Pendekatan Penelitian Data Penelitian

menyarankan kepada penulis untuk memilih grup Marta sebagai grup tanjidur yang akan di teliti. Karena menurut beliau grup Marta ini adalah grup tertua dan terus aktif hingga saat ini, para pemainnya juga sangat mahir memainkan alat musiknya. Atas saran yang diberikan beliau, akhirnya penulis memutuskan untuk meneliti grup Marta tersebut. Pada tanggal 23 Maret 2016, penulis untuk pertama kalinya mengunjungi Desa Muara Meranjat yang berada di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan dengan ditemani oleh bapak Rian. Keadaan desa yang terlihat seperti pada umumnya, rumah-rumah di desa ini sebagian besar masih mempertahankan bentuk rumah adat Ogan ilir, yaitu rumah panggung. Sambil menuju ke rumah bapak Hayat, bapak Rian sedikit bercerita tentang Desa Muara Meranjat ini, beliau sepertinya memperhatikan saat penulis memandangi rumah-rumah yang ada di sana. Singkat cerita, menurut sejarah yang beliau ketahui, rumah panggung ini pada awalnya didirikan guna untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas, rumah panggung juga menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menghindari banjir, karena bentuknya yang tinggi jauh dari permukaan tanah. Rumah panggung ini juga memiliki cerita dan makna yang terkandung pada setiap bagiannya. Rumah ini dibuat dari kayu tailan dengan pilihan terbaik, pondasinya harus diberi uang logam pada tiap-tiap tiang dengan jumlah yang sama, logam dipercaya tidak akan cepat berbaur dengan tanah. Semakin besar nilai nominal pada uang logam dipercayai akan semakin kuat rumah tersebut. Tangga dan jendela rumah panggung juga memiliki filosofi tersendiri seperti jumlah anak tangga yang harus berjumlah genap, karena jika tidak masyarakat percaya bahwa rumah tersebut tidak layak atau tidak baik untuk di huni. Arah tangga juga harus berada di sebelah kanan, karena segala perbuatan dipercaya sebaiknya dilakukan dari sebelah kanan. Jumlah jendela juga memiliki arti tersendiri, rata-rata jumlah jendela disetiap rumah panggung berjumlah 6 jendela yang artinya mendatangkan rezeki. Rumah panggung ini terbukti sangat kuat, seperti yang dikatakan oleh bapak Rian, umur rumah yang berada di desa ini ada yang mencapai ratusan tahun, meskipun bencana datang silih berganti dalam hitungan tahun, rumah- rumah tua tersebut tetap kokoh berdiri. Saat ini rumah panggung banyak yang diwujudkan dalam bentuk yang berbeda, aura dan ruh yang tertanam tentu akan berbeda pula, namun masyarakat tetap mempercayai hal tersebut sebagai warisan budaya leluhur. Desa Muara Meranjat juga sangat dikenal dengan kulinernya, yaitu pindang Meranjat. Pindang adalah ikan atau daging yang dibumbui dengan rempah-rempah khusus, kemudian direbus dan dihidangkan berkuah. Sungguh mengagumkan cerita dibalik desa kecil ini yang membuat saya semakin bersemangat untuk mencari tahu sejarah tentang kesenian tradisionalnya. Berikut merupakan contoh bentuk rumah panggung di Desa Muara Meranjat Tanjung Raja Ogan Ilir.