Kegiatan Pembelajaran 3
66
antarbagian; 3 dari keseragaman ke spesialisasi; 4 dari ketidakstabilan ke kestabilan. Proses seperti ini adalah universal. Dalam perkembangan
masyarakat, baik pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, budaya, dan seterusnya berlaku hukum evolusi, yakni dari bentuk sederhana ke bentuk yang
kompleks melalui deferensiasi.
3 Karl Marx
Menurut Hegel guru Marx, kehidupan bermula dari sesuatu yang tidak sempurna menuju sempurna melalui jalan kontradiksi. Setiap orang dapat
mengkritisi suatu pertanyaan dengan pemikiran lain berdasarkan temuan, pengamatan, dan landasan teori yang berbeda. Kontradiksi ini justru akan
membawa suatu dinamika sosial yang membimbing pada pencerahan seseorang atau kesempurnaan pikiran serta perbaikan tindakan yang terjadi secara
sistematis dan transparan. Dalam dua hal yang kontradiktif diasumsikan dapat ditemukan sintesis sehingga
berujud pada sebuah dialektika, yang akhirnya berujung pada kesempurnaan. Demikian pula kehidupan yang selalu dibayangkan bergerak, berkembang, dan
mencapai kesempurnaan. Bagi Marx, pemikiran Hegel di atas adalah sia-sia, karena apa yang dipikirkan
hanya akan membentuk idea historical idealism, yang memiliki kelemahan karena tidak pernah berasosiasi dengan kenyataan empiris. Menurut Marx,
kontradiksi harus terjadi dan bertolak dari materi, bukan idea. Konsep Marx ini dikenal sebagai historical materialism, yang menyatakan bahwa perilaku manusia
ditentukan oleh status materinya. Implikasi dari konsep Marx di atas adalah melihat struktur ekonomi economic
structure sebagai awal dari semua kegiatan manusia. Struktur ekonomi adalah penggerak perubahan yang akan memimpin perubahan termasuk proses
perunahan sosial. Lingkungan ekonomi menjadi dasar segala perilaku manusia. Siapa yang menguasai ekonomi akan berhasil menguasai aspek lainnya.
Menurut Marx, perubahan sosial hanya mungkin terjadi karena konflik material. Konflik sosial dan perubahan sosial menjadi satu pengertian yang setara karena
IPS SMP KK G
67
perubahan sosial berasal dari konflik kepentingan material dan konflik kepentingan material akan melahirkan perubahan sosial.
4 Max Weber
Pemikiran Weber yang dapat berpengaruh terhadap teori perubahan sosial adalah dari bentuk rasionalisme yang dimiliki Salim, 2002: 38. Dalam kehidupan
masyarakat Barat, rasionalisme selalu mewarnai kehidupannya sehingga perilakunya dapat diperbaiki. Bentuk rasionalisme meliputi alat mean dan
sasaran utama ends yang meliputi aspek kultural. Orang Barat hidup dengan pola pikir rasional pada perangkat alat yang dimiliki dan kebudayaan yang
mendukung kehidupannya. Orang yang rasional tentu akan memilih mana yang paling benar untuk mencapai tujuannya.
b. Teori Siklus Lingkar Sejarah
Menurut teori ini, masyarakat mempunyai tahap-tahap perkembangan yang berupa lingkaran di mana suatu tahap tertentu dapat dilalui berulang-ulang.
Masyarakat berkembang seperti sebuah roda, kadang di atas, kadang di bawah. Pandangan tentang siklus dikemukakan, salah satunya oleh Vilfredo Pareto
Sunarto, 2000: 215. Dalam tulisannya mengenai siklus kaum elite, Pareto mengungkapkan bahwa dalam tiap masyarakat terdapat dua lapisan yaitu
lapisan bawah non-elite dan lapisan atas elite yang terdiri atas kaum aristokrat. Lapisan elite masih dibagi dua lagi, yaitu kelompok elite yang
berkuasa dan elite yang tidak berkuasa. Menurut Pareto, aristokrasi senantiasa mengalami transformasi, karena sejarah
menunjukkan bahwa aristokrasi hanya bersifat temporer yang akhirnya pudar, digantikan oleh aristokrasi yang baru yang berasal dari lapisan bawah.
Aristokrasi yang menempuh segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya akhirnya akan digulingkan melalui gerakan dengan disertai kekerasan atau
revolusi.
4. Bentuk dan Perubahan Sosial
Bentuk perubahan sosial merupakan wujud dari perubahan itu sendiri dikaitkan dengan sifat-sifatnya. Soerjono Soekanto 2002: 311-317 mengidentifikasi
bentuk-bentuk perubahan sosial, yaitu:
Kegiatan Pembelajaran 3
68
a. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat Perubahan lambat atau disebut juga dengan evolusi, adalah perubahan-
perubahan yang memakan waktu lama dan rentetan-rentetan perubahan kecil saling mengikuti dengan lambat. Perubahan ini terjadi karena usaha
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini bisa saja terjadi melalui
tahap-tahap tertentu dari bentuk sederhana ke yang kompleks. Sedangkan perubahan cepat disebut juga revolusi, yaitu perubahan sosial yang
berlangsung cepat. Ukuran kecepatan berlangsung relatif. Perubahan dianggap cepat manakala mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat, seperti Revolusi Industri di Inggris. Revolusi juga dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan atau peperangan, yang
kemudian mengubah struktur kepemerintahan. b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat.
Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa pengaruh bagi masyarakat luas, sebaliknya suatu proses industrialisasi pada masyarakat
agraris, misalnya, merupakan suatu perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar. Berbagai lembaga kemasyarakatan akan ikut
terpengaruh, misalnya mengenai hubungan kerja, hubungan kekerabatan, stratifikasi sosial, dan seterusnya.
c. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang telah diperkirakan
terlebih dahulu oleh pihak yang akan mengadakan perubahan agent ofchange, yaitu seseorang atau kelompok yang mendapat kepercayaan
sebagai pemimpin, pengendali, dan pengawas perubahan. Cara-cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan
disebut rekayasa sosial atau perencanaan sosial sosial planning. Sedangkan perubahan yang tak dikehendaki terjadi di luar jangkauan kontrol
masyarakat. Perubahan ini biasanya merupakan gejala sosial yang sangat kompleks sebagai konsekuensi dari perubahan yang dikehendak