Faktor Pendorong Perubahan Sosial
IPS SMP KK G
77
kebudayaan dari individu kepada individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Melalui proses difusi, manusia mampu menghimpun
penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Selanjutnya hasil penemuan baru yang telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat
dapat disebarkan dan diteruskan pada masyarakat luas untuk memperolah manfaatnya. Proses difusi mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan
memperkaya kebudayaan-kebudayaan masyarakat manusia.
2 Sistem pendidikan formal yang maju
Pendidikan memberikan penanaman nilai-nilai tertentu pada manusia, terutama dalam membuka pikiran dan wawasan serta menerima hal-hal baru.
Melalui pendidikan formal pula diajarkan bagaimana cara berfikir secara rasional dan ilmiah. Pendidikan mengajarkan individu untuk dapat berpikir
secara obyektif, sehingga individu tersebut mampu untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
zaman atau tidak. Apabila kebudayaannya belum dapat memenuhi kebutuhannya, maka seseorang akan mencari cara sampai kebutuhannya
terpenuhi. Namun apabila kebutuhan satu telah terpenuhi bisa jadi akan berakibat pada perubahan sosial. Perubahan sosial yang terjadi pada suatu
waktu menuntut terpenuhinya kebutuhan baru yang lainnya dan akan dicarikan solusinya kembali dan begitu seterusnya tidak akan pernah selesai,
tetapi akan selalu berproses.
3 Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju
Apabila sikap menghargai melembaga dalam masyarakat, maka akan menjadi pendorong setiap individu yang kreatif untuk berusaha menemukan
karya-karya baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya saja pemberian hadiah atau penghargaan Upakarti bagi seseorang yang
menemukan hasil budaya yang dirasakan manfaatnya bagi lingkungan sekitar. Penghargaan berupa hadiah juga diberikan guna memberikan
semangat untuk berprestasi. Misalnya ketika Susi Susanti mengharumkan nama bangsa Indonesia yang dapat menjuarai pertandingan All England
yang pertama kali diberikan hadiah dan penghargaan dari pemerintah.
Kegiatan Pembelajaran 3
78
4 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang, yang bukan merupakan delik
Segala perbuatan yang tidak melanggar undang-undang yang berlaku atau perbuatan yang dapat dihukum perlu diberi kebebasan. Dengan begitu, maka
seseorang diberi keleluasaan dalam bertindak atau bertingkah laku. Kondisi ini memang memungkinkan jika terjadi dalam masyarakat heterogen atau
masyarakat kota. Hal ini karena masyarakat kota memiliki ciri antara lain komunikasi antar warga tidak lancar, meski berdekatan tapi secara psikologis
berjauhan; umumnya bersifat individualis dan tolerensi sosial rendah; dan kontrol sosial rendah. Untuk masyarakat desa yang cenderung homogen sulit
untuk memberikan toleran terhadap pelaku penyimpangan.
5 Sistem terbuka lapisan atau stratifikasi masyarakat
Adanya sikap terbuka dalam stratifikasi akan mendorong seseorang untuk melakukan gerak sosial vertikal yang luas, sehingga hal ini memberikan
kesempatan kepada setiap orang untuk maju atas dasar kemampuan yang dimiliki. Sikap terbuka ini memungkinkan individu mengidentifikasikan diri
mereka kepada orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi. Misalnya mengikuti mode pakaian yang mentereng, mengikuti kegiatan sosial yang
diadakan seperti arisan, organisasi berdasarkan hobi. Tujuannya adalah agar diterima sebagai bagian dari kelompok tersebut. Pada dasarnya
manusia memiliki sifat status-anxiety yaitu sifat yang tidak puas terhadap kedudukan sosial yang dimiliki. Sifat status-anxiety memungkinkan
seseorang untuk menaikkan status sosial. Dengan naiknya status seseorang maka akan diikuti dengan perubahan gaya hidup sesuai dengan status yang
disandangnya.
6 Penduduk yang heterogen
Penduduk yang heterogen sangat mudah sekali terjadi perubahan sosial. Hal ini karena masing-masing anggota masyarakat berusaha menampilkan
budayanya yang telah dibawa sejak lama. Dengan adanya heterogenitas, terdapat beragam budaya yang bisa dipilih oleh anggota masyarakat. Karena
setiap orang juga berusaha mempengaruhi orang lain. Sedang budaya yang
IPS SMP KK G
79
bertahan adalah yang lebih banyak memberikan manfaat bagi sebagian besar anggota masyarakat. Disamping itu setiap anggota masyarakat secara
diam-diam bersaing antara teman, antar tetangga dalam memiliki atau mencapai sesuatu yang dihargai misal kedudukan, benda-benda berharga.
Kondisi persaingan dan aneka ragam budaya dari masyarakat ini memberikan peluang besar untuk terjadinya perubahan sosial.
7 Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Masyarakat yang mengalami ketidakpuasan dalam bidang–bidang tertentu dapat menjadi media dalam melakukan perubahan sosial. Mereka
menunjukkan ketidakpuasannya dengan melakukan demonstrasi bahkan yang lebih jauh bisa berbentuk revolusi. Misalnya pada tahun 1999, rakyat
Indonesia tidak puas dengan kondisi negara yang sudah kurang lebih 30 tahun dipimpin orang yang sama. Puncak ketidakpuasan adalah dengan
melakukan demontrasi besar-besaran di hampir semua wilayah negara ini menuntut adanya reformasi kepemimpinan yang diharapkan akan mengubah
kehidupan bernegara menuju kehidupan yang lebih baik. Maka setelah ada reformasi terjadi perubahan sosial di beberapa bidang kehidupan di
masyarakat Indonesia, terlepas apakah perubahan itu baik atau buruk bagi masyarakat banyak. Contoh perubahan sosial yang ada antara lain
ditetapkannya periode jabatan seorang presiden maksimal dua kali masa jabatan, pemilihan presiden secar langsung, dan adanya sekelompok orang
yang mengalami ketidakpuasan di lingkungannya mudah melakukan unjuk rasa atau demonstrasi untuk menyalurkan aspirasinya yang terkadang
berujung pada tindakan anarkis.