Kegiatan Pembelajaran 3
68
a. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat Perubahan lambat atau disebut juga dengan evolusi, adalah perubahan-
perubahan yang memakan waktu lama dan rentetan-rentetan perubahan kecil saling mengikuti dengan lambat. Perubahan ini terjadi karena usaha
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini bisa saja terjadi melalui
tahap-tahap tertentu dari bentuk sederhana ke yang kompleks. Sedangkan perubahan cepat disebut juga revolusi, yaitu perubahan sosial yang
berlangsung cepat. Ukuran kecepatan berlangsung relatif. Perubahan dianggap cepat manakala mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan
masyarakat, seperti Revolusi Industri di Inggris. Revolusi juga dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan atau peperangan, yang
kemudian mengubah struktur kepemerintahan. b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat.
Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa pengaruh bagi masyarakat luas, sebaliknya suatu proses industrialisasi pada masyarakat
agraris, misalnya, merupakan suatu perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar. Berbagai lembaga kemasyarakatan akan ikut
terpengaruh, misalnya mengenai hubungan kerja, hubungan kekerabatan, stratifikasi sosial, dan seterusnya.
c. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang telah diperkirakan
terlebih dahulu oleh pihak yang akan mengadakan perubahan agent ofchange, yaitu seseorang atau kelompok yang mendapat kepercayaan
sebagai pemimpin, pengendali, dan pengawas perubahan. Cara-cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan
disebut rekayasa sosial atau perencanaan sosial sosial planning. Sedangkan perubahan yang tak dikehendaki terjadi di luar jangkauan kontrol
masyarakat. Perubahan ini biasanya merupakan gejala sosial yang sangat kompleks sebagai konsekuensi dari perubahan yang dikehendak
IPS SMP KK G
69
5. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam kapasitas individu sampai pada kehidupan makro atau tingkat bangsa, negara, bahkan dunia.
Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja, tetapi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Memang ada perbedaan menurut beberapa ahli seperti yang akan
dijelaskan berikut ini.
a. Faktor internal 1 Kekuasaan dan Tekanan Sosial
Seperti yang dikemukakan Ahmadi 1985:114 bahwa manusia dalam kehidupannya tidak dapat hidup bebas sebebas-bebasnya. Hal ini karena
kebebasan yang ada pada setiap individu dibatasi oleh kebebasan pada individu yang lain. Disamping itu dalam kehidupan masyarakat yang
berstratifikasi ada penguasa dan yang dikuasai. Posisi individu ada pada yang dikuasai. Akibatnya setiap individu tunduk pada aturan yang dibuat oleh
penguasa, baik itu suatu kewajiban atau suatu larangan. Karena tunduk, maka terkadang individu dalam melakukan apa yang menjadi batasan dalam
kebebasannya merasakan ada tekanan. Contohnya pada masa pendudukan Jepang yang menerapkan aturan tanam
paksa di wilayah Jawa. Jepang sebagai penguasa dan rakyat Indonesia adalah yang dikuasai. Akibatnya setiap orang yang terkena jalur penanaman
paksa harus melakukan perintah penguasa yaitu menanam sesuai perintah penguasa di bawah tekanan mental. Akibat yang ditimbulkan adalah terjadi
pemaksaan menanam tanaman perkebunan tebu atau tembakau yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dunia demi kepentingan penguasa
Jepang. Padahal sebelumnya rakyat Indonesia banyak menanam tanaman yang dibutuhkan dalam kehidupannya. Misal padi, jagung, kacang, kedelai.
Perubahan yang terjadi diantaranya petani pada masa tunggu tanaman tebu yang waktu tanam hingga panen memerlukan waktu kurang lebih 18 bulan
banyak mengalami pengangguran, beralih pekerjaan sambil menunggu panen, kekurangan pangan. Sebelumnya yang mereka lakukan dalam
menanam padi, memerlukan waktu sejak tanam hingga panen kurang lebih tiga sampai empat bulan. Waktu yang mereka gunakan untuk menunggu
Kegiatan Pembelajaran 3
70
tidak lama dan mereka mengalami surplus makanan dalam setahun setidaknya dapat panen tiga kali.
2 Hubungan Evolusi dan Kemajuan
Adanya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin tentang antara individu-individu jenis tertentu dijumpai berbagai variasi dan bahwa varian-
varian yang lebih tahan terhadap keadaan lingkungan lebih berhasil mengembangkan diri daripada varian-varian lain. Teori evolusi ini mengilhami
munculnya teori evolusi sosial yang dikembangkan oleh Herbert Spencer, Auguste Comte, dan Emile Durkheim. Comte menjelaskan evolusi sosial
pada tiga tahap yaitu dari masyarakat primitif sampai ke peradaban Perancis yang sangat maju. Sedang hukum urutan perkembangan masyarakat meliputi
1 tingkat teologis khayalan; 2 tingkat metafisika abstrak; dan 3 tingkat ilmiah positifis.
3 Pengaruh Teknologi terhadap Masyarakat
Penemuan teknologi sangat mempengaruhi terhadap perubahan sosial yang ada dalam masyarakat. Memang perubahan sosial yang ada dapat bersifat
positif dan negatif. Contoh teknologi adalah ditemukannya mesin uap, mobil, kulkas, TV, dan sebagainya.
Ditemukannya mesin uap maka diciptakannya alat transportasi berupa kereta api. Maka akibat yang ditimbulkannya antara lain mudah melakukan migrasi
dari desa ke kota yang menyebabkan pemisahan jarak pisik yang berarti pemisahan sosial dan psikologis.
Perubahan akibat teknologi pada masyarakat primitif dapat dicontohkan dari apa yang terjadi pada suku Madagaskar bernama Betsiko Lauer, 1993:217
yang berubah dari pertanian ladang ke pertanian sawah. Teknologi yang ditemukan adalah sistem irigasi yang diterima semakin meluas di kalangan
anggota suku tersebut. Dengan irigasi anggota masyarakat tidak lagi memerlukan kerjasama dalam bentuk penggabungan beberapa keluarga
yang semula sangat efektif dalam mengolah lahan kering. Satu keluarga saja sudah mampu memelihara sawah irigasi garapannya sendiri. Beberapa
keluarga mulai pindah ke hutan di pinggir desa, mencari lahan yang cocok untuk dijadikan sawah sebagai lahan baru, karena yang sudah ada tidak