Hak Dan Kewajiban Masing – Masing Pihak

66 atau salah satu sumber informasi mengenai sesuatu barang. Besarnya peranan iklan sebagai alat informasi di satu pihak harus pula diikuti dengan pengawasan terhadap mutu iklan di pihak lain, sehingga iklan tidak menjadi suatu produk jasa informasi yang bersifat tidak aman unsafe product dan mengandung unsur itikad baik unfair behavior. Sebagai salah satu bentuk jasa, maka mutu iklan sangat bervariasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kualifikasi, kualitas, dan itikad baik dari pihak – pihak dimaksud adalah: 1. Perusahaan periklanan advertising, yaitu perusahaan yang menjual jasa periklanan bagi produk barang atau jasa. 2. Media periklanan, yaitu setiap media komunikasi massa, baik berupa media cetak surat kabar, majalah, tabloid maupun media elektronik televisi dan radio, termasuk juga media luar ruangan, seperti : Pamflet dan spanduk. 3. Pemasangan iklan pengiklan, yaitu setiap badan hukum perusahaan dan perorangan yang mengiklankan suatu produkbarang atau jasa. 4. Konsumen, yaitu setiap pemakai dan penikmat produk barang atau jasa yang diiklankan. 5. Pemerintah selaku pengawas berjalannya aturan main rule of the game yang baik dan jelas dalam bisnis periklanan.

3. Hak Dan Kewajiban Masing – Masing Pihak

Hak – hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian pemasangan iklan, dimana kedua belah pihak adalah si pemasang iklan sebagai klien dan Radio 88 LaFemme FM Medan : Universitas Sumatera Utara 67 a. Hak pemasang iklan adalah meminta agar pihak Radio 88 LaFemme FM Medan memasang iklan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, kewajiban pemasangan iklan adalah membayar biaya iklan sesuai dengan yang telah di sepakati. b. Hak pihak Radio 88 LaFemme FM Medan adalah menerima imbalan dari pemasangan iklan karena telah memberikan jasa pemasangan iklan, kewajiban pihak Radio 88 LaFemme FM Medan adalah menyiarkan iklan sesuai jadwal yang telah disepakati dengan pemasang iklan. Maraknya produk iklan yang hanya mementingkan aspek promosi untuk menarik minat beli konsumen dapat dilihat pada ajang untuk kreatifitas insane periklanan Indonesia dalam Citra Pariwara 2002 yang digelar di Teater Terbuka Candi Prambanan Yogyakarta. Festival pelaku usaha periklanan tersebut mendapatkan catatan tersendiri bagi pemerhati teknologi komunikasi dan multimedia KRMT ROY SURYO. 17 1. Iklan rokok yang menggambarkan kemeriahan pesta di sebuah gedung harus terhenti gara – gara mati lampu. Kemudian, seorang pria yang bergaya seperti James Bond segera menarik penjepit rambut wanita untuk menggantikan sekering lampu yang putus setelah tersambar petir. Dari sudut teknologi kelistirikan, maka iklan itu membahayakan orang lain. Menurutnya ada beberapa iklan yang bersifat tidak aman unsafe product, yang menganjurkan orang untuk melanggar hukum dan bahkan bisa membahayakan orang lain, yaitu : 17 Media Indonesia, “ Komunikasi Bisnis “, Edisi 13 Oktober 2002, hlm. 9. Universitas Sumatera Utara 68 Kalau listrik korsleting, penjepit rambut dari besi itu bukan memutuskan aliran listrik melainkan justru penghantar listrik. 2. iklan mobil yang menampilkan seorang guru sebagai model, malah menganjurkan public melanggar lalu lintas ketika ia menyalip sebuah mobil dengan melintas garis tidak putus dijalan. Padahal garis tidak putus itu penanda tidak boleh menyelinapkarena berbahaya di kondisi jalan menanjak dan banyak tikungan. 3. Iklan obat penambah stamina. Modelnya 2 dua orang selebriti diperlihatkan asyik memakai ponsel sambil mengemudikan mobil. Akan tetapi, setelah bertemu, keduanyan bukan parker dulu, melainkan malah berhenti di perlintasan kereta api untuk ngobrol. Dari contoh – contoh ini sudah menjadi satu kebiasaan buruk unfair behavior dari pelaku usaha yang hanya melihat iklan dari sisi promosi untuk menarik minat beli konsumen, tetapi mengabaikan fungsi iklan sebagai alat informasi yang jujur dan bertanggung jawab. Sejak lahirnya Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen sampai dengan sekarang perlindungan hukum bagi konsumen masih sangat rendah. Bentuk –bentuk iklan tersebut diatas, ditinjau dari aspek hukum sebagai hak konsumen untuk mendapatkan informasi right to information yang jujur dan bertanggung jawab tidak patut ditayangkan, karena menganjurkan orang konsumen untuk melanggar hukum dan membhayakan orang lain. Pertanyaan yang kemudian muncul pada tartan hukum ekonomi adalah bagaimana caranya menjaga kegiatan promosi periklanan tidak Universitas Sumatera Utara 69 menjurus pada informasi yang menganjurkan konsumen melakukan pelanggaran melalui peraturan perundang – undangan. Meskipun ketentuan peraturan perundang – undangan tentang iklan tidak harus mematikan kreativitas bisnis tersebut.

4. Bentuk Penyelesaian Sengketa