63 itu mengagendakan pemilihan pengurus baru, serta membahas kemungkinan
dibentuknya sebuah asosiasi periklanan dengan visi dan lingkup yang lebih luas. Abdul Maeid Chandra, seorang putra Madura aktivis PBRI yang memiliki
stasiun radio Trinanda Chandra dan perusahaan perilanan dengan nama yang sama, akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum. Di jajaran pengurus tercatat
beberapa orang tokoh periklanan Indonesia, seperti: Savrinus Suardi, Usamah, Sjahrial Djalil, dan Yo Wijayakusumah. Mereka adalah muka-muka baru yang
sebelumnya bukan merupakan aktivis PBRI. Rapat Anggota juga menyepakati pembubaran PBRI dan pembentukan asosiasi yang baru dengan nama Persatuan
Perusahaan Periklanan Indonesia PPPI. Dengan pembentukan PPPI, secara resmi hilang pula istilah ”biri reklame” yang berbau kebelanda-belandaan,
digantikan dengan istilah yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman: ”perusahaan periklanan”. Desakan untuk mengganti istilah ”biro reklame” juga didasari pada
kenyataan bahwa tukang pembuat stempel di pinggir jalan pun menyebut diri mereka sebagai biro reklame.
Pada saat didirikan, PPPI beranggotakan 30 perusahaan periklanan. Sahrial Djalil AdForce menyumbangkan logo bagi asosiasi yang baru itu. PPPI juga
segera merumuskan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga yang baru untuk menampung aspirasi periklanan modern.
1. Jenis – Jenis Iklan
Iklan pada umumnya mempunyai sasaran pokok untuk memperkenalkan, menjual, atau meningkatkan penjualan produk barang dan
atau jasa yang diumumkan. Kedudukan hukum iklan sebagai janji unsure dari
Universitas Sumatera Utara
64 perjanjian memberikan implikasi hukum dari iklan tersebut. Kedudukan
demikian itu memberikan posisi penting dari iklan sebagai sarana dalam pengembangan kegiatan niaga pada khususnya dan pengembangan ekonomi
bangsa dan Negara pada umumnya. Lagi pula, kedudukan iklan sedemikian itu menjadi penangkal dari pihak – pihak yang terkait dalam bisnis periklanan
dalam melakukan usahanya dengan maksuddan itikad yang tidak baik. Mencegah suatusarana yang positif dimanipulasi menjadi sarana menjalankan
persaingan usaha secara tidak sehat unfair, yang tidak saja akan merugikan mereka yang menjadi sasaran consumer target , tetapi juga para pengusaha
yang menjalankan kegiatan periklananya secara jujur. Secara garis besar, iklan dapat digolongkan menjadi 7 tujuh kategori
pokok, yakni : a.
Iklan konsumen b.
Iklan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis c.
Iklan Perdagangan d.
Iklan Eceran e.
Iklan Keuangan f.
Iklan Langsung g.
Iklan Lowongan Kerja
16
Dan adapun jenis – jenis iklan yang biasa dipasang di Radio 88 LaFemme FM adalah mengenai :
16
Op. Cit.,hlm. 39.
Universitas Sumatera Utara
65 1
Acara Tentang Wanita dan anak dan keluarga 2
Obat – obatan 3
Tempat perawatan kulit dll untuk wanita 4
Dan lain – lain.
2. Tata Cara Pemasangan
Dampak dari system perekonomian kapitalis liberal telah merekonstruksi kultur masyarakat untuk ikut serta terlibat dalam lalulintas
perdagangan barang dan jasa, khususnya bagi Negara – Negara berkembang. Budaya masyarakat konsumtif adalah cermin dari konstruksi masyarakat baru
new society yang tidak lain merupakan implikasi dari era industrialisasi. Kecenderungan bagi pelaku usaha untuk mengeksploitasi minta beli tersebut
dengan memasarkan sebanyak – banyaknya produk barang dan atau jasa. Salah satu alat yang sering dipakai dalam lalu lintas perdagangan tersebut
adalah iklan promosi . Sebagai alat promosi, iklan memegang peranan penting bagi pelaku
usaha produsen untuk menunjang sekaligus meningkatkan usahanya. Melalui jasa periklanan pengusaha mencoba memancing dan membangkitkan minat
animo konsumen, untuk membeli produk barang atau jasa. Disamping itu, konsumen pun memerlukan iklan sebagai salah satu alat informasi untuk
mengetahui produk konsumsi yang mereka butuhkan. Hakikat iklan bagi konsumen merupakan janji dari semua pihak yang mengumumkannya.
Dengan demikian, iklan dalam segala bentuknya mengikat para pihak tersebut dengan segala akibat hukumnya. Iklan bagi konsumen merupakan alat
Universitas Sumatera Utara
66 atau salah satu sumber informasi mengenai sesuatu barang. Besarnya peranan
iklan sebagai alat informasi di satu pihak harus pula diikuti dengan pengawasan terhadap mutu iklan di pihak lain, sehingga iklan tidak menjadi
suatu produk jasa informasi yang bersifat tidak aman unsafe product dan mengandung unsur itikad baik unfair behavior.
Sebagai salah satu bentuk jasa, maka mutu iklan sangat bervariasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kualifikasi, kualitas, dan itikad baik dari pihak –
pihak dimaksud adalah: 1.
Perusahaan periklanan advertising, yaitu perusahaan yang menjual jasa periklanan bagi produk barang atau jasa.
2. Media periklanan, yaitu setiap media komunikasi massa, baik berupa
media cetak surat kabar, majalah, tabloid maupun media elektronik televisi dan radio, termasuk juga media luar ruangan, seperti : Pamflet
dan spanduk. 3.
Pemasangan iklan pengiklan, yaitu setiap badan hukum perusahaan dan perorangan yang mengiklankan suatu produkbarang atau jasa.
4. Konsumen, yaitu setiap pemakai dan penikmat produk barang atau jasa
yang diiklankan. 5.
Pemerintah selaku pengawas berjalannya aturan main rule of the game yang baik dan jelas dalam bisnis periklanan.
3. Hak Dan Kewajiban Masing – Masing Pihak