Teknik Keabsahan Data FUNGSI TANJIDUR DI TANJUNG RAJA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN.

Snare drum merupakan alat musik ritmis yang berperan penting dalam permainan musik karena musik ritmis berfungsi sebagai pengatur ritme atau ketukan agar lagu atau melodi tetap dalam ketukan yang tepat dan enak didengar. Begitu juga dalam permainan musik di dalam tanjidur. Snare drum ini dimainkan oleh satu orang pemain. 7. Tanjidur Gambar 1.8 : Tanjidur Dokumentasi : Ghafiqa, April 2016 Tanjidur merupakan alat musik yang tabungnya terbuat dari kayu dan membrannya terbuat dari kulit sapi, berbeda dengan bass drum pada umumnya yang tabungnya terbuat dari logam dan besi, membrannya terbuat dari pet film lembut berwarna putih. Tanjidur berfungsi sebagai alat musik ritmis sehingga terdengar paling dominan. Alat musik ini dimainkan oleh satu orang pemain dan diangkat oleh dua orang pengusung. Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, dari beberapa desa yang memiliki kesenian ini penulis memilih desa Muara Meranjat sebagai tempat penelitian. Menurut informasi yang penulis dapatkan dari informan pertama terdapat beberapa grup tanjidur di Tanjung Raja, tetapi jumlah pemainnya hanya sedikit berkisar 5 hingga 7 orang pemain saja, alatnya pun tidak begitu lengkap, itulah sebabnya penulis direkomendasikan untuk meneliti grup Marta. Grup Tanjidur ini yang paling sering digunakan baik oleh masyarakat maupun dalam kegiatan pemerintahan karena mereka memiliki alat musik yang paling lengkap dan pemain musik yang ahli serta mahir dalam memainkan alat musik tanjidur tersebut. Selain itu, grup tanjidur Marta merupakan grup tanjidur tertua karena diperkirakan terbentuk pada tahun 1960-an, hal ini juga dibenarkan oleh masyarakat setempat. Seperti yang dikatakan oleh informan pertama yaitu bapak Rian pada saat wawancara pada tanggal 13 februari 2016. “di sini sebenernyo ado lagi grup tanjidur selain ini, tapi ame dikinak dari kelengkapan alat ngak pemainnye katek yang lebih alap, lagipule grup ini tu la lame ade di sini sebenarnya masih ada grup tanjidur lain, tetapi jika dilihat dari kelengkapan alat dan pemainnya tidak ada yang lebih bagus, lagipula grup ini sudah lama ada atau lebih dulu ada” Grup Marta ini dibentuk oleh almarhum Ayah dari bapak Hayat yaitu bapak Ujang, kemudian diwariskan kepada bapak Hayat sebagai pemilik sekaligus pengurus dari grup dan alat musik tanjidur tersebut. Nama Marta merupakan singkatan dari “Muara Meranjat Tanjung Raja”. Grup ini dibentuk pada tahun 1968 dengan jumlah personil 10 orang sebagai pemain alat musik dan memiliki beberapa orang kru yang membantu mereka. Salah satu personil tersebut adalah anak bapak Hayat itu sendiri, tetapi yang memimpin dan berperan aktif dalam grup tanjidur ini saat tampil adalah bapak Mamat. Bapak Mamat adalah pemain yang paling tua di antara pemain yang lain, beliau berusia 72 tahun. Seperti yang