Pendaftaran Ciptaan Syarat Pendaftaran Ciptaan

28 karena tanpa didaftapun ciptaan seseorang tetap dilindungi oleh Undang – Undang Hak Cipta Indonesia. Hanya mengenai ciptaan yang tidak didaftarkan, akan lebih sulit dan lebih membutuhkan waktu pembuktian apabila terjadi sengketa kepemilikan atas ciptaan itu. Menurut Prof. Dr. J.C.T. Simonangkir S.H. dalam bukunya UHC 1982, halaman 76 disebutkan, bahwa pendaftaran suatu ciptaan mempunyai beberapa factor positif, di antaranya apabila terjadi sengketa mengenai hak cipta, maka pada umumnya ciptaan yang telah terdaftar mempunyai kedudukan yang lebih kuat daripada ciptaan yang belum terdaftar, minimal pembuktiannya lebih mudah. Di samping itu pengalihan hak cipta, pewarisan dan lain sebagainya akan lebih mudah apabila ciptaan tersebut sudah terdaftar di Direktorat Hak Cipta daripada belum terdaftar sama sekali. 5 Pada penjelasannnya, disebutkan bahwa pendaftaran ciptaan itu tidak mutlak diharuskan, karena tanpa didaftarkan pun hak cipta atas suatu ciptaan di bidang Selanjutnya, terdapat kriteria – kriteria mengenai ciptaan – ciptaan apa saja yang tidak ada ciptaannya. Juga hal ini berkaitan dengan perlindungan hukum yang diberikan oleh UUHC Indonesia.

C. Pendaftaran Ciptaan

Dalam memudahkan pembuktian kepemilikan suatu Hak Cipta, UUHC 2002 mengatur tentang pendaftaran ciptaan di dalam Pasal 35 . 5 Rooseno Harjowidigdo. Mengenal Hak Cipta Indonesia, hal 39. 1993 Universitas Sumatera Utara 29 ilmu pengetahuan, seni dan sastra tetap dilindungi oleh UUHC Indonesia. Hanya saja mengenai ciptaan yang tidak didaftarkan akan mengalami kesulitan dan lebih membutuhkan waktu dalam pembuktian kepemilikan hak ciptanya. UUHC 2002 menganut sistem pendaftaran ciptaan negative deklaratif. Artinya orang yang pertama kali mengumumkan suatu ciptaan, maka ia dianggap sebagai penciptanya. Pengumuman yang pertama kali dianggap sama dengan pendaftaran ciptaan. Apabila terjadi sengketa atas ciptaan itu maka diserahkan kepada hakim untuk mengambil keputusan. Pendaftaran ciptaan dilakukan secara pasif, artinya semua permohonan pendaftaran ciptaan diterima dengan tidak terlalu mengadakan penelitian yang mendalam atas hak pemohon, kecuali jika sudah jelas ternyata ada pelanggaran hak cipta.

D. Syarat Pendaftaran Ciptaan

Apabila seorang pemegang hak cipta ingin mendaftarkan ciptaan yang dimilikinya, maka ia harus mengajukan surat permohonan pendaftaran ciptaan yang diajukan kepada Direktorat Jenderal. Surat permohonan pendaftaran ciptaan itu ditulis rangkap dua dalam bahasa Indonesia, disertai contoh ciptaan atau penggantinya dengan dikenai biaya. Dan Direktorat Jenderal memberikan paling lama 9 Sembilan bulan terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap. 1. Subjek Pemohon, a. Pencipta, Apabila surat permohonan pendaftaran ciptaan dimintakan oleh pencipta sendiri, maka di dalam surat permohonanya dituls secara lengkap nama Universitas Sumatera Utara 30 pencipta, kewarganegaraan pencipta, alamat pencipta, dan tanda tangan pencipta kemudian dilampirkan bukti diri cukup dengan foto copy misalnya Kartu Tanda Penduduk KTP, Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia SBKRI, Paspor atau tanda bukti lain. b. Pencipta – Pencipta, Apabila surat permohonan pendaftaran ciptaan dimintakan oleh pencipta yang jumlahnya lebih dari seorang, maka nama – nama pemohon dituliskan secara lengkap dengan menetapkan satu alamat pemohon, kewarganegaraan para pemohon dan tanda tangan para pemohon, kemudian dilampiri bukti diri cukup dengan foto copy misalnya : KTP, SBKRI, Paspor, dan lain – lainnya. c. Badan Hukum termasuk instansi resmi Apabila surat permohonan pendaftaran ciptaan diajukan oleh suatu badan hukum, maka didalam surat permohonannya dituliskan secara lengkap nama badan hukum itu, dan ditanda tangani pengurus badan hukum itu, kemudian dilampiri turunan resmi akta pendirian badan hukum itu. d. Pemegang Hak Cipta, Apabila surat permohonana pendaftaran ciptaan dimintakan oleh pemegang hak cipta penerima hak cipta yang bukan pencipta, maka didalam surat permohonannya dituliskan secara lengkap nama, kewarganegaraan, alamat pencipta, dan juga ditulis secara lengkap nama, kewarganegaraan, alamat, pemegang hak cipta, kemudian dilampiri bukti diri cukup dengan foto copy misalnya : KTP, SBKRI, Paspor dan lain – lainnya, dan juga dilampiri bukti asli atau salinannya yang disahkan oleh Universitas Sumatera Utara 31 pejabat yang berwenang ata akta pemindahan hak cipta yang dimintakan pendaftarannya itu. Kemudian surat permohonan itu ditanda tangani oleh pemegang hak cipta itu. e. Kuasa Apabila surat permohonan pendaftaran kuasa, maka dalam surat permohonannya dituliskan secara lengkap nama, kewarganegaraan, alamt pemberi kuasa maupun penerima kuasa. Kemudian surat permohonan itu dilampiri selain bukti diri, juga dilampiri surat kuasanya. Penerima kuasa harus seorang warga Negara Republik Indonesia dan bertempat tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia. Apabila pemberi kuasa itu bukan warga Negara Republik Indonesia atau bukan badan hukum Indonesia dan tidak berada di wilayah Negara Republik Indonesia, maka pemberi kuasa itu harus memilih salah satu tempat tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia sebagai alamatnya di Indonesia. 2. Obyek yang didaftarkan a. Jenis ciptaan Didalam surat permohonan pendaftaran ciptaan tersebut dituliskan pula jenis ciptaan tersebut dituliskan pula jenis ciptaan yang dimintakan pendaftarannya, misalnya : - buku, pamflet dan semua hasil karya tulias lainnya, ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya; Universitas Sumatera Utara 32 - pertunjukan musik, karawitan, drama, tari, pewayangan, pantomime, dan karya siaran untuk media radio, telvisi dan film serta karya rekaman video; - ciptaan tari koreografi, ciptaan lagu atau musik dengan tanpa teks, dan karya rekaman suara atau bunyi ; - segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan seni kaligrafi ; - seni batik yang kontemporer, karya arsitektur, batik senimatografi, fotografi, program computer, terjemahan, tafsiran, saduran, dan penyusunan bunga rampai. b. Judul Ciptaan Didalam surat permohonan pendaftaran ciptaan tersebut dituliskan pula judul ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya, misalnya : Iklan masyarakat tentang Hak Cipta Musik yang tidak boleh di bajak dan jangan beli bajakan. c. Tempat dan Tanggal diumumkan Didalam surat permohonana pendaftaran ciptaan tersebut disebutkantempat dan tanggal ciptaan itu untuk pertama kalinya diumumkan, dengan disertai bukti – bukti pengumumannya bila ada. d. Uraian Ciptaan Didalam surat permohonan pendaftaran ciptaan tersebut dicantumkan uraian atas ciptaan yang dimohonkan. Uraian tersebut dapat berupa Universitas Sumatera Utara 33 ringkasan, dan dibuat rangkap 3 tiga yang dapat ditulis dalam lembar kertas tersendiri. e. Nomor Pokok Wajib Pajak Permohonan pendaftaran ciptaan atau pencatatan pemindahan hak atas ciptaan terdaftar yang diajukan oleh pemohon yang berdomisili di wilayah Indonesia, wajib melampirkan NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak sebagai salah satu syarat permohonannya. Direktorat Hak Cipta, Paten dan Merek, Departemen Kehakiman tidak akan menerima permohonan pendaftaran ciptaan atau pencatatan pemindahan hak atas ciptaan terdaftar jika pemohon tidak melampirkan NPWP- nya. f. Biaya Suatu surat permohonan pendaftaran ciptaan harus memenuhi biaya pendaftaran ciptaan sebesar yang telah disetujui. 6 Apabila surat pemohon pendaftaran ciptaan itu setelah diperiksa oleh petugas ternyata tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan, maka Direktorat Setelah dituliskan dan dilampirkan segala sesuatu yang disyaratkan dalam huruf 1 dan 2 sesuai dengan keperluannya, maka surat permohonan pendaftaran ciptaan yang diajukan kepada Direktorat Jenderal Hak Cipta. Oleh petugas pemohon akan diberi tanda terima sebagai bukti penyerahan permohonan pendaftaran ciptaan. Tanda terima itu berisi nama pencipta pemegang hak cipta nama kuasa, jenis dan judul ciptaan, tanggal dan waktu surat permohonan itu diterima oleh petugas pendaftar. 6 Rooseno Harjowidigdo. Mengenal Hak Cipta Indonesia, hal 44. 1993 Universitas Sumatera Utara 34 Hak Cipta memberitahukan secara tertulis kepada pemohon, agar melengkapi syarat yang kurang. Jika dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal pengiriman surat pemberitahuan, pemohon tidak memenuhi syarat yang ditentukan, maka permohonanya menjadi batal demi hukum. Setelah surat permohonan pendaftaran ciptaan itu diperiksa oleh petugas dan ternyata telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, maka Direktorat Hak Cipta memeriksa, apakah pemohon benar – benar sebagai pencipta atau pemegang hak cipta atas ciptaan yang dimohonkan. Dan akan diumumkan oleh Direktorat Jendral disetujui dikabulkan atau tidak. Apabila permohonan pendaftran ciptaan tersebut ditolak oleh Direktorat Jenderal, maka dalam jangka waktu 3 bulan setelah diterimanya penolakan pendaftaran, pemohon atau kuasanya dapat mengajukanpermohonan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan surat gugatan. Surat ini ditanda tangani pemohon atau kuasanya, agar supaya ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya itu didaftarkan dalam daftar umum ciptaan dan pengumuman resmi tentang pendaftaran ciptaan pada Direktorat Jendral Hak Cipta. Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tentang dikabulkan atau ditolaknya gugatan itu merupakan keputusan final, artinya keputusan itu tidak bisa disbanding ke Pengadilan Tinggi, karena bentuk Keputusan itu berupa penetapan. Apabila permohonan pendaftaran ciptaan dikabulkan oleh Direktorat Jenderal, maka yang dimohonkan itu didaftarkan di dalam daftar Umum Ciptaan, dengan memberi Nomor dan menerbitkan Surat Pendaftaran Ciptaan Rangkap 2 dua yang ditanda tangani oleh Direktorat Hak Cipta atau pejabat yang ditunjuk untuk itu. Lembar pertama SuratPendaftaran Ciptaan tersebut disimpan di Direktorat Hak Cipta, sedangkan lembar kedua dikirim kepada pemohon. Universitas Sumatera Utara 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media masa memiliki peran besar dalam membentuk dan mengubah pikiran, perasaan , sikap, opini dan perilaku masyarakat tentang wanita. Namun potret wanita di dunia media massa masih memperlihatkan stereotip yang negative. Kehadiran radio – radio dengan target audience wanita yang bertujuan memperdayakan wanita untuk menyuarakan kesamaan hak dan meminimalisir ketidak adilan gender melalui program – program siarannya. Radio 88 LAFEMME sebagai salah satu radio wanita di Medan yang ingin menyuarakan kesamaan hak dan meminimalisir ketidak adilan gender melalui program acara dan iklan yang diterima. Di situlah juga terdapat radio yang lebih memiliki peran penting untuk menyuarakan iklan tentang apa saja yang bisa mempengaruhi wanita dan orang – orang yang mendengarkan Radio 88 LAFEMME melalui iklan dan informasi – informasi yang disiarkan. Dapat juga dilihat Perkembangan jaman memberikan suatu peranan dari terciptanya suatu karya cipta. Orang-orang melahirkan suatu ide-ide dan kreatifitas yang baru dan menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada. Dengan banyaknya lahir karya-karya cipta yang baru diperlukan hukum yang mengatur tentang perlindungan terhadap karya cipta, namun setelah terbentuk hukum untuk memberikan perlindungan tersebut tetap saja terjadi pelanggaran- pelanggaran. Dalam Hak kekayaan Intelektual yang selanjutnya disebut HKI Universitas Sumatera Utara