22
3. Rawa
Rawa adalah bagian tanah yang lebih rendah dari tanah sekitarnya dan selalu tergenang air, umumnya rawa terdapat di muara sungai-sungai besar di
daerah pantai, dan biasanya banyak terdapat tumbuhan air. Rawa terbentuk karena saluran air drainase di daerah tersebut jelek sehingga air sulit mengalir.
Berdasarkan sifat airnya, rawa-rawa dapat dibedakan menjadi tiga yaitu rawa air asin, rawa air tawar, dan rawa air payau.
4. Daerah aliran Sungai DAS
Daerah aliran sungai DAS adalah seluruh wilayah di sekitar sungai yang apabila terjadi hujan airnya mengalir ke sungai utama. Wilayah DAS
dibatasi oleh punggung gigir gunung atau pegunungan.
5. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan dalam lapisan tanah dan batuan. Air tanah mengisi lapisan tanah karena proses infiltrasi dan proses
perkolasi. Proses infiltrasi adalah gerakan meresapnya air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah, sedangkan proses perkolasi adalah gerakan air yang meresap ke
dalam tanah melalui celah batuan hingga menjadi jenuh. Berdasarkan asal usulnya, air tanah dibedakan menjadi tiga macam yaitu air meteorit atau air vados,
air yuvenil, air fosil atau connate. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kehidupan di
bumi. Contohnya, proses pembentukan muka bumi, erosi, pengangkutan, dan pengendapan. Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu
23
atom oksigen menjadi H2O. Air dapat ditemukan dalam tiga wujud, yaitu : padat, cair, dan gas.
Lebih dari 70 permukaan bumi tertutup lapisan air, baik sebagai air samudra, air laut, air tanah, danau, sungai, gletser, salju, maupun uap air di
atmosfer. Seluruh lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi tersebut disebut hidrosfer. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat
diperbaharui renewable. Air mempunyai daya regerenasi dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air water circle. Pemanasan air laut oleh sinar matahari
dapat terus menerus berlangsung. Ada tiga macam siklus air, yaitu siklus pendek, sedang dan panjang.
1. Siklus pendek Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi di atas laut,
selanjutnya membentuk awan dan jatuh sebagai hujan di laut setempat. Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut menguap, membubung di
udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,5 0C. Dengan demikian
semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi pengembunan.
2. Siklus sedang Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya
membentuk awan yang terbawa angin menuju daratan dan jatuh sebagai hujan. Namun, terbentuknya awan tidak selalu di atas laut sehingga ada
kemungkinan yang terbawa angin adalah uap airnya. Setelah di atas daratan
24
uap air berubah menjadi awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di darat ada yang menjadi aliran permukaan, meresap ke dalam
tanah, mengalir di sungai, dan akhirnya kembali ke laut. 3. Siklus panjang
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya seperti pada siklus sedang, uap air atau awan terbawa angin menuju daratan
hingga pegunungan tinggi. Karena pengaruh suhu, uap air berubah menjadi kristal-kristal es atau salju. Kemudian jatuh sebagai hujan es atau salju yang
membentuk gletser, mengalir masuk ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.
F. Kerangka Pemikiran