Kegiatan Pembelajaran 3
80
menyebabkan bahwa semua anggota masyarakat terkungkung pola-pola pemikirannya oleh tradisi.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
Kondisi ini biasanya terjadi pada masyarakat yang hidup terasing dan tertutup atau mungkin juga karena lama dijajah oleh masyarakat yang lain.
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau serta anggapan bahwa tradisi secara mutlak tak dapat diubah, menghambat
jalannya proses perubahan. Keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif.
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
Dalam setiap organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan pasti akan ada sekelompok orang yang menikmati kedudukan perubahan-perubahan.
Misalnya dalam masyarakat feodal dan juga pada masyarakat yang sedang mengalami transisi. Dalam hal yang terakhir, ada golongan-golongan dalam
masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses transisi. Karena selalu mengidentifikasikan diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya, sehingga
sangat sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukannya di dalam suatu proses perubahan.
e. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
Sikap yang demikian banyak dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah bangsa-bangsa Barat. Mereka sangat mencurigai sesuatu yang berasal dari,
karena tidak pernah bisa melupakan pengalaman-pengalaman pahit selama penjajahan. Kebetulan unsur-unsur baru kebanyakan berasal dari Barat,
maka prasangka kian besar lantaran kawatir bahwa melalui unsur-unsur tersebut penjajahan bisa masuk lagi.
f. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang
sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut. Jadi usaha tersebut akan
IPS SMP KK G
81
diartikan sebagai usaha yang melawan ideologi masyarakat yang sudah terintegrasi dalam masyarakat.
g. Adat atau kebiasaan
Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat di dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Apabila kemudian ternyata
pola-pola perilaku tersebut efektif lagi di dalam memenuhi kebutuhan pokok, krisis akan muncul. Mungkin adat atau kebiasaan yang mencakup bidang
kepercayaan, sistem mata pencaharian, pembuatan rumah, cara berpakaian tertentu, begitu kokoh sehingga sukar untuk diubah. Misalnya, memotong
padi dengan menggunakan mesin akan terasa akibatnya bagi tenaga kerja terutama wanita yang mata pencaharian tambahannya adalah memotong
padi dengan cara lama. Hal ini merupakan suatu halangan terhadap introduksi alat pemotong baru yang sebenarnya lebih efektif dan efisien.
8. Dampak Perubahan Sosial
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat membawa dampak atau pengaruh bagi masyarakat itu sendiri. Berikut ini
perubahan sosial dala m masyarakat yang berdampak bagi kehidupan manusia, antara lain Ahmadi, 1985:120 :
a. Bertambahnya Jumlah Tuntutan dan Kebutuhan
Adanya perubahan sosial di masyarakat, meski itu kecil akan membawa dampak pada bertambahnya tuntutan dan kebutuhan yang baru guna
menyeimbangkan perubahan yang telah terjadi maupun yang sedang berlangsung. Misalnya apa yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Pada
tahun 1980-an sebagian masyarakat menyekolahkan anak cukup di sekolah formal itu saja, tidak ada tambahan pelajaran apapun di luar jam sekolah,
kecuali kegiatan ekstrakurikuler meski kebanyakan hanya Palang Merah RemajaPMR atau pramuka Bahkan untuk masuk sekolah dasar saja,
seorang anak disyaratkan harus telah mencapai enam tahun. Tetapi sekarang hal itu telah mengalami perubahan. Saat ini dunia pendidikan
menuntut anak memiliki berbagai macam kemampuan atau kompetensi, berlomba-lomba meraih prestasi yang tinggi. Maka untuk mencapai itu tidak
mungkin hanya di dapat dari sekolah formal saja, tetapi diperlukan tambahan