karyawan CV. Nusa Indah Palur yang telah membantu pengumpulan data yang dibutuhkan.


(7)

6. Ayah dan Ibuku tercinta, terhebat, tersayang yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materiil demi kesuksesan tugas akhir ini.

7. Adekku yang manja sendiri, kita semua ada disini untuk selalu memberikan support untukmu. Belajar yang rajin ya cah ayu. 8. Mas Afiq My Honey yang telah memberi inspirasi serta

dukungan, atas cinta, doa, kesabaran, pengertian, dan kebersamaan dalam tangis dan tawa selama ini.I love you honey…

9. Sahabat-sahabat terbaikku di Kampus UNS tercinta, Ayu, Eka, dan Denis yang telah memberikan dukungan, selalu kompak, setia menemani aku, aku tidak akan lupa kenangan terindah itu, sekali lagi terima kasih.

10. Anak- anak penghuni MP.B 2007 yang ‘ngga bisa di sebutkan satu persatu tetep kompak ‘n di tunggu reuninya.

11. Teman-teman D3 MP A, B dan C angkatan 2007, jaga kekompakannya and semoga sukses semua.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga terselesainya penulisan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, maka dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan Tugas Akhir ini. Akhirnya penulis mengharapkan


(8)

semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah khasanah pengetahuan bagi pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surakarta, Juni 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv


(9)

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Metode Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran ... 8

B. Pengertian Penjualan ... 9

C. Sistem Penjualan ... 13

D. Jenis-jenis Penjualan ... 14

E. Manajemen Penjualan ... 23

F. Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan... 28

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 28


(10)

3. Struktur Organisasi ... 32

4. Kondisi Karyawan ... 38

5. Produksi ... 41

6. Pemasaran... 49

B. Pembahasan ... 52

1. Sistem dan Prosedur Penjualan yang Dilakukan oleh CV. NUSA INDAH... 52

2. Analisis Data ... 68

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL TABEL Halaman 3.1 Data Jumlah karyawan CV. NUSA INDAH ... 39

3.2 Data Volume Penjualan Tunai Buku LKS Per Tingkatan Sekolah CV. NUSA INDAH Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009... 69

3.3 Data Volume Penjualan Kredit Buku LKS Per Tingkatan Sekolah CV. NUSA INDAH Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009... 71


(11)

3.4 Data Penjualan Tunai Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH

Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 ... 73

3.5 Data Penjualan Kredit Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 ... 75

3.6 Data Volume Penjualan Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 ... 76

3.7 Perbandingan Persentase Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit Buku LKS pada Penerbit CV. NUSA INDAH... 82

DAFTAR GAMBAR GAMBAR Halaman 1.1 Kerangka Pemikiran ... 25

3.1 Struktur Organisasi CV. Nusa Indah ... 33

3.2 Proses Produksi CV. Nusa Indah ... 48

3.3 Proses Penjualan Tunai ... 54

3.4 Proses Penjualan Kredit ... 61

3.5 Grafik Volume Penjualan Tunai Buku LKS CV. NUSA INDAH Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 ... 70

3.6 Grafik Volume Penjualan Kredit Buku LKS CV. NUSA INDAH Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 ... 72

3.7 Grafik Perbandingan Volume Penjualan Tunai dan Kredit Buku LKS CV. NUSA INDAH Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009... 78


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Produk Buku LKS CV. Nusa Indah Lampiran 2. Surat Pernyataan

Lampiran 3. Surat Keterangan Magang Lampiran 4. Nilai Magang Kerja


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini persaingan antar perusahaan semakin ketat disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama. Diperparah lagi produk-produk dari luar negeri membanjiri pasar di Indonesia karena adanya pasar bebas sehingga memungkinkan semakin terbukanya persaingan antar perusahaan dalam negeri tapi juga dengan perusahaan asing.

Untuk menghadapi persaingan dan berbagai tantangan dalam proses pemasaran, perusahaan harus lebih kreatif dalam menentukan manajemen yang digunakan. Salah satunya adalah memberikan koordinasi manajemen yang rapi dan baik terhadap faktor-faktor penjualan dan sumber daya manusia yang dimanfaatkan untuk menunjang kemajuan usaha tersebut.

CV. Nusa Indah merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang penerbitan buku. Perusahaan ini melayani penjualan buku-buku LKS (Lembar kegiatan Siswa) untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/MA. Produk buku-buku diatas telah dipasarkan di seluruh wilayah Indonesia.


(14)

Usaha penerbitan buku-buku sekolah merupakan suatu lapangan usaha yang mempunyai prospek ke depan yang bagus. Pendidikan merupakan suatu hal yang harus diajarkan kepada setiap anak Indonesia. Pentingnya dunia pendidikan secara tidak langsung telah dapat memberikan peluang usaha, yakni dalam usaha pemenuhan buku-buku sekolah. Peluang usaha ini juga telah dilakukan oleh CV. Nusa Indah yakni dalam hal memenuhi buku Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bagi sekolah-sekolah.

Setiap usaha itu mempunyai manajemen pada sistem penjualannya, karena penjualan memiliki peranan yang sangat penting serta menjadi salah satu faktor penentu berkembangnya suatu usaha. Selain itu, sistem penjualan yang baik dari sebuah perusahaan juga sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup perusahaan. Apabila perusahaan menerapkan sistem penjualan yang baik maka stabilitas perusahaan dapat terjaga karena terjadi keseimbangan antara produksi dan penjualan.

Pada saat melakukan proses penjualan produknya, CV. Nusa Indah menerapkan sistem penjualan dengan dua macam cara yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Kedua sistem penjualan tersebut digunakan karena dinilai sangat baik untuk memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan pembayaran tunai dan kredit.


(15)

Dalam pelaksanaan sistem penjualannya tentu saja CV. Nusa Indah mengalami hambatan-hambatan dan kendala sehingga dibutuhkan usaha untuk mengatasinya. Usaha tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mencari keuntungan atau laba. Untuk dapat mengambil keuntungan dan menghindari kerugian yang terlalu besar dari masing-masing penjualan maka CV. Nusa Indah harus tetap meningkatkan mutu dari sistem penjualan yang diterapkannya. Hal ini lah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian untuk dijadikan bahan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “PENERAPAN SISTEM PENJUALAN BUKU LKS PADA CV. NUSA INDAH PALUR”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimanakah sistem penjualan yang diterapkan oleh CV. Nusa Indah?

2. Bagaimana perbandingan antara penjualan tunai dan penjualan kredit pada CV. Nusa Indah?

3. Dari hasil perbandingan tersebut sistem penjualan manakah yang menguntungkan bagi CV. Nusa Indah?


(16)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan memahami sistem penjualan yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah.

2. Untuk mengetahui perbandingan antara penjualan tunai dan penjualan kredit pada CV. Nusa Indah.

3. Untuk mengetahui sistem penjualan yang menguntungkan bagi CV. Nusa Indah.

D. Manfaat Penelitian

Dalam hal ini manfaat yang ada dalam pemilihan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dibidang pemasaran khususnya sistem penjualan pada perusahaan dengan menerapkan teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan bahan masukan dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang terbaik untuk para pelangganya dalam melakukan penjualan tunai maupun penjualan kredit.


(17)

3. Bagi Universitas

Dapat memberikan tambahan informasi dan referensi bacaan bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir.

E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kasus, yaitu pertanyaan “bagaimana” menjadi permasalahan utama penelitian, sehingga harus membuat diskripsi atau analisis yang terbatas pada kasus tertentu untuk menjawab permasalahan tersebut.

2. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Penerbit CV. Nusa Indah, yang beralamatkan di Jl. Nusa Indah II / 8 Perumnas. Palur, Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. No.Telp/Fax. (0271) 826228.

3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati kemudian dicatat untuk pertama kalinya. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari pimpinan dan staf


(18)

lewat wawancara langsung tentang penjualan yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber, melainkan data yang diperoleh dari pihak lain yang ada hubunganya dengan penelitian ini, dimana data ini diperoleh dari buku-buku literatur maupun semua data yang mendukung dari data perusahaan. Sumber datanya adalah laporan penjualan serta arsip dan dokumen.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Pengumpulan data dengan jalan tanya jawab dengan nara sumber secara langsung guna memperoleh informasi yang diperlukan. Nara sumber disini adalah pihak CV. Nusa Indah.

b. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data dengan cara mencari membaca dan mempelajari bahan-bahan kepustakaan berupa buku, makalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.


(19)

c. Observasi

Pengumpulan data secara langsung dengan melakukan penelitian pada objek yang diteliti dan mencatat hal-hal yang diperlukan sehubungan dengan data tersebut.

5. Teknik Penganalisaan Data

Analisis data yang digunakan dalam pembahasan tugas akhir ini adalah analisis deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan dan menceritakan keadaan beserta data-data yang sebenarnya mengenai sistem penjualan di CV. Nusa Indah.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran (marketing) merupakan satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha untuk memperoleh laba, mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk mengembangkan usaha. Pemasaran (marketing) itu sendiri berasal dari kata market yang artinya pasar. Banyak definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli bidang pemasaran. Tetapi mereka semua berpendapat bahwa kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar kegiatan menjual barang atau jasa tetapi lebih luas dari pada hal tersebut, untuk mengetahui lebih jelas mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemasaran, berikut penulis menguraikan beberapa batasan atau definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli pemasaran.

Pemasaran menurut Lamb dkk (2001: 6), yaitu suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan


(21)

harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (William J. Stanton, 1996:7).

Menurut Kotler ( 2002 : 9 ), pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Hal ini kita meninjau marketing sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa kepada konsumen. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran tersebut pada intinya adalah keinginan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan berbagai cara pemasaran yang meliputi manfaat yang ditawarkan, harganya, promosi dan pendistribusiannya, sehingga tujuan dari perusahaan dapat terealisir.

B. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan kegiatan yang dimulai ketika suatu produk telah ada dan selesai setelah terjadi transaksi penjualan. Menurut Basu Swastha (2001:8), menjual adalah ilmu atau seni


(22)

mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Adanya penjualan akan tercipta suatu proses pertukaran barang dan jasa antara penjual dengan pembeli.

Pada umumnya, perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan laba maksimal dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat dilealisir apabila angka penjualan dapat berjalan dengan baik dan sesuai target yang diharapkan. Tiga tujuan penjualan bagi perusahaan menurut Basu Swastha (2001:80) adalah:

1. Mencapai volume penjualan tertentu 2. Mendapatkan laba tertentu

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para penjual. Karena dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang rapi di antara beberapa pihak yang terkait langsung dalam perusahaan dan para penyalurnya.

Dalam prakteknya, kegiatan penjualan yang dilakukan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Swastha (2001: 129-131) faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain:


(23)

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Di sini, penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran yang diharapkan. Untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yaitu:

a. Jenis dan karakteristik produk yang ditawarkan b. Harga produk

c. Syarat penjualan, seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan purna jual, garansi dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:

a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar pemerintah ataukah pasar internasional

b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya c. Daya belinya

d. Frekuensi pemebliannya e. Keinginan dan kebutuhannya.


(24)

3. Modal

Penjual akan mengalami kesulitan untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk itu diperlukan adanya sarana seperti: alat transportasi, alat-alat produksi, usaha promosi dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli bidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh fungsi lain.

5. Faktor Lain

Faktor-faktor lain dapat berupa periklanan, peragaan, kampanye, maupun pemeberian hadiah. Bagi perusahaan kecil, faktor penjualan ini sering kali terlupakan karena terbatasnya modal yang dimiliki.


(25)

C. Sistem Penjualan

Sistem penjualan yang baik sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mendapatkan hasil penjualan yang maksimal, sehingga keuntungan diraih dapat secara maksimal pula. Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Sedangkan sistem menurut (W. Gerald Cole dalam Zaki Baridwan 1990) yaitu suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang berbeda, unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan tetapi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Kegiatan penjualan merupakan bagian terpenting dari pemasaran secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa tanpa adanya kegiatan penjualan maka tutuplah suatu perusahaan itu. Penjualan adalah suatu aktivitas perusahaan yang utama dalam memperoleh pendapatan, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Penjualan merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran, karena pada bagian ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan


(26)

perjanjian serah terima barang, maupun perjanjian cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga tercapai suatu titik kepuasan (Mulyadi, 2001).

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan pada intinya adalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

D. Jenis-jenis Penjualan 1. Penjualan Tunai

Penjualan tunai adalah penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan (Mulyadi, 2001:455). Penjualan secara tunai mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian.

Keuntungan dari penjualan tunai antara lain : a. Resiko keuangan macet tidak ada.


(27)

b. Perusahaan langsung dapat keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli/ jumlah biaya produksi. c. Perusahaan langsung menerima uang cash dari

pembeli (fresh money).

Adapun kerugian dari penjualan tunai adalah : a. Volume penjualan relatif rendah.

b. Laba perusahaan menjadi turun.

2. Penjualan Kredit

Penjualan kredit adalah penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu, perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut (Mulyadi 2001:212). Penjualan secara kredit ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.

Adapun keuntungan dari penjualan kredit antara lain: a. Keuntungan perusahaan diperoleh dari selisih harga

per unit dan pendapatan bunga. b. Volume penjualan relatif tinggi. c. Laba perusahaan menjadi naik.

Sedangkan kerugian dari penjualan kredit adalah: a. Adanya resiko kredit macet.


(28)

Apabila perusahaan melakukan penjualan dengan kredit, perusahaan memiliki piutang. Semakin besar proporsi dan jumlah penjualan kredit, semakin besar pula piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Selain adanya kebiasaan konsumen atau pelanggan dalam pelunasan hutangnya yang mempengaruhi besar kecilnya piutang perusahaan, ada pula karena faktor dari perekonomian dan pengaruh dari kebijakan oleh perusahaan mengenai sistem perkreditan yang diberikan kepada pelanggan tersebut.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kebijaksanaan perkreditan tersebut menurut Husnan Suad (1995:36) adalah standar kredit atau kualitas langganan yang akan diperkenankan memperoleh kredit, lama waktu pemberian kredit dan potongan tunai (cash discount) serta persyaratan yang lainnya. Ketiga faktor tersebut akan menentukan berapa besar jumlah barang yang akan dimiliki oleh perusahaan, berapa lama juga piutang tersebut diharapkan akan secara total terkumpul, dan berapa besar proporsi piutang yang tidak terbayar atau tidak sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan.

Penjualan kredit dapat menimbulkan resiko yang berupa piutang tak tertagih. Oleh karena itu sebelum perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan


(29)

kredit oleh para langganan perlulah kita mengadakan evaluasi resiko kredit dari para langganan tersebut. Dalam menilai resiko kredit tersebut dapat digunakan prinsip 5C menurut Bambang Riyanto (1997:78-79) adalah :

a. Character (Karakter)

Pada konteks ini pengertian character dikaitkan dengan kejujuran, tanggung jawab, integritas dan konsistensi pelanggan dalam memenuhi kewajibannya. Faktor ini sangat penting, karena setiap transaksi kredit mengandung kesanggupan untuk membayar.

b. Capacity (Kapasitas)

Kapasitas merupakan pendapat subyektif mengenai kemampuan dari langganan. Ini diukur dengan record di waktu yang lalu, dilengkapi dengan observasi fisik pada pabrik atau toko dari langganan.

c. Capital (Kapital)

Kapital dapat diukur dari posisi finansiil perusahaan secara umum, dimana hal ini ditunjukkan oleh analisa rasio finansiil, yang khususnya ditekan pada “tangible net worth” dari perusahaan.


(30)

d. Collateral (Kolateral)

Kolateral dapat dicerminkan dari aktiva langganan yang diikatkan/dijadikan jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada langganan tersebut. Tentu saja jaminan ini dianggap bernilai relatif seimbang dengan nilai kredit.

e. Condition (Kondisi)

Kondisi merupakan pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan atau perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu seperti munculnya penanaman modal asing, perubahan daya beli pasar, dan sebagainya. Hal itu mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan langganan untuk memenuhi kewajiban.

3. Penjualan Konsinyasi

Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut consignor atau pengamanat. Sedangkan pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut consignee atau komisioner.

Menurut Hadori Yunus dan Harnanto (2000: 141),

penjualan konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah


(31)

barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi (tertentu).

Terdapat berbagai macam alasan yang memicu para pelaku usaha dalam menggunakan metode penjualan konsinyasi. Penjualan konsinyasi ini digunakan dalam dunia usaha dikarenakan mempunyai berbagai macam keuntungan yang akan diperoleh bagi pihak yang mengunakannya.

Bagi pihak pengamanat (consignor) terdapat berbagai macam keuntungan yang didapat contohnya:

a. Konsinyasi merupakan salah satu strategi dari perusahaan untuk dapat memperluas pasarnya.

b. Pengamanat dapat mengendalikan harga jual atas barang-barang yang beredar dipasaran.

c. Dapat mengurangi resiko dari kerugian yang lebih kecil apabila komisioner menderita pailit (bangkrut).

Bagi pihak komisioner (consignee) perjanjian konsinyasi lebih menguntungkan dari pada membeli sendiri barang yang akan dijualnya hal ini dikarenakan karena:

a. Sebagai komisioner perjanjian ini dapat mengurangi modal kerja yang dikeluarkan.

b. Resiko akibat dari fluktuasi harga dapat dihindarkan. c. Barang yang rusak atau kuno dapat dikembalikan kepada


(32)

4. Penjualan Leasing

Leasing merupakan pembayaran atas pembelian secara kredit namun pembayaran tidak dilakukan kepada perusahaan melainkan kepada lembaga leasing yang ditunjuk oleh perusahaan. Menurut Suad Husnan (1995:96), penjualan leasing adalah suatu cara dimana perusahaan bisa menggunakan suatu aktiva tanpa harus membelinya atau merupakan suatu bentuk persewaaan dengan jangka waktu tertentu.

Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama (Soekardi, 1990:16).

Secara umum beberapa segi keuntungan leasing menurut Soekardi (1990 : 24-26) adalah:

a. Penghematan modal

Adanya pembiayaan melalui leasing, maka lessee bisa mendapatkan dana untuk membeli peralatan atau mesin untuk proses produksi. Dengan demikian lessee


(33)

bisa memanfaatkan modal yang sudah ada untuk keperluan lain.

b. Sangat fleksibel

Leasing bisa lebih fleksibel dibanding dengan kredit dari bank. Fleksibilitas ini meliputi : struktur kontrak, besarnya pembayaran rental, jangka waktu pembayaran, serta nilai sisanya.

c. Sebagai sumber dana

Leasing merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan-perusahaan industri maupun perusahaan komersil. Mekanisme untuk memperoleh dana yaitu dengan melalui sale and lease back atas asset yang sudah dimiliki lessee.

d. Dokumentasinya sangat sederhana

Leasing biasanya menggunakan dokumentasi yang sudah standart. Adalah simple bagi lessee untuk melakukan transaksi leasing yang berikutnya dengan mengikuti dokumentasi yang sudah ada dibanding dengan merundingkan pinjaman baru dari bank.


(34)

e. On atau off balance sheet

Sesuai dengan kebutuhannya, leasing dapat dibukukan dengan menggunkan on atau off balance

sheet. Namun di Indonesia untuk keperluan perhitungan pajak digunakan off balance sheet.

f. Menguntungkan cash flow

Fleksibilitas dalam penentuan besarnya rental sangat menguntungkan cash flow. Untuk suatu investasi di mana pendapatan penjualan diperoleh secara musiman atau juga di mana keuntungan baru bisa diperoleh pada masa-masa akhir investasi maka besarnya rental juga bisa disesuaikan dengan kemampuan cash flow yang ada. Ini bisa mencegah timbulnya gejolak-gejolak kekosongan dana di dalam kas perusahaan.

g. Menahan pengaruh inflasi

Dalam keadaan inflasi, lessee mengeluarkan biaya rental yang sama, dengan demikian nilai riil dari rental tersebut telah berkurang. Bisa dikatakan juga bahwa lesse membayar hari ini dengan perhitungan nilai mata uang terakhir.


(35)

h. Sarana kredit jangka panjang dan jangka menengah Terutama di Indonesia, saat ini dirasakan sangat sulit untuk mendapatkan dana pinjaman rupiah untuk jangka menengah dan jangka panjang. Untuk mengatasi hal tersebut, leasing merupakan salah satu alternatif yang bisa memenuhi kebutuhan ini.

i. Berbagai biaya dapat dikelompokkan dalam satu paket Misalnya, biaya pengiriman, biaya pemasangan, dan biaya premi asuransi. Semua biaya tersebut dapat digabung menjadi satu dengan harga barang untuk kemudian diamortasi sepanjang leasing.

E. Manajemen Penjualan

Pengertian manajemen penjualan menurut Swastha (2001:28) adalah perencanaan, pengendalian program-program kontak tatap muka, termasuk pengalokasian, penarikan, pemilihan, pelatihan dan pemotivasian yang dirancang untuk mencapai tujuan penjualan perusahaan.

Berdasarkan definisi tersebut menerangkan bahwa tugas manajer penjualan itu cukup luas. Tugas manajer penjualan dapat dikatakan pula sebagai administrator dalam kegiatan penjualan tatap muka, sehingga tugas utamanya banyak berkaiatan dengan personalia penjualan.


(36)

Bagian lain dari tugas manajer penjualan adalah berkaitan dengan pengorganisasian kegiatan penjualan baik di dalam maupun di luar perusahaan. Di dalam perusahaan, ia harus menyusun struktur organisasi yang dapat menciptakan komunikasi yang efektif tidak hanya di departemenya sendiri tapi juga di departemen yang lainnya.

Selain tugas-tugas tersebut, masih ada tugas yang lain yaitu menggunakan dan berpartisipasi dalam mempersiapkan informasi untuk mengambil keputusan pemasaran, seperti penentuan anggaran, kuota, dan daerah penjualan. Jadi manajer penjualan itu selain sebagai administrator kegiatan penjualan tatap muka, juga sebagai anggota kelompok manajer yang ikut mengambil keputusan pemasaran.

Manajemen penjualan yang efektif berasal dari kekuatan penjualan yang berorientasi pada kesuksesan yang mencapai misinya secara ekonomis dan efisien. Lemahnya manajemen penjualan dapat mengarah pada sasaran keuntungan yang tidak terpenuhi atau bahkan kejatuhan perusahaan.

Menurut Lamb dkk (2001:185) manajemen penjualan yang efektif tidak hanya memaksimalkan penjualan dengan biaya yang masuk akal dan memaksimalkan keuntungan, namun juga:

a. Mendifinisikan tujuan dan proses penjualan b. Menentukan struktur tenaga penjualan


(37)

c. Merekrut dan melatih tenaga penjualan

d. Memberi kompensasi dan memotivasi tenaga penjualan e. Mengevaluasi tenaga penjualan

F. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan panduan dasar bagi suatu penelitian tentang pokok bahasan yang ingin diteliti dan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Pemasaran

Penjualan

Tunai Kredit

Total Penjualan


(38)

Keterangan :

Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa kepada konsumen pada saat itu maupun konsumen potensial. Pemasaran memiliki pengertian yang lebih luas dimana kegiatan pemasaran tersebut dapat dimulai sebelum produk dibuat dan masih tetap berlangsung setelah produk terjual atau sampai ketangan konsumen.

Penjualan merupakan kegiatan yang dimulai ketika suatu produk telah ada dan selesai setelah terjadi transaksi penjualan. Jadi penjualan adalah ilmu atau seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan adalah sistem penjualan yang dilakukan. Dalam melakukan proses penjualan, CV. Nusa Indah menggunakan dua sistem penjualan, yaitu:

1. Penjualan secara tunai

Penjualan tunai merupakan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan, dimana seorang pembeli langsung datang ke perusahaan, kemudian pembeli memilih barang/produk yang diinginkan. Selanjutnya penjual


(39)

menetapkan harga dan apabila pembeli sepakat maka penyerahan barang dan uang dilakukan secara langsung/tunai dan bersamaan pada saat transaksi penjualan itu dilaksanakan.

2. Penjualan secara kredit

Penjualan kredit merupakan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan, dimana seorang pembeli langsung datang ke perusahaan, kemudian pembeli memilih barang/produk yang diinginkan. Selanjutnya penjual menetapkan harga dan apabila pembeli sepakat maka cara pembayaran dilakukan tidak secara bersamaan atau diangsur sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh perusahaaan.

Total penjualan merupakan jumlah dari penjualan tunai ditambah dengan jumlah penjualan kredit. Jadi dalam penggunaan kedua sistem penjualan tersebut sangat mempengaruhi besarnya total penjualan yang diperoleh perusahaan.


(40)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Berdirinya CV. Nusa Indah tidak terlepas dari sejarah Bapak Ir. H. Arifin Hidayat dan Bapak Subagiyo selaku perintis dan pendirinya. Mereka berdua adalah saudara kandung dan bersama-sama mendirikan perusahaan ini karena mempunyai keinginan untuk mengangkat perekonomian keluarga. CV. Nusa Indah ini didirikan pada tahun 1996 oleh Bapak Subagiyo dan telah mendaftarkan diri kepada badan hukum dan mendapat legalitas dari Badan Hukum Akta Notaris Nur Fariah Latief, SH, MM. No. 251 tanggal 26 Maret 1996 serta memiliki Surat Izin Usaha perdagangan (SIUP) No. 10/11.34/PM/VI/1996. Perusahaan ini pada awalnya hanya bergerak di bidang pembangunan.

Pada tanggal 21 Oktober 1999 perusahaan ini berganti kepengurusan (direktur) yang di gantikan oleh Bapak H. Arifin Hidayat. Nama CV. Nusa Indah di cetuskan karena awal berdiri perusahaan ini terletak di jalan Nusa Indah Perumnas Palur. Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga dan bisa di kategorikan sebagai perusahaan berskala menengah. Dibawah kepemimpinan beliau, perusahaan ini telah mengalami


(41)

perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari delapan tahun terakhir CV. Nusa Indah menambah usahanya di bidang penerbit dan percetakan serta perdagangan barang. Jenis perdagangannya meliputi meubelair, alat peraga pendidikan, suku cadang komputer, ATK, perlengkapan pegawai, dll.

Awal berdirinya penerbit dan percetakan yaitu berasal dari orang tua Bapak H. Arifin yang bekerja di percetakan di wilayah Purworejo. Dari situlah ayah dari Bapak H. Arifin berinisiatif membeli mesin cetak supaya di jalankan oleh Bapak H. Arifin. Jiwa usaha yang dimiliki orang tua ditanamkan terhadap anaknya. Namun, dengan keberanian dan tekad yang kuat serta didukung oleh ayahnya yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh pada saat bekerja dipercetakan, beliau merintis usaha dan mengerjakan semua pesanan dengan baik dan memuaskan meskipun dengan peralatan yang masih terbatas. Dalam keadaan seperti ini membuat pemilik sekaligus pendiri perusahaan ini terus berusaha memajukan usahanya.

Saat mengawali kegiatan usahnya, perusahaan ini memiliki 3 buah mesin cetak Hamada dan 1 mesin Plate Maker. Seiring berjalannya waktu, usaha ini makin berkembang. Beliau menyadari bahwa adanya prospek yang cerah pada usaha penerbitan, maka Beliau berinisiatif menambah 3 mesin cetak Hamada dan 2 mesin potong untuk mendukung proses produksinya.


(42)

Perusahaan ini tidak berjalan dengan mulus, pasang surut perusahaan dijalani Bapak H. Arifin dengan penuh kesabaran. Bekal pengalaman dan pengetahuan tentang percetakan serta keuletan dan kesabaran beliau, semua rintangan perusahaan dapat dihadapi dan diselesaikan. Setelah menjalani masa-masa sulit, perusahaan ini mulai mengalami kemajuan. Jumlah produksi semakin banyak dan daerah pemasaran semakin luas. Sampai saat ini daerah pemasarannya sudah meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, dan Kalimantan. Perusahaan ini memproduksi buku- buku LKS (Lembar Kerja Siswa) yang ditujukan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).

Perusahaan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menciptakan generasi yang mempunyai kepribadian yang beradab. Dalam usaha menghasilakan generasi yang tangguh dan berkepribadian, yakni dengan menciptakan buku-buku yang berbobot serta sarat makna dengan menyajikan isi yang berkualitas sehingga memadai dan terjangkau rakyat banyak.

2. Lokasi Perusahaan

Perusahaan CV. Nusa Indah yang terdiri dari bangunan kantor dan pabrik menempati lokasi di Jl. Nusa Indah II/8 Perumnas Palur, Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Pemilihan lokasi perusahaan ini didasarkan pada


(43)

beberapa faktor, adapun faktor yang menjadi pertimbangan antara lain:

a. Faktor ekonomi

Lokasi perusahaan dikatakan strategis dapat dilihat dari faktor ekonomi, yaitu:

1) Tenaga kerja mudah diperoleh dari daerah ini dan sekitarnya untuk dididik dan dilatih.

2) Kemudahan dalam mendapatkan energi, tidak ada kesulitan dalam mendapatkan energi listrik, air, dan lain-lainnya untuk membantu proses produksi.

3) Lingkungan tanah yang memungkinkan untuk lokasi perusahaan yang besar. Selain itu, kedekatan jarak lokasi perusahaan dengan lokasi terdahulu yang juga merupakan rumah pribadi pemilik perusahaan, dan faktor keamanan yang memadai.

4) Kemudahan lokasi perusahaan untuk dijangkau oleh mitra kerja (konsumen) karena lokasi perusahaan cukup strategis serta tidak jauh dari jalan raya dan mudah untuk dijangkau dengan kendaraan apa pun.

b. Faktor sosial

Berdirinya CV. Nusa Indah tidak lepas dari kesediaan masyarakat suatu daerah untuk menerima segala konsekuensi yang bersifat positif maupun negatif terhadap keberadaan suatu


(44)

perusahaan yang merupakan syarat untuk dapat atau tidaknya perusahaan tersebut didirikan. Adapun bentuk kepedulian perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar yaitu dengan cara membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar dan merekrut mereka sebagai karyawan.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kegiatan yang terintegrasi dan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerjasama untuk tujuan yang sama dibawah satu kepemimpinan yang didalamnya terdapat hubungan struktural antara atasan dan bawahan. Struktur organisasi pada CV. Nusa Indah dapat dikategorikan masih sederhana. Adapun struktur organisasinya dapat digambarkan dalam bagan seperti Gambar 3.1. Tetapi pada kenyataannya, struktur organisasi yang telah ada tidak berjalan dengan semestinya dan bekerjanya masih serabutan karena terdapat karyawan yang merangkap lebih dari satu jabatan dan diketahui bahwa satu karyawan dapat melakukan tugas dari karyawan yang lain padahal tugas tersebut di luar tanggung jawabnya.


(45)

Sumber: data CV. Nusa Indah tahun 2010

Gambar 3.1

Struktur Organisasi CV. NUSA INDAH

Berdasarkan struktur organisasinya tersebut, maka dapat dijelaskan mengenai deskripsi jabatan, yakni merupakan penjelasan tentang apa yang dilakukan oleh orang yang menduduki jabatan tersebut. Penjelasan ini berisi tentang tugas-tugas, hubungan laporan, kondisi kerja, dan tanggung jawab masing-masing bagian didalam struktur organisasi tersebut. Deskripsi jabatan dari CV. Nusa Indah adalah sebagai berikut:

KABAG PRODUKSI

KABAG PEMASARAN KABAG

KEUANGAN KABAG

REDAKSI

EDITIOR ADMINISTRASI&

KASIR

PENYELESAIAN PENCETAKAN

DESAIN

DIREKTUR

GUDANG SETTING


(46)

1. Direktur atau Pimpinan

Direktur merupakan pimpinan yang tertinggi dalam suatu perusahaan yang tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Direktur berwenang menjalankan perusahaan secara keseluruhan serta melaksanakan fungsi manajemen tertinggi.

b. Memberikan pengarahan umum, rencana pengembangan perusahaan serta menetapakan tugas dan tanggung jawab setiap pejabat lain yang dibawahinya.

c. Memikirkan dan menetapkan kebijakan perusahaan strategi dan teknik perusahaan secara garis besar.

d. Mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan bagian agar pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasilnya sesuai dengan rencana dan petunjuk kegiatan perusahaan.

2. Kepala Bagian Keuangan Tugas-tugasnya adalah:

a. Membuat laporan keuangan secara periodik. b. Mengurusi aliran kas masuk dan kas keluar.

c. Menyajikan laporan keuangan perusahaan kepada pimpinan perusahaan.

d. Mengurusi segala kegiatan perusahaan yang menyangkut keuangan perusahaan.


(47)

3. Bagian Administrasi dan Kasir Bagian ini bertugas sebagai berikut:

a. Mencatat dan mengarsipkan surat-surat yang keluar dan masuk.

b. Membagikan gaji/upah karyawan.

c. Mencatat jumlah barang yang dikirim atau keluar.

4. Kepala Bagian Produksi

Bagian ini bertugas sebagai berikut :

a. Memimpin, mengatur, mengevaluasi, mengawasi, membina, dan mengkoordinasi kelancaran pelaksanaan tugas dalam bidang teknik produksi.

b. Mengurus proses cetak naskah ke perusahaan percetakan. c. Menyediakan barang – barang yang diperlukan untuk proses

produksi seperti kertas, tinta, dsb.

d. Mengadakan kontrol secara rutin terhadap mesin-mesin cetak.

Kepala Bagian Produksi dalam melaksanakan kegiatannya dibantu oleh beberapa karyawan, karyawan tersebut terdiri dari: 1) Bagian Pencetakan

Para karyawan bertugas untuk mencetak sampul LKS dan naskah serta merawat mesin cetak guna melancarkan kegiatan produksi.


(48)

2) Bagian Penyelesaian (Finishing)

Para karyawan pada bagian ini bertugas untuk melipat dan menyusun hasil cetakan tersebut agar menjadi buku kemudian merekatkan sampul dan buku dengan lem atau jahit manual serta menjilid dengan kait (streples). Selanjutnya memotong buku yang sudah dijilid agar terlihat rapi, menyusun dan melakukan pembungkusan buku yang telah jadi ke dalam plastik.

5. Kepala Bagian Redaksi Tugas-tugasnya adalah:

a. Meneliti naskah yang masuk dari penyusun/ penulis

b. Membantu pimpinan dalam merumuskan kebijaksanaan penerbitan.

c. Mengkoordinasikan tugas dan proses penerbitan sejak pengadaan naskah.

Kepala Bagian Redaksi dalam melaksanakan kegiatannya dibantu oleh beberapa karyawan, adapun karyawan tersebut terdiri dari:

1) Editor

Para karyawan pada bagian ini bertugas untuk mengedit dan meneliti tata tulis meliputi bahasa, arti, dan aturan yang sesuai dengan EYD pada naskah yang diberikan penulis dan sesudah diketik.


(49)

2) Setting Naskah

Karyawan pada bagian ini bertugas untuk mengetik naskah, mengatur lay out naskah dan bekerja sama dengan redaksi untuk mengedit kembali naskah sebelum naik cetak.

3) Desain

Karyawan pada bagian ini bertugas untuk membuat atau mendesain cover atau sampul LKS supaya terlihat lebih menarik bagi konsumen.

6. Kepala Bagian Pemasaran Bagian pemasaran ini bertugas :

1) Membantu Pemimpin Perusahaan dan merumuskan kebijaksanaan pemasaran.

2) Mempromosikan, memasarkan hasil produksi perusahaan dan mengadakan analisis pesaing dan pelanggan.

3) Membantu kelancaran penerimaan uang dari para sales dan segera menyerahkan kepada seksi administrasi/kasir.

7. Gudang

Bagian pergudangan bertugas :

1) Mencatat dan mengatur bila ada barang yang masuk dan barang keluar.

2) Menyelenggarakan administrasi gudang secara tertib dan teratur.


(50)

3) Melakukan pemeriksaan persediaan barang yang ada di gudang serta mengurusi retur atau pengembalian buku.

4. Kondisi Karyawan

a. Status dan Jumlah Tenaga Kerja

CV. Nusa Indah dalam kegiatan operasionalnya didukung oleh 30 orang karyawan. Perekrutan karyawan dilakukan dengan berbagai cara, karyawan pada tingkat atau level Kepala Bagian direkut sendiri oleh pemilik perusahaan. Sedangkan karyawan pada tingkatan dibawahnya direkrut melalui penyeleksian sebelumnya oleh perusahaan. Syarat pendidikan para karyawan ditetapkan minimal Sarjana untuk jabatan Kepala Bagian dan minimal SMA untuk jabatan dibawahnya. Adapun status karyawan CV. Nusa Indah terdiri dari dua tingkatan, yaitu:

1) Karyawan Tetap

Karyawan tetap pada CV. Nusa Indah ini sebagian besar ditempatkan di kantor. Adapun jabatan mereka yang ditetapkan sebagai karyawan tetap mencakup kepala bagian dan staf kantor.

2) Karyawan Lepas

Perusahaan merekrut beberapa karyawan lepas setiap menjelang awal dan akhir semester.


(51)

Karyawan-karyawan tersebut hampir semuanya wanita yang ditugaskan di bagian penyelesaian (Finishing) biasanya karyawan pada bagian penjilidan dengan tugas menyusun dan merekatkan buku dengan lem, jahit manual, ataupun kait (streples). Berikut ini adalah tabel jumlah karyawan CV. Nusa Indah.

Tabel 3.1

Data Jumlah karyawan CV. NUSA INDAH

No. Bagian Jumlah

1 Direktur 1

2 Keuangan dan Administrasi 1

3 Pemasaran 2

4 Produksi 2

5 Redaksi 1

6 Setting dan Editor 2

7 Desain 1

8 Pencetakan 4

9 Penyelesaian (Finishing) 12

11 Gudang 2

12 Sopir 2

Jumlah Karyawan 30 orang


(52)

b. Hari dan Jam Kerja Karyawan

Kegiatan operasional yang dilaksanakan dalam perusahaan menentukan kebijakan mengenai hari dan jam kerja yaitu dalam satu bulan karyawan CV. Nusa Indah masuk sebanyak 24 hari dengan asumsi dalam satu bulan terdiri 4 minggu. Perusahaan meliburkan karyawannya pada saat hari libur nasional. Jam kerja bagi karyawan untuk hari Senin sampai dengan hari Sabtu yaitu pukul 08.00-16.00 WIB, tetapi untuk hari Sabtu jam kerja karyawan hanya sampai pukul 15.30 WIB. Waktu istirahat adalah 1 jam dari pukul 12.00-13.00 WIB, kecuali hari Jum’at yakni dari pukul 11.30-13.00 WIB.

c. Sistem Pengupahan dan Penunjang Kesejahteraan Karyawan Sistem pengupahan yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah yaitu:

1) Sistem upah menurut waktu bulanan

Gaji bulanan diberikan tiap awal bulan kepada karyawan yang berstatus sebagai staf atau karyawan tetap. Besarnya gaji bulanan berdasarkan jabatan sesuai dengan bagian masing-masing dan tanggung jawab karyawan tersebut.

2) Sistem upah menurut waktu harian

Upah yang diberikan kepada tenaga pelaksana yaitu sopir, gudang dan karyawan pada bagian penyelesaian


(53)

khususnya pada bagian penjilidan. Untuk sopir dan gudang, besarnya upah dihitung berdasarkan berapa hari masuk dan dipotong berapa hari tidak masuk dalam satu minggu. Sedangkan untuk karyawan bagian penjilidan, gaji tergantung banyak sedikitnya jumlah buku yang dikerjakannya. Upah ini diberikan seminggu sekali pada hari sabtu.

Selain sistem pengupahan, perusahaan juga memberikan beberapa tunjangan dan fasilitas untuk kesejahteraan karyawannya, seperti:

1) Tunjangan Hari Raya diberikan pada setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri.

2) Pemberian cuti bagi karyawan yang sedang hamil atau melahirkan dan karyawan yang menginginkan cuti.

3) Perusahaan juga memberikan fasilitas berupa mushola.

5. Produksi

Proses produksi merupakan bagian terpenting dalam kegiatan perusahaan. Dalam hal ini, pembuatan produk memerlukan bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang digunakan untuk proses produksi, yaitu:


(54)

a. Bahan utama

Bahan utama yang digunakan untuk proses mencetak adalah kertas. Kertas yang digunakan juga bermacam-macam, diantaranya ialah:

1) CD Roll, yaitu kertas berbentuk gulungan (roll) yang digunakan untuk mencetak isi buku.

2) Kertas Art Paper, yaitu kertas berbentuk lembaran yang digunakan untuk mencetak sampul buku (cover).

b. Bahan pembantu

Bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi ini adalah:

1) Tinta berbentuk cair, sebagai bahan perwarna untuk menimbulkan tulisan gambar pada hasil cetakan.

2) Plate, yaitu papan alumunium sebagai media penempatan tulisan dan gambar.

3) Gum, yaitu cairan untuk melapisi dan meindungi plate sebelum dan sesudah digunakan agar dapat dipakai ulang. 4) Developer, yaitu cairan yang dioleskan pada plate agar

tulisan dan gambar yang menempel tidak mudah hilang. 5) Corector, yaitu cairan untuk membersihkan tulisan atau

gambar yang tidak dikehendaki pada plate.

6) Air yang digunakan sebagai pencuci rol atau campuran pada mesin cetak.


(55)

7) Lem dan benang untuk melekatkan dan mengikat buku sebelum dijilid.

8) Steples untuk menjilid buku-buku yang sudah jadi.

c. Alat dan mesin yang digunakan

Dalam menghasilkan produknya perusahaan memerlukan berbagai macam peralatan produksi yaitu:

1) Mesin setting, yaitu mesin tulis elektonik (komputer) untuk menyusun naskah, menata halaman buku, dan sebagai media untuk membuat gambar pada sampul buku..

2) Plate maker, yaitu alat yang digunakan untuk membuat plate. Plate digunakan sebagai alat yang dimasukkan ke dalam mesin cetak. Plate dibuat menurut ukuran buku yang dicetak. Alat ini terbuat dari alumunium yang dilapisi kaca. 3) Mesin cetak, yaitu mesin yang digunakan untuk mencetak

naskah yang akan diterbitkan. Mesin cetak yang dimiliki oleh perusahaan CV. Nusa Indah terdiri dari:

a) Hamada E47, yang digunakan untuk mencetak cover (sampul buku).

b) Hamada CD 700, yang digunakan untuk mencetak kertas isi dalam buku.

c) Hamada DX 800, yang digunakan untuk mencetak cover (sampul buku).


(56)

4) Processore Plate, yaitu alat yang digunakan untuk mencuci papan plate agar tulisan atau gambar terlihat lebih jelas. 5) Mesin potong, yaitu mesin yang digunakan untuk memotong

hasil cetakan yang sudah dijilid agar tampak rapi.

d. Hasil Produksi

Produk-produk yang dihasilkan dari CV. Nusa Indah yaitu buku LKS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Buku LKS untuk SMP diberi nama AMANDA, dimana LKS Amanda meliputi semua mata pelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP), antara lain Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Matematika, Fisika, Sejarah, Geografi, Pendidikan Jasmani, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sebagainya. Sedangkan buku LKS untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) diberi nama AMANAH. LKS Amanah untuk MTs dan MA meliputi mata pelajaran akademik Departemen Agama yakni, Aqidah, Fiqih, Al-Qur’an Hadist, Bahasa Arab, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

e. Proses Produksi

Proses produksi buku pada CV. Nusa Indah dimulai dari merencanakan naskah untuk dicetak atau diproses menjadi materi dan soal-soal pada buku LKS. Dalam hal ini perusahaan


(57)

membeli naskah dari penulis naskah yang memiliki kompetensi dibidangnya dan berpengalaman dibidang penulisan buku. Naskah tersebut dibuat oleh guru-guru (tergabung dalam MGMP SD-SMA) yang telah ditunjuk dan dipercaya. Naskah yang sudah jadi di terima perusahaan dalam bentuk CD (Compac Disk). Naskah tersebut kemudian dimasukkan ke Bagian Redaksi yang mencakup Desain, Editor, dan Setting.

Kepala Redaksi yang juga merangkap sebagai Editor tugasnya meneliti naskah jadi, yakni dari segi penyajian apakah bahasa yang digunakan telah sesuai dengan EYD, aturan, dalam arti sudah benar atau belum. Setelah diteliti, naskah jadi tersebut diserahkan kepada setter untuk dilakukan pembenaran apabila terjadi kesalahan, kemudian diketik dan disalin menggunakan komputer. Bagian Desain bertugas membuat atau mendisain gambar pada sampul buku LKS.

Apabila naskah sudah sesuai, naskah tersebut di layout yaitu disusun dan disesuaikan dengan tata letaknya menurut ukuran atau format buku yang telah ditentukan perusahaan. Begitu pula untuk sampul yang dibuat oleh Bagian Desain. Naskah yang sudah selesai di setting tersebut kemudian diserahkan kepada Bagian Redaksi untuk dicek ulang dan dilakukan pembenaran kembali. Hal ini diperlukan untuk meneliti adanya perubahan setelah dilakukan setting.


(58)

Setelah naskah dan sampul (cover) dikoreksi sehingga diperoleh hasil yang sempurna, maka keduannya dicetak pada kertas print kalkir. Khusus proses cetak untuk naskah diserahkan kepada perusahaan lain. Jadi naskah yang telah di print kalkir tersebut langsung dikirimkan ke perusahaan percetakan untuk segera dicetak menjadi kertas-kertas yang berisikan materi-materi untuk isi buku. Perusahaan percetakan yang dimaksud adalah PT. Nyata Grafika Media milik Jawa Pos Group yang berada di Semarang.

Proses cetak untuk sampul (cover) buku LKS dilakukan oleh perusahaan sendiri. Sebelum dicetak, sampul yang telah di print kalkir tersebut diserahkan kepada bagian reprografi untuk ditembakkan menjadi film. Di bagian repro perusahaan mempercayakan kepada pihak diluar perusahaan. Tahap selanjutnya plate making yaitu pembuatan plate dengan mesin plate maker, dimana film hasil reprografi tersebut dicetak di atas plate sebagai master untuk dilakukan proses cetak kemudian dilakukan penyinaran. Setelah selesai dicetak, plate tersebut dimasukkan ke processore untuk dilakukan pencucian. Agar tulisan atau gambar yang menempel tahan lama, maka pada plate diolesi developer. Bila terdapat kesalahan cetak di plate digunakan corector untuk menghapus.


(59)

Tahap selanjutnya memasang plate ke mesin cetak. Pada tahap ini digunakan mesin cetak (mesin Hamada E47 dan DX 800 untuk mencetak cover). Akhirnya proses pencetakan sampul tersebut telah selesai. Naskah yang sudah selesai di cetak, kemudian diambil untuk dilakukan penyusunan, pelipatan dan penjilidan pada hasil cetakan tersebut dengan cara manual. Setelah melalui proses penjilidan kemudian dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin potong sehingga menghasilkan buku jadi.

Berikut ini merupakan skema proses produksi CV. Nusa Indah, adalah sebagai berikut :


(60)

Gambar 3.2 Proses Produksi CV. Nusa Indah Naskah

Desain

Setting Editor

Susun&lipat

Jahit/Lem Jilid

Potong

Buku Jadi Cetak Layout

Pembuatan Film

Plate Making

Pencucian plate Print Kalkir


(61)

6. Pemasaran

a. Saluran Distribusi

Kegiatan perusahaan dalam menyalurkan produknya, CV. Nusa Indah mengunakan saluran distribusi secara langsung dan tidak langsung. Distribusi secara langsung dimana konsumen secara langsung datang ke CV. Nusa Indah tanpa adanya campur tangan dari penyalur maupun agen. Sedangkan distribusi tidak langsung, perusahaan menggunakan penyalur yaitu sales freelance yang telah bekerja sama dengan perusahaan dalam memasarkan produknya dan dijadikan sebagai ujung tombak untuk menjual produknya. Para sales ini membeli buku kepada perusahaan untuk dijual kembali, sehingga mereka bisa disetarakan sebagai agen atau distributor. Tidak menutup kemungkinan juga perusahaan memberikan kesempatan untuk menjalin kerjasama lagi dengan sales-sales baru yang ingin mencoba memasarkan buku-buku LKS yang diterbitkan oleh CV. Nusa Indah.

Produk dari CV. Nusa Indah hampir dipasarkan di seluruh wilayah Indonesia. Adapun wilayah pemasarannya yakni Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa. Daerah pemasaran untuk Pulau Jawa meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur sedangkan untuk Luar Pulau Jawa


(62)

meliputi Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Samarinda, Pontianak, dan Banjarmasin, dan Makasar.

Pengiriman buku-buku LKS tersebut untuk wilayah pemasaran Pulau Jawa, perusahaan tidak melakukan pengiriman secara langsung, jadi angkutan dan biaya pengiriman produk ditanggung oleh para sales freelance. Tetapi untuk wilayah pemasaran Luar Pulau Jawa, perusahaan hanya memberikan kontribusi atau menanggung biaya pengangkutan sampai pelabuhan terdekat. Pengiriman produk ke Luar Jawa menggunakan jasa ekspeditur dan pemilihan jasa angkutan tersebut disesuaikan dengan kondisi daerah itu.

b. Penentuan Harga

Dalam proses menetapkan harga jualnya, CV. Nusa Indah selalu menetapkan harga produknya dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang menjadi dasar untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yakni agar mendapat keuntungan yang lebih maksimal. Sehingga harga yang telah ditetapkan ini dapat dijangkau oleh semua konsumen di pasaran dan konsumen dapat menerima produk-produknya dengan baik. Strategi yang diterapkan oleh CV. Nusa Indah dalam menetapkan harga jual produknya yakni didasarkan atas biaya produksi dan persaingan. Metode penetapan harga yang dipergunakan oleh perusahaan dalam menetapkan harga


(63)

adalah Metode Cost Plus Pricing, yaitu harga pokok + % keuntungan yang diharapkan. Harga setiap semester atau tahun bisa saja berubah, mungkin dikarenakan harga bahan baku yang meningkat.

c. Kegiatan Promosi

Perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar hasil produksinya dikenal oleh masyarakat. Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah yaitu:

1) Media Periklanan

Media periklanan yang digunakan perusahaan berupa media cetak yakni berbentuk brosur yang disebarkan ke sekolah-sekolah dengan maksud untuk memperkenalkan produk yang akan dipasarkan. Pemasangan iklan di surat kabar juga dilakukan oleh perusahaan guna menjangkau pasar yang lebih luas khusunya untuk mendapatkan konsumen dan mitra kerja atau sales yang berada di Luar Pulau Jawa.

2) Tenaga Penjualan (Personal Selling)

Personal Selling merupakan promosi yang dilakukan para sales freelance untuk menawarkan buku-buku ke berbagai sekolah-sekolah secara langsung sehingga dengan personal selling perusahaan akan tahu tentang produk yang


(64)

diinginkan oleh konsumen. Selain itu, dengan adanya tenaga pejualan ini bisa digunakan untuk memperoleh sales baru. Jadi terkadang para sales sendiri yang menghubungkan perusahaan dengan sales baru untuk bekerjasama menyalurkan produk dari perusahaan.

d. Persaingan

CV. Nusa Indah merasakan adanya persaingan untuk usahanya tersebut. Terdapat wilayah yang menjadi pesaing perusahaan meliputi Karanganyar dan Surakarta. Untuk wilayah Karangayar, persaingan belum terlalu dirasakan walaupun memang ada pesaingnya seperti CV. Alfadinar. Adapun pesaing untuk wilayah Surakarta seperti Tiga Serangkai, Seti Aji, dan Mediatama. Persaingan sangatlah dirasakan oleh CV. Nusa Indah karena pesaingnya yang di wilayah Surakarta merupakan perusahaan besar dan telah berkembang cukup lama, sedangkan CV. Nusa Indah sendiri masih dalam tahap perkembangan.

B. Pembahasan

1. Sistem Penjualan dan Prosedur Penjualan yang Dilakukan oleh CV. Nusa Indah

Setiap kegiatan penjualan, baik yang dilakukan oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil pastilah mempunyai


(65)

tujuan yang sama yaitu mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk mendapatkan laba dan berkembang. Untuk mencapai hal-hal tersebut perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satau faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah sistem penjualan yang dilakukan.

Pada dasarnya, sistem penjualan yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah adalah menggunakan sistem penjualan tunai dan sistem penjualan kredit. Dengan adanya dua sistem penjualan yang diterapkan oleh perusahaan ini, konsumen atau sales dapat memilih salah satu dari sistem penjualan yang ditawarkan oleh pihak perusahaan, yang sekiranya salah satu dari sistem tersebut sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen atau sales untuk membayar. Para konsumen atau sales ini dapat melakukan pemesanan buku LKS dengan telepon atau dengan mengisi daftar order melalui fax. Berikut ini akan dibahas mengenai proses penjualan yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah yaitu:

a. Penjualan Tunai

Salah satu sistem yang diterapkan perusahaan dalam proses penjualannya adalah sistem penjualan tunai. Bagi konsumen yang memilih sistem penjualan ini biasanya sales sudah mempunyai cukup uang tunai untuk membeli buku-buku


(66)

LKS di CV. Nusa Indah. Berikut ini adalah proses penjualan tunai pada CV. Nusa Indah:

Gambar 3.3 Proses Penjualan Tunai Pada CV. Nusa Indah Pembeli

Informasi Pembelian

Pengecekkan Barang

Transaksi Penjualan

Pembayaran Tunai

Pembeli Nota Penjualan


(67)

Keterangan Gambar:

1) Informasi Pembelian

Sebelum melakukan pembelian, biasanya calon konsumen terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan buku-buku yang ingin dibelinya. Sebelum memutuskan membeli buku LKS pada CV. Nusa Indah, biasanya calon konsumen atau sales telah membanding-bandingkan antara penerbit buku LKS satu dengan yang lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan oleh calon konsumen untuk mendapatkan informasi baik mengenai harga, kualitas buku, dan mutunya. Hal ini dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Setelah datang ke CV. Nusa Indah calon sales akan mendapatkan informasi mengenai buku LKS yang akan dibelinya dari karyawan bagian pemasaran. Jika calon sales merasa cukup mendapatkan informasi tentang buku LKS yang akan dibelinya, maka langkah selanjutnya melakukan pengecekkan barang.

2) Pengecekkan Barang

Pada saat melakukan pengecekkan barang, karyawan bagian pemasaran memberikan beberapa sampel


(68)

buku LKS yang diiginkan calon konsumen atau sales. Selanjutnya calon sales ini melihat-lihat, meneliti dan mengecek isi buku LKS tersebut. Apabila sudah sesuai maka calon konsumen atau sales ini akan memilih buku LKS tersebut.

3) Transaksi Penjualan

Setelah sales memilih buku LKS yang diinginkannya dan sesuai dengan produk yang dikehendaki, maka pihak penerbit menawarkan harga dari masing-masing buku kepada sales tadi. Dalam transaksi penjualan ini CV. Nusa Indah sebagai pihak penjual telah menetapkan harga mati dari masing-masing buku tersebut. Jadi dalam hal ini tidak ada lagi proses tawar menawar mengenai harga buku tersebut.

4) Pembayaran Tunai

Jika terjadi kesepakatan dari harga buku LKS tersebut, maka sales melakukan pembayaran kepada bagian kasir selaku bagian keuangan. Disini terlihat bahwa bagian keuangan pada CV. Nusa Indah hanya terdiri dari kasir yang selain bertugas menerima dan mengeluarkan kas, juga bertugas membuat laporan keuangan.


(69)

5) Nota Penjualan

Setelah melakukan pembayaran dikasir atau dibagian keuangan, maka bagian keuangan akan membuatkan nota penjualan sebanyak tiga lembar yang akan diberikan kepada:

a) Pihak Pembeli

Nota lembar pertama diberikan kepada sales sebagai bukti bahwa sales tersebut telah menyerahkan sejumlah uang kepada CV. Nusa Indah, yang digunakan untuk membayar buku LKS.

b) Pihak Keuangan Perusahaan

Nota lembar kedua digunakan sebagai arsip bagian keuangan CV. Nusa Indah dan dilaporkan atau dicatat sebagai transaksi penjualan tunai dalam laopran keuangan.

c) Pihak Administrasi Gudang

Nota lembar ketiga digunakan sebagai arsip bagian administrasi gudang CV. Nusa Indah dan digunakan sebagai bukti mengenai adanya penjualan buku dan bukti pengeluaran buku dari gudang.


(70)

6) Pengambilan Barang

Setelah melakukan pembayaran, maka bagian gudang segera menyiapkan buku-buku LKS yang dipesan atau dibeli oleh sales. Apabila sudah dibungkus dan disiapkan oleh bagian gudang kemudian di berikan kepada sales tersebut. Dalam hal ini pengiriman barang tidak dilakukan oleh perusahaan. Jadi buku yang dibeli tersebut di bawa pulang sendiri oleh sales, tetapi apabila sales menginginkan barang yang dibeli tadi dikirimkan oleh perusahaan, maka pihak konsumen atau sales harus menanggung biaya pengirimannya.

7) Pembeli

Setelah membayar lunas buku-buku LKS tadi, buku tersebut bisa langsung dimiliki oleh sales. CV. Nusa Indah juga memberikan pelayanan purna jual, seperti retur yakni 10% dari seluruh pengambilan dan dengan batas waktu maksimal 2 bulan setelah buku tersebut diterima sales.

Sistem penjualan secara tunai ini mempunyai keuntungan dan kerugian bagi CV. Nusa Indah. Adapun keuntungannya adalah sebagai berikut:

1) Adanya sistem penjualan tunai ini, maka resiko keuangan macet tidak ada karena uang langsung diterima saat itu juga oleh perusahaan.


(71)

2) Perusahaan juga langsung dapat menerima keuntungan dari hasil penjualan produknya.

3) Fresh money, yaitu perusahaan langsung mendapatkan uang tunai (cash) dari pembeli.

Sedangkan kerugian yang ditanggung oleh perusahaan dengan adanya sistem penjualan secara tunai ini adalah sebagai berikut:

1) Volume penjualan relatif menjadi lebih rendah, karena barang yang dijual relatif lebih sedikit.

2) Dengan adanya penjualan yang sedikit tadi menyebabkan keuntungan yang diterima perusahaan akan menjadi lebih kecil.

b. Penjualan Kredit

Untuk meningkatkan volume penjualan, CV. Nusa Indah juga menawarkan sistem penjualan secara kredit. Pembelian secara kredit ini dimaksudkan untuk memudahkan para konsumen atau sales yang ingin melakukan pembelian buku-buku LKS dalam jumlah banyak, tetapi mereka tidak mempunyai uang tunai yang cukup untuk melunasi pembayaran buku tersebut.

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon konsumen atau sales yang ingin melakukan pembelian buku-buku LKS secara kredit, yaitu:


(72)

1) Membuat surat perjanjian penjualan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

2) Membayar uang muka yang telah disepakati.

3) Memberikan jaminan sertifikat tanah kepada perusahaan. 4) Jaminan juga bisa berupa BPKB kendaraan bermontor roda

empat, tetapi juga ada batasan sendiri mengenai tahun perakitan kendaraan tersebut, yakni diatas tahun 2000. Jaminan bisa berupa apa saja yang terpenting jaminan tersebut dianggap pantas atau seimbang dengan nilai kredit tersebut.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai proses penjualan produk secara kredit pada CV. Nusa Indah:


(73)

Gambar 3.4 Proses Penjualan Kredit Pada CV. Nusa Indah Pembeli

Informasi Pembelian

Pengajuan Estimasi Kredit

Persetujuan Kredit

Pembayaran Uang Muka

Nota Penjualan

Pengambilan Barang Perjanjian Kredit


(74)

Keterangan Gambar :

1) Informasi Pembelian

Sama seperti penjualan tunai, dalam penjualan kredit sebelum melakukan pembelian, biasanya calon konsumen atau sales mencari dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan buku-buku yang akan dibeli. Informasi tersebut meliputi harga, mutu dan kualitas buku untuk dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Setelah konsumen mendapatkan informasi dan buku yang sesuai dengan yang diinginkannya tersebut, kemudian calon konsumen atau sales bisa meminta penjelasan atau informasi mengenai bagaimana cara melakukan pembelian secara kredit dan persyaratan-persyaratan apa saja yang harus dipenuhi.

2) Pengajuan Estimasi Kredit

Setelah calon konsumen atau sales merasa cukup dengan informasi dan persyaratan yang dibutuhkan untuk melakukan pembelian secara kredit maka calon sales segera memenuhi persyaratan kredit tersebut. Selanjutnya calon sales tersebut bisa datang ke CV. Nusa Indah dan langsung mengajukan estimasi kredit mengenai jumlah banyaknya buku yang akan di beli secara kredit.


(75)

3) Persetujuan Kredit

Sebelum memutuskan untuk menyetujui atau layak untuk mendapatkan pembayaran kredit, pihak perusahaan mempelajari dahulu mengenai calon sales. Dalam hal ini, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu mengenai latar belakang kehidupan sales, jumlah buku yang akan dibeli sesuaikah atau sebandingkah dengan persyaratan yang telah diajukan tadi, apakah sales tersebut belum pernah terlibat permasalahan dengan penerbit lain dalam pembelian kredit dan lokasi daerah pemasaran sales yang telah mengajukan kredit, sudah ada atau belum sales lain dari CV. Nusa Indah. Setelah perusahaan mempelajari dengan baik tentang calon sales tersebut, maka bila tidak ada permasalahan lain pengajuan kredit pun disetujui.

4) Perjanjian Kredit

Apabila calon sales dinyatakan layak untuk mendapatkan pembayaran secara kredit, kemudian pihak perusahaan dan pihak calon sales membuat perjanjian-perjanjian yang berisi mengenai hak-hak maupun kewajiban yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak. Dalam perjanjian ini juga berisi mengenai sanksi-sanksi yang harus diterima oleh pihak sales selaku pihak yang berutang jika tidak memenuhi kewajibannya selama jangka waktu


(76)

pembayaran kredit yang telah ditentukan. Selain itu dalam perjanjian tersebut tertera pula bentuk jaminan yang diberikan ke pada perusahaan, berapa besarnya jumlah uang yang harus dibayar pertama kali sebagai uang muka, jangka waktu angsuran dan retur.

5) Pembayaran Uang Muka

Uang muka merupakan sejumah uang yang dibayarkan pertama kali pada transaksi penjualan kredit sebagai pembayaran sebagian atas barang yang telah dibeli. Dalam hal ini pihak perusahaan menetapkan besarnya uang muka minimal sebesar 10 % dari harga yang disepakati. Dalam prakteknya, pembayaran uang muka ini khususnya ditujukan untuk calon sales baru. Sedangkan untuk sales lama dan tidak bermasalah mungkin besarnya uang muka tidak dipermasalahkan karena rasa kepercayaan sudah ada diantara keduanya.

6) Nota Penjualan

Setelah melakukan pembayaran uang muka dikasir atau bagian keuangan, maka bagian keuangan akan membuatkan nota penjualan sebanyak tiga lembar yang akan diberikan kepada:


(77)

a) Pihak Pembeli

Nota lembar pertama diberikan kepada sales sebagai bukti bahwa sales tersebut telah menyerahkan sejumlah uang muka untuk pembelian buku LKS secara kredit di CV. Nusa Indah.

b) Pihak Keuangan Perusahaan

Nota lembar kedua digunakan sebagai arsip bagian keuangan CV. Nusa Indah dan dilaporkan atau dicatat sebagai transaksi penjualan kredit dalam laporan keuangan.

c) Pihak Administrasi Gudang

Nota lembar ketiga digunakan sebagai arsip bagian administrasi gudang CV. Nusa Indah dan digunakan sebagai bukti mengenai adanya penjualan buku dan bukti pengeluaran buku dari gudang.

7) Pengambilan barang

Setelah membayar uang muka, maka bagian gudang segera menyiapkan buku-buku LKS yang dipesan atau dibeli oleh sales tersebut. Sama seperti penjualan tunai, dalam penjualan kredit perusahaan tidak memberikan pelayanan pengiriman barang, sehingga buku yang dibeli tersebut di bawa pulang sendiri oleh sales. Tetapi apabila sales


(78)

menginginkan barang yang dibeli tadi dikirimkan oleh perusahaan, maka pihak konsumen atau sales harus menanggung biaya pengirimannya.

8) Angsuran tiap Bulan

Selanjutnya sisa dari pembayaran uang muka dapat diangsur setiap bulan dan jangka waktu untuk pelunasan kredit, perusahaan menetapkan selama satu semester atau enam bulan. Selain itu perusahaan juga memberikan penjelasan mengenai rincian potongan yang diberikan tiap bulannya waktu pelunasan kredit dan retur yakni 10% dari seluruh pengambilan dengan batas waktu maksimal 2 bulan setelah buku tersebut diterima sales.

Permasalahan yang kerap kali dihadapi oleh CV. Nusa Indah dalam menjual produk-produknya dengan sistem penjualan secara kredit adalah sebagai berikut:

1) Adanya konsumen atau sales bermasalah dalam pelunasan pembayaran angsuran kredit, yakni belum lunas meskipun sudah habis jangka waktu pelunasan kredit sehingga menyebabkan terjadinya piutang tidak tertagih/kredit macet. Hal ini dikarenakan sales sengaja melalaikan kewajiban untuk membayar kepada perusahaan.


(79)

2) Nilai jaminan yang diberikan oleh sales kepada perusahaan tidak senilai atau seimbang dengan jumlah barang yang dibeli secara kredit.

Berdasarkan permasalahan yang biasa dialami perusahaan tersebut, maka langkah yang ditempuh perusahaan adalah sebagai berikut :

1) Ketika mengahadapi sales yang bermasalah dalam proses pelunasan pembayaran secara kredit atau kredit macet, maka langkah yang ditempuh perusahaan adalah menghubungi sales tersebut secara terus-menerus melalui telepon sampai ada kepastian kapan sales tersebut bersedia untuk melunasi pembayaran kreditnya. Apabila sales ini mengajukan kredit lagi untuk tahun berikutnya maka perusahaan tidak akan memberikan produknya walaupun sudah mendapatkan persetujuan, produk ini ditahan di gudang dan akan diberikan setelah sales tersebut melunasi pembayaran kredit sebelumnya.

2) Persyaratan untuk sales baru, perusahaan menetapkan besarnya jaminan sesuai atau sebanding dengan jumlah kredit yang diambil. Jika besarnya jaminan tidak sesuai maka pengajuan kredit ditolak. Sedangkan untuk sales yang sudah lama dan tidak bermasalah, besarnya jaminan tidak


(80)

begitu diperhatiakan karena sudah ada rasa kepercayaan diantara keduanya.

Keuntungan yang diperoleh CV. Nusa Indah dari sistem penjualan secara kredit adalah sebagai berikut:

1) Volume penjualan relatif tinggi.

2) Laba yang diterima oleh perusahaan menjadi lebih besar. Adapun kerugian yang diterima perusahaan dengan adanya sistem penjualan secara kredit ini adalah sebagai berikut:

1) Perusahaan harus menanggung dengan adanya resiko kredit macet.

2) Persediaan kas berkurang karena uang diterima secara berangsur sehingga sulit untuk mendapatkan Fresh money.

2. Analisis Data

Dalam analisis data ini akan dijelaskan tentang perbandingan dari penjualan tunai dan penjualan kredit sehingga dapat diketahui persentase penjualan masing-masing. Dengan persentase tersebut dapat diketahui lebih baik mana, penjualan tunai atau kredit bagi perusahaan. Berikut ini disajikan mengenai perincian volume penjualan dari masing-masing jenis buku LKS dari masing-masing sistem penjualan baik penjualan tunai maupun penjualan kredit selama tahun ajaran 2004/2005-2008/2009.


(81)

Tabel 3.2

Data Volume Penjualan Tunai Buku LKS Per Tingkatan Sekolah Penerbit CV. NUSA INDAH

Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 (dalam unit) Tahun

Ajaran SMP MTs MA

Volume Penjualan 2004/2005 107.872 89.285 52.559 249.716 2005/2006 104.057 83.241 50.094 237.392 2006/2007 113.945 93.645 53.826 261.416 2007/2008 112.820 95.403 50.389 258.612 2008/2009 113.575 96.114 45.478 255.167 Jumlah 552.269 457.688 252.346 1.262.303 Sumber : data sekunder CV. NUSA INDAH yang telah diolah tahun 2010

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa volume penjualan tunai buku LKS yang terjadi di penerbit CV. Nusa Indah selama tahun ajaran 2004/2005-2008/2009 sebanyak 1.262.303 unit, yang terdiri dari buku LKS SMP sebanyak 552.269 unit, buku LKS MTs sebanyak 457.688 unit, dan buku LKS MA sebanyak 252.346 unit. Volume penjualan tunai buku LKS CV. Nusa Indah terjadi kenaikan dan penurunan pada tahun ajaran 2004/2005 sampai dengan 2008/2009. Kenaikan dan penurunan volume penjualan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.


(82)

Gambar 3.5

Grafik Volume Penjualan Tunai Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH

Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009

Gambar di atas menunjukkan volume penjualan tunai pada tahun ajaran 2004/2005 sebesar 249.716 unit, sedangkan volume penjualan pada tahun ajaran 2005/2006 hanya sebesar 237.392 unit atau mengalami penurunan sebesar 12.324 unit. Volume penjualan pada tahun ajaran 2006/2007 sebesar 261.416 unit atau mengalami kenaikan sebesar 24.024 unit. Volume penjualan tahun ajaran 2007/2008 sebesar 258.612 atau mengalami penurunan sebanyak 2.804 unit. Sedangkan tahun ajaran 2008/2009 diperoleh volume penjualan sebanyak 255.167 unit atau mengalami penurunan sebanyak 3.445 unit. Berdasarkan grafik tersebut


(83)

di atas, dapat dilihat bahwa volume penjualan tertinggi terjadi pada tahun ajaran 2006/2007 yaitu sebanyak 261.416 unit.

Tabel 3.3

Data Volume Penjualan Kredit Buku LKS Per Tingkatan Sekolah Penerbit CV. NUSA INDAH

Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 (dalam unit)

Tahun

Ajaran SMP MTs MA

Volume Penjualan 2004/2005 200.930 150.253 90.513 441.696 2005/2006 202.051 152.336 91.505 445.892 2006/2007 183.514 149.214 93.870 426.598 2007/2008 187.149 153.241 86.945 427.335 2008/2009 203.344 167.915 95.206 466.465 Jumlah 976.988 772.959 458.039 2.207.986 Sumber : data sekunder CV. NUSA INDAH yang telah diolah tahun 2010

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa volume penjualan kredit buku LKS yang terjadi di penerbit CV. Nusa Indah selama tahun ajaran 2004/2005-2008/2009 sebanyak 2.207.986 unit, yang terdiri dari buku LKS SMP sebanyak 976.988 unit, buku LKS MTs sebanyak 772.959 unit, dan buku LKS MA sebanyak 458.039 unit.


(84)

Volume penjualan kredit CV. Nusa Indah dapat dilihat padagambar di bawah ini.

Gambar 3.6

Grafik Volume Penjualan Kredit Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH

Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009

Gambar di atas menunjukkan volume penjualan kredit pada tahun ajaran 2004/2005 sebesar 441.696 unit, sedangkan volume penjualan pada tahun ajaran 2005/2006 hanya sebesar 445.892 unit atau mengalami kenaikan penjualan sebesar 4.196 unit. Volume penjualan pada tahun ajaran 2006/2007 sebesar 426.598 unit atau mengalami penurunan sebesar 19.294 unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Volume penjualan tahun ajaran 2007/2008 sebesar 4247.335 unit atau


(85)

mengalami kenaikan sebanyak 737 unit. Sedangkan tahun ajaran 2008/2009 diperoleh volume penjualan sebanyak 466.465 unit atau mengalami kenaikan sebanyak 39.130 unit. Berdasarkan grafik tersebut di atas, dapat dilihat bahwa volume penjualan kredit tertinggi terjadi pada tahun ajaran 2008/2009 yaitu sebanyak 466.465 unit.

Berdasarkan data di atas dapat diketahui mengenai rincian jumlah penjualan dari masing-masing sistem penjualan baik penjualan tunai maupun penjualan kredit selama tahun ajaran 2004/2005-2008/2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Data Penjualan Tunai Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH

Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009

Tahun Ajaran Total Unit Harga (Rp)

Total Harga Penjualan

(Rp) 2004/2005 249.716 1.300 324.630.800 2005/2006 237.392 1.300 308.609.600 2006/2007 261.416 1.300 339.840.800 2007/2008 258.612 1.800 465.501.600 2008/2009 255.167 1.800 459.300.600

Jumlah 1.897.883.400


(86)

Dari data tabel 3.4 diatas dapat diuraikan bahwa penjualan tunai tahun ajaran 2004/2005 sebanyak 249.716 unit dengan harga sebesar Rp. 1.300,00 per buku jadi total harga penjualan tunai untuk tahun ajaran 2004/2005 sebesar Rp. 324.630.800,00. Tahun ajaran 2005/2006 sebanyak 237.393 unit dengan harga Rp. 1.300,00 per buku jadi total harga penjualan tunai untuk tahun ajaran 2005/2006 sebesar Rp. 308.609.600,00. Tahun ajaran 2006/2007 sebanyak 261.416 unit dengan harga Rp. 1.300,00 per buku jadi total harga penjualan tunai untuk tahun ajaran 2006/2007 sebesar Rp. 339.840.800,00. Penjualan tunai untuk tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 258.612 unit dengan harga Rp. 1.800,00 per buku jadi total penjualan tunai untuk tahun 2007/2008 sebesar Rp. 465.501.600,00. Untuk tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 255.167 unit dengan harga Rp. 1.800,00 per buku jadi total penjualan tunai untuk tahun 2008/2009 sebesar Rp. 459.300.600,00.

Adapun data penjualan kredit buku LKS CV. Nusa Indah dapat dilihat pada table 3.5 di bawah ini.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)