Penelitian Yang Relevan Deskripsi Teori

perlu mempersiapkan data tersebut untuk dianalisis, melakukan analisis yang berbeda, memperdalam pemahaman akan data tersebut, menyajikan data dan membuat interpretasi makna yang lebih luas akan data tersebut. Beberapa langkah analisis yang harus dilakukan dalam penelitian kualitatif menurut Afifuddin, 2009: 183 meliputi: 1. Analisis sebelum lapangan Penulis telah melakukan analisis data sebelum memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian, fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penulis masuk dan selama di lapangan. 2. Analisis selama di lapangan Selama penelitian berlangsung pengumpulan data masih berlangsung, penulis melakukan analisis data, dengan cara mengklasifikasi data dan menafsirkan isi data. 3. Reduksi data Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Semakin lama penulis kelapangan, jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu penulis harus segera melakukan analisis melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 4. Penyajian data Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, pie chart, pictogram, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, data diorganisasikan secara sistematis dalam pola hubungan sehingga mudah dipahami. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Menurut Affifudin 2009: 160, dalam penelitian etnografi ada beberapa jenis analisis yang dilakukan, yaitu analisis domain, taksonomik, kompensial, tema kultural, dan komparasi konstan. Teknik analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis domain dan analisis taksonomik. Analisis domain berguna untuk mencari dan memperoleh gambaran umum atau pengertian yang bersifat menyeluruh, sedangkan analisis taksonomik dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap keseluruhan data didasarkan pada pengelompokan tertentu sebagaimana yang sudah didomainkan. Kedua teknik analisis ini dipilih karena dianggap tepat dan sesuai dengan kebutuhan analisa dalam penelitian ini. 32 BAB IV FUNGSI TANJIDUR DI TANJUNG RAJA OGAN ILIR

A. Sejarah Tanjidur

Ketertarikan penulis terhadap tanjidur bermula dari keingintahuan penulis terhadap musik khas daerah Sumatera Selatan. Penulis mencoba mencari informasi melalui internet, di mana saat ini internet merupakan alternatif yang sangat membantu bagi masyarakat untuk mencari informasi yang ingin mereka ketahui. Pencarian mulai dilakukan, hingga akhirnya penulis menemukan bahwa salah satu kesenian tradisional di Sumatera Selatan adalah Tanjidur. Tanjidur ini berada di Desa Muara Meranjat Ogan Ilir Sumatera Selatan. Hal ini mengejutkan penulis di mana yang penulis ketahui tanjidur merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Betawi. Selain itu, ketertarikan penulis juga didasari oleh keunikan yang terdapat pada jenis alat musik yang mereka gunakan, sehingga penulis memutuskan untuk menjadikan tanjidur yang berada di Sumatera Selatan ini sebagai penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi. Penelitian dimulai dengan mencari informasi melalui informan pertama, orang tersebut bernama bapak Rian. Beliau masih mempunyai ikatan keluarga dengan penulis. Dari beliau penulis mendapatkan sedikit informasi tentang tanjidur, kemudian beliau merekomendasikan untuk menemui bapak Hayat selaku pemilik dan pengurus tanjidur, awalnya beliau bercerita bahwa ada beberapa grup tanjidur di desa tersebut tetapi tidak semuanya aktif, sehingga beliau menyarankan kepada penulis untuk memilih grup Marta sebagai grup tanjidur yang akan di teliti. Karena menurut beliau grup Marta ini adalah grup tertua dan terus aktif hingga saat ini, para pemainnya juga sangat mahir memainkan alat musiknya. Atas saran yang diberikan beliau, akhirnya penulis memutuskan untuk meneliti grup Marta tersebut. Pada tanggal 23 Maret 2016, penulis untuk pertama kalinya mengunjungi Desa Muara Meranjat yang berada di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan dengan ditemani oleh bapak Rian. Keadaan desa yang terlihat seperti pada umumnya, rumah-rumah di desa ini sebagian besar masih mempertahankan bentuk rumah adat Ogan ilir, yaitu rumah panggung. Sambil menuju ke rumah bapak Hayat, bapak Rian sedikit bercerita tentang Desa Muara Meranjat ini, beliau sepertinya memperhatikan saat penulis memandangi rumah-rumah yang ada di sana. Singkat cerita, menurut sejarah yang beliau ketahui, rumah panggung ini pada awalnya didirikan guna untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas, rumah panggung juga menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menghindari banjir, karena bentuknya yang tinggi jauh dari permukaan tanah. Rumah panggung ini juga memiliki cerita dan makna yang terkandung pada setiap bagiannya. Rumah ini dibuat dari kayu tailan dengan pilihan terbaik, pondasinya harus diberi uang logam pada tiap-tiap tiang dengan jumlah yang sama, logam dipercaya tidak akan cepat berbaur dengan tanah. Semakin besar nilai nominal pada uang logam dipercayai akan semakin kuat rumah tersebut. Tangga dan jendela rumah panggung juga memiliki filosofi tersendiri seperti jumlah anak tangga yang harus berjumlah genap, karena jika tidak masyarakat percaya bahwa