IPS SMP KK G
159
f. Kesenian
Umumnya bagi orang yang berbahasa Indonesia, “kebudayaan” adalah kesenian, sebab unsur kesenian hampir selalu ada atau mengiringi setiap
aktifitas hidup pada suku-suku bangsa di Indonesia. Koentjaraningrat 1997:19 merumuskan bahwa kebudayaan dalam arti kesenian adalah,
ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang fungsional, estetis dan indah, sehingga ia dapat dinikmati dengan panca inderanya
penglihatan, penciuman,pengecap, perasa dan pendengaran Secara umum keanekaragaman di Indonesia yang berwujud kesenian
meliputi seni verbal dapat didengar, seni rupa dapat dilihat dan gabungan dari seni verbal dan seni rupa.
Keanekaragaman kebudayaan yang berwujud verbal dari kesenian antara lain, puisi, pantun berbalas, “parikan”, tembang-tembang atau lagu-lagu
daerah. Bahkan irama dari doa-doa yang dilantunkan pada suatu kegiatan keagamaan, bisa dinikmati melaui pendengaran. Muatan isi
yang ada pada seni verbal di Indonesia pada umumnya berisi pesan, sindiran, petuah, keindahan alam dan suasana perasaan. Seni rupa
dalam keanekaragaman budaya di Indonesia banyak berorientasi pada lingkungan, yaitu berupaya meniru alam. Dalam upaya meniru lingkungan
itu, kadang-kadang hampir sempurna. Selain berupaya meniru lingkungan atau alam, seni budaya pada suku-
suku bangsa di Indonesia, memuat “perlambang-perlambang” sebuah alur kisah atau cerita, harapan-harapan. Contoh paling lengkap yang
memuat semua itu adalah bangunan candi. Selain bentuk bangunannya yang memuat unsur kosmologi, relief pada dinding candi juga
menggambarkan alur sebuah cerita, misalnya kisah Rama dan Shinta. Simbol-simbol atau perlambang-perlambang juga banyak ditemui pada
bangunan candi, misalnya, pahatan yang berbentuk kepala Kala disebut Banaspati=Raja Hutan pada bagian atas pintu candi dan pahatan
Makara semacam ikan yang mulutnya ternganga. Arca- arca kecil dari batu, logam atau perunggu bahkan berlapis emas yang biasa diletakkan
dan ditata secara rapi pada tempat pemujaan, tiang-tiang mbis patung- patung yang menggambarkan orang-orang yang disusun secara vertical
Kegiatan Pembelajaran 6
160
pada suku bangsa di Irian Jaya, merupakan gambaran orang dengan para leluhurnya, dan sebagainya.Motif- motif batik, tato pada suku bangsa
Dayak dan lukisan pada wajah seorang pengantin perempuan, juga merupakan salah satu wujud budaya seni lukisgambar pada suku bangsa
di Indonesia. Seperti halnya pada seni pahat, seni lukis pada budaya tradisional suku-
suku bangsa Indonesia, juga memuat perlambang-perlambang. Hasil seni budaya suku bangsa di Indonesia yang merupakan gabungan antara seni
verbal dan seni rupa yang juga dapat dinikmati dan dinilai keindahannya, misalnya, pada pergelaran seni wayang, ada perangkat gamelan seni
rupa, irama gamelan seni musik, tembang-tembang seni verbal, perangkat wayang seni rupa, pahat dan lukis, dan masih banyak hasil-
hasil budaya di Indonesia yang mempunyai nilai estetika tinggi dan dapat dinikmati oleh semua orang.
g. Sistem religi
Mendiskripsikan tentang keanekaragaman sistem religi pada suku bangsa di Indonesia, tidak terlepas dari konsep alam kebudayaan, yang meliputi:
alam religi ketuhanan, alam mistis gaib dan alam profan duniawi. Selain alam kepercayaan tersebut, sistem religinya juga memuat unsur
pokok religi, yaitu: 1 Emosi keagamaan getaran jiwa yang menyebabkan bahwa
manusia didorong untuk berperilaku keagamaan. 2 Sistem kepercayaan atau bayang-bayang manusia tentang bentuk
dunia, alam, alam gaib, hidup, maut dan sebagainya. 3 Sistem ritus atau upacara keagamaan yang berfungsi untuk
mencari hubungan dengan dunia gaib berdasarkan sistem kepercayaan.
4 Kelompok atau kesatuan-kesatuan keagamaan. 5 Peralatan keagamaan.