Monolaurin Gambar 2.4
Struktur Kimia Asam Laurat Dan Monolaurin Lemak jenuh dalam minyak kelapa, seperti asam kaprat, dan asam laurat,
terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena minyak kelapa berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, dan antiprotozoa. Asam laurat
dan monogliserida yang disebut monolaurin telah terbukti berperan sebagai antivirus, khususnya virus yang berselubung lemak. Baik asam kaprat maupun
asam laurat di dalam minyak kelapa dapat mengatasi Candida albicans Darmoyuwono, 2006.
2.7 Analisis Asam Lemak
Asam lemak yang terdapat di dalam makanan dapat dianalisa menggunakan kromatografi gas cair dengan menggunakan kolom kapiler, dalam
hal ini dapat dipisahkan isomer cis dan isomernya. Penelitian yang telah dilakukan terhadap berbagai jenis makanan untuk mengetahui jumlah asam lemak yaitu,
Satchithanandam, et al 2004 menganalisis 117 produk makanan berupa margarin, kue dan crakers, produk kentang goreng, minyak nabati dan
shorthening, cereals, dan mayonnaise yang ada di Amerika dengan menggunakan kromatografi gas dan diperoleh hasil 30 produk makanan berupa roti dan kue
yang dianalisa kandungan asam lemaknya.
Kromatografi gas telah luas digunakan dalam metode analisa metil ester asam lemak fatty acid methyl esterFAME. Kesuksesan pemisahan komposisi
asam lemak dalam bentuk FAME dengan kromatografi gas bergantung pada kondisi percobaan dari metode yang digunakan. Kebanyakan metode
kromatografi gas untuk mendeteksi asam lemak menggunakan kolom kapiler yang panjang dengan fase diam berupa senyawa yang kepolarannya tinggi. Pada
kondisi ini, pemisahan berdasarkan pada panjang rantai dari asam lemak, derajat ketidakjenuhan, dan geometri serta posisi ikatan rangkapnya. Deretan elusi yang
diharapkan untuk asam lemak yang spesifik dengan panjang rantai yang sama pada kolom yang kepolarannya tinggi yaitu sebagai berikut: bentuk jenuh
saturated, bentuk tidak jenuh dengan satu ikatan rangkap monounsaturated, bentuk tidak jenuh dengan dua ikatan rangkap diunsaturated Moss dan
Wilkening, 2005. Berdasarkan American Oil Chemists’ Society AOCS, 1997, penentuan
kualitatif dan kuantitatif untuk saturated fatty acid SFA, monounsaturated fatty acid MUFA, dan polyunsaturated acid PUFA secara kromatografi gas dapat
menggunakan kolom kapiler. AOCS Ce Ie-91 juga menetapkan bahwa kolom yang dapat digunakan bisa pendek 50-60 m atau panjang 100-120 m dengan
fase diam yang kepolarannnya tinggi. Selain itu, detektor yang dapat digunakan yaitu flame ionization detector FID dengan suhu pengoperasian 250 °C. Gas
pembawa yang dapat digunakan yaitu helium, nitrogen, atau hidrogen. Metode boron triflorida merupakan metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan
asam lemak metil ester dari trigliserol minyak atau lemak Moss dan Wilkening, 2005.
Metil ester asam lemak dari VCO dan PKO dibuat terlebih dahulu dengan mereaksikan minyak dengan NaOH yang akan membentuk garam natrium asam
lemak, reaksi akan terus berlangsung hingga seluruh asam lemak lepas dari lemak. Kemudian ke dalam garam natrium asam lemak ditambahkan BF3 14 dalam
metanol maka akan terbentuk metil ester asam lemak. Pembuatan metil ester asam lemak menggunakan NaOH gunanya untuk membentuk metoksida yang bersifat
basa kuat sehingga pembentukan metil ester menjadi lebih baik. BF3 adalah asam Lewis sebagai katalisator yang dapat menerima sepasang elektron sehingga
pembentukan metanoat lebih cepat dan sempurna Solomons, 1994. NaCl jenuh berguna untuk memisahkan koloid berwarna putih yang tersebar dalam larutan
akibat dari komponen asam lemak yang tidak tersabunkan Haryati, 1994.
BAB III METODE PENELITIAN