Cara Penggunaan Modul 3. Lembar Kerja

IPS SMP KK G 5 D. Ruang Lingkup

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah. PETA KOMPETENSI Modul G Profesional Interaksi Sosial dan Sosialisasi Lembaga Sosial Perubahan Sosial Masalah Sosial Modernisasi dan Globalisasi Potensi Keragaman budaya dan Pewarisan Budaya Pedagogik Pengembangan Bahan Ajar Pendahuluan 6 Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

E. 1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator. Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah. IPS SMP KK G 7 Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari : • latar belakang yang memuat gambaran materi • tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi • kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. • ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran • langkah-langkah penggunaan modul

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi G Kajian Sosiologi dalam IPS Terpadu Profesional dan Paedagogi, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual Pendahuluan 8 maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus. Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi. Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

E. 2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In Service Learning 1 In-1, on the job learning On, dan In Service Learning 2 In- 2. Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada alur berikut ini. IPS SMP KK G 9 Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari : • latar belakang yang memuat gambaran materi • tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi • kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. • ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran • langkah-langkah penggunaan modul Pendahuluan 10

b. In Service Learning 1 IN-1

• Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi Sosiologi dalam IPS Terpadu, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator. • Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatanmetode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN-1. Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.

c. On the Job Learning ON • Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi G Sosiologi dalam IPS Terpadu Profesional dan Paedagogi, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 IN-1. Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta. • Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN-1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada IPS SMP KK G 11 modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatanmetode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON. Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 IN-2

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

f. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

E. 3. Lembar Kerja

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kelompok komptetansi G Sosiologi dalam IPSTerpadu Profesional dan Paedagogik teridiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari. Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut. Tabel1. Daftar Lembar Kerja Modul No Kode LK Nama LK Keterangan 1. LK. 7.1. Interaksi Sosial dan Sosalisasi TM, ON 2. LK. 7.2. Interaksi Sosial dan Sosalisasi TM, IN-1 3. LK. 7.3 Keterpaduan IPS TM, IN-1 4. LK 7.4 Pengembangan Soal TM, IN-1 Pendahuluan 12 No Kode LK Nama LK Keterangan 5. LK. 7.5 Lembaga Sosial TM, IN-1 6. LK. 7.6 Lembaga Sosial TM, ON 7. LK. 7.7 Lembaga Sosial TM, IN-1 8. LK. 7.8 Lembaga Sosial TM, IN-1 9. LK. 7.9 Keterpaduan IPS TM, IN-1 10. LK 7.10 Pengembangan Soal TM, IN-1 11. LK. 7.11 Perubahan Sosial TM, ON 12. LK. 7.12 Perubahan Sosial TM, IN-1 13. LK 7.13 Keterpaduan IPS TM, IN-1 14. LK. 7.14 Pengembangan Soal TM, IN-1 15. LK. 7.15 Masalah Sosial TM, ON 16. LK. 7.16 Masalah Sosial TM, IN-1 17. LK. 7.17 Keterpaduan IPS TM, IN-1 18. LK 7.18 Pengembangan Soal TM, IN-1 19. LK. 7.19 Modernisasi dan Globalisasi TM, ON 20. LK. 7.20 Modernisasi dan Globalisasi TM, IN-1 21. LK. 7.21 Modernisasi dan Globalisasi TM, IN-1 22. LK 7.22 Keterpaduan IPS TM, IN-1 23. LK. 7.23 Pengembangan soal TM, IN-1 24. LK. 7.24 Potensi Keragaman Budaya dan Pewarisan Budaya Indonesia TM, IN-1 25. LK 7. 25 Keterpaduan IPS 26. LK 7.26 Pengembangan Soal TM, IN-1 27. LK 7.27 Pengembangan Baha Ajar IPS TM, IN-1 Keterangan. TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN-1 : Digunakan pada In service learning 1 ON : Digunakan pada on the job learning

Bagian I Kompetensi Profesional

IPS SMP KK G 15 Kegiatan Pembelajaran 1 Interaksi Sosial dan Sosialisasi

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi modul Interaksi Sosial ini peserta diklat diharapkan: Mampu memahami konsep interaksi sosial, bentuk dan contoh proses sosial dalam kehidupan sehari-hari.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi dalam kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan: 1. Menjelaskan konsep interaksi sosial 2. Menjelaskan syarat terjadinya interaksi sosial 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial 4. Menjelaskan tahap-tahap interaksi sosial 5. Mengidentifikasi bentuk-bentuk proses sosial 6. Menjelaskan sosialisasi dan pembentukan kepribadian

C. Uraian Materi

1. Pengantar

Pengembangan dan pendalaman materi untuk diklat guru SMP yang membahas kajian sosiologi diawali dengan materi interaksi sosial karena kajian ini dapat diistilahkan sebagai pembukakajian awal dalam ruang lingkup kajian sosiologi secara utuh. Sehingga dari belajar tentang interaksi sosial, akan dapat dipelajari berbagai kehidupan di masyarakat mulai dari pemahaman terhadap konsep interaksi sosial sampai pada keadaan interaksi yang asosiatif atau disosiatif, yang dikemudian hari dapat menghasilkan teori-teori sosiologi. Ruang lingkup materi interaksi sosial meliputi : 1 Pengertian, fungsi dan tujuan, 2 Syarat terjadinya interaksi sosial, 3 Faktor-faktor yang mendasari proses Kegiatan Pembelajaran 1 16 interaksi sosial, 4Tahap-tahap interaksi sosial, 5 Proses sosial : asosiatif dan disosiatif dan 6 Sosialisasi dan pembentukan kepribadian

2. Pengertian Interaksi Sosial, Proses Sosial, dan Sosialisasi

Sebelum membahas interaksi sosial, maka perlu diketahui berbagai tindakan yang dilakukan . Ada empat macam tindakan yaitu : a. Tindakan Sosial Instrumental dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dan tujuan yang akan dicapai dengan didasari tujuan yang telah matang dipertimbangkan. Contoh tindakan instrumental atau tindakan rasional adalah ketika seseorang melakukan pilihan tindakan membeli beras untuk dimakan sekeluarga daripada untuk membeli bunga kesayangannya. Keperluan penyediaan beras merupakan keperluan primer karena beras merupakan bahan makanan pokok utamanya bagi bangsa Indonesia secara umum. Tetapi beras yang dibeli harganya sesuai dengan uang yang tersedia, sehingga tidak membeli beras yang berkualitas nomor satu tetapi jenis beras nomor 2 dua karena disesuaikan dengan persediaan uang yang ada. b. Tindakan Sosial Berorientasi Nilai dilakukan dengan memperhitungkan baik atau buruk tindakan yang dilakukan, manfaat dan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Contoh tindakan sosial berorientasi nilai adalah bersama-samagotong royong membersihkan gorong-gorong sungai yang buntu agar tidak mengakibatkan banjir c. Tindakan Sosial Tradisional termasuk kebiasaan yang berlaku selama ini dalam masyarakat. Dalam melakukan tindakan tradisional tidak pernah dipertentangkan dengan perkembanganperubahan jaman. Contoh : setiap akan meninggalkan rumah, anggota keluarga berpamitan dan saling bersalaman, melakukan kerja bakti secara gotong - royong sekali dalam sebulan, karena gotong-royong merupakan tindakan sosial tradisional masyarakat indonesia sejak jaman nenek moyang. d. Tindakan Afektif sebagian besar tindakan dikuasai oleh perasaan atau emosi tanpa perhitungan atau pertimbangan yang matang.Tindakanafektif berkaitan