Pengumpulan Data FUNGSI TANJIDUR DI TANJUNG RAJA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN.
Gambar 1.1 : Rumah Panggung Desa Muara Meranjat
Dokumentasi : Ghafiqa, Maret 2016 Beberapa menit kemudian, tibalah penulis bersama bapak Rian di kediaman
bapak Hayat selaku pemilik dan pengurus grup tanjidur Marta. Penulis disambut dengan baik oleh bapak Hayat dan anggota tanjidur lainnya. Mereka sangat ramah
dan terlihat sangat antusias dengan kedatangan ini, hal ini membuat penulis berlega hati dan semakin semangat untuk melakukan penelitian. Rumah kediaman
bapak Hayat sama seperti rumah-rumah yang penulis lewati, rumahnya berbentuk rumah panggung yang nyaman dan sejuk. Penulis dipersilahkan masuk dan duduk
bersama anggota tanjidur lainnya dan disuguhkan minuman layaknya seorang tamu, kemudian penulis memulai dengan melakukan perkenalan diri terlebih
dahulu lalu menjelaskan maksud dari kedatangan ini. Mereka sedikit bercerita jika dahulu juga ada mahasiswa yang melakukan penelitian tentang tanjidur ini,
mahasiswa tersebut berasal dari salah satu kampus yang berada di Sumatera Selatan. Pembicaraan pun dimulai dengan bercerita tentang perjalanan penulis
selama menuju ke rumah bapak Hayat tersebut dengan menggunakan bahasa daerah.
“Perjalanannye lumayan jauh dari Lahat, karne aku tinggalnye di Lahat Pak. Kebetulan bapak Rian ini maseh kluarge ngak keluarge di Lahat, mangkenye aku
mintak bantuan ngak beliau mangke pacak penelitian di dusun sini. Aku betrimekaseh nian la diizinke ngelakuke penelitian ngak mendokumentasike
tanjidur ini ”Perjalanannya lumayan jauh dari Kota Lahat, karena saya tinggalnya
di Lahat Pak, dan kebetulan bapak Rian ini masih memiliki ikatan keluarga dengan keluarga di Lahat, itulah sebabnya saya meminta bantuan beliau agar
dapat melakukan penelitian di desa ini. Saya sangat berterima kasih telah diizinkan untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikan tanjidur ini.
Penelitian dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai nama-nama setiap anggota tanjidur agar lebih akrab dan dilanjutkan dengan menanyakan tentang
sejarah dari tanjidur dan penyajiannya. Tanjidur merupakan permainan musik yang menggabungkan beberapa alat musik sehingga mirip dengan marching band.
Kesenian ini disebut tanjidur karena terdapat alat musik yang jika ditabuh berbunyi “Dur….Dur…Dur” sebagai alat musik yang paling dominan, alat musik
tersebut adalah bass drum, ada juga yang menyebutnya sebagai musik Brass yang artinya, kesenian yang alat musiknya merupakan alat tiup yang sebagian besar
terbuat dari bahan logam. Tanjidur ini sering digunakan dalam acara pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar serta kegiatan pemerintahan. Pemimpin Grup Marta,
bapak Mamat pada wawancara tanggal 23 Maret 2016 menyatakan bahwa: “Tanjidur ni dikateka tanjidur karne ade alat yang ame dipukul bebunyi
dur..dur..dur, bentuknye yang bulat besak itu, tanjidur ini diguneke untuk acara nikahan, khitanan, terus acara besak pemerintah tanjidur ini disebut tanjidur
karena ada alat yang jika ditabuh berbunyi dur..dur..dur, bentuknya yang bulat besar, tanjidur ini digunakan untuk acara pernikahan, khitanan, dan acara besar
pemerintahan.” Kesenian ini merupakan kesenian yang berasal dari daerah-daerah di
Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Ogan Ilir dan menyebar di setiap desa yang ada di kabupaten tersebut, namun pada awalnya kesenian ini dibawa oleh
kaum kolonial Belanda yang menyukai musik jazz, sehingga alat musik yang
digunakan memiliki unsur musik Barat. Menurut hasil wawancara pada bulan Maret bersama bapak Hayat alat-alat musik ini dahulunya didapatkan secara
turun-temurun tetapi tanjidur dibuat sendiri oleh masyarakat saat itu sehingga bahannya berbeda dengan bass drum pada umumnya. Berikut merupakan alat-alat
musik yang digunakan dalam tanjidur. 1. Terompet
Gambar 1. 2 : Terompet
Dokumentasi : Ghafiqa, April 2016 Di dalam permainan tanjidur, terompet berperan sebagai melodi utama atau
melodi asli yang dilakukan secara bergantian dengan saxophone. Terompet ini dimainkan oleh dua orang pemain.
2. Saxophone Alto dan Saxophone Tenor
Gambar 1.3 : Saxophone
Dokumentasi : Ghafiqa, April 2016
Di dalam permainan tanjidur saxophone berperan sebagai melodi utama atau melodi asli yang dilakukan secara bergantian dengan terompet. Saxophone ini
dimainkan oleh tiga orang pemain yaitu dua orang pemain sebagai pemain sax alto dan satu orang pemain sebagai pemain sax tenor.
3. Clarinet
Gambar 1.4 : Clarinet
Dokumentasi : Ghafiqa, April 2016 Alat Musik tiup ini sebagai pelengkap dari melodi utama, saat dimainkan
clarinet hanya memainkan nada-nada kecil saat nada kosong yang biasa disebut dengan filler. Clarinet ini dimainkan oleh satu orang pemain.
4. Trombone
Gambar 1.5 : Trombone
Dokumentasi : Ghafiqa, April 2016