Sumarti, 2015 STRATEGI TIND AK TUTUR D IREKTIF GURU DAN RESPONS WARNA AFEKTIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Analisis data
Untuk menentukan apakah sebuah tuturan direktif atau bukan, digunakan parameter berupa penanda golongan verba yang dikemukakan Searle 1979:14,
yaitu ask, order, command, request, beg, plead, entreat, invite, permit, dan advise. Dalam bahasa Indonesia, verba tersebut dapat dipadankan dengan meminta,
memesan, memerintah, mengundang, dan menyarankan. Jika tuturan guru mengandung verba tersebut dan memiliki maksud yang sama dengan modusnya,
maka termasuk tutran direktif secara langsung. Sebaliknya, tuturan yang mengandung verba tersebut, tetapi tidak memiliki maksud yang tidak sesuai
dengan modusnya termasuk dalam tuturan direktif tidak langsung. Untuk menentukan fungsi komunikasi yang digunakan guru dalam tindak tutur direktif,
penulis menggunakan parameter atau pedoman analisis sebagai berikut.
1 Pedoman Analisis Fungsi Komunikasi Tindak Tutur Direktif
Fungsi komunikasi merupakan tindak atau maksud tuturan dalam TDG meliputi menyuruh, meminta, menyarankan, melarang, dan menanya. Untuk
menentuka fungsi komunikasi tersebut digunakan indikator sebagai berikut. a.
Tindak tutur menyuruh: menggunakan verba dasar, berpartikel –lah, bermodalitas harus
bersufiks kan-, -i, berprefiks di-, per- b.
Tindak tutur meminta: menggunakan kata tolong, coba, atau silakan c.
Tindak tutur melarang: menggunakan kata jangan, nggak usah d.
Tindak tutur menyarankan: menggunakan kata sebaiknya, hendaknya, agar e.
Tindak tutur menanya: intonasi tanya dan atau menggunakan kata tanya
2 Pedoman Analisis Realisasi Tindak Tutur Direktif Guru
Istilah realisasi tindak tutur direktif guru ini mengacu pada tipe Flor, 2005 atau strategi Brasdefer 2007 yang terdiri atas tindak tutur langsung atau
direct dan tindak tutur tidak langsung atau indirect. Untuk menentukan masing- masing realisasi tindak tutur direktif tersebut digunakan indikator sebagai berikut.
Sumarti, 2015 STRATEGI TIND AK TUTUR D IREKTIF GURU DAN RESPONS WARNA AFEKTIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pada dasarnya, tindak tutur direktif merupakan tuturan yang mengandung maksud tertentu dari penutur kepada mitra tutur agar melakukan maksud tersebut.
Tindak tutur dengan penanda verba ini dalam realisasinya termasuk dalam tuturan langsung. Padahal, tuturan direktif pun dapat direalisasikan secara tidak langsung.
Adapun pedoman analisis realisasi tindak tutur direktif secara garis besar dituliskan dalam tabel pedoman analisis penelitian berikut ini.
Tabel 3.3 Pedoman Analisis Realisasi Tindak Tutur Direktif Guru
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Aspek
Indikator
1. Realisasi
tindak tutur direktif
1.1 Tindak Tutur
Langsung Tindak tutur yang digunakan penutur untuk
menyuruh mitra tutur melakukan sesuatu, meliputi menyuruh, meminta, melarang, menyarankan,
menanya, dan sebagainya.
1.2 Tindak Tutur Tidak
Langsung a. Form dan content atau lokusi dan ilokusi tidak
sama = struktur dan fungsi komunikasi memiliki hubungan tidak langsung
b. Form dan content atau lokusi dan ilokusi tidak sama disertai dengan isyarat, seperti mimik dan
gesture = struktur dan fungsi komunikasi memiliki hubungan tidak langsung
Selanjutnya, data dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis heuristik. Teknik analisis heuristik merupakan proses berpikir seseorang
untuk memaknai sebuah tuturan tidak langsung. Di dalam tuturan heuristik sebuah tuturan
tidak langsung
diinterprestasikan berdasarkan
berbagai kemungkinandugaan sementara, kemudian dugaan sementara itu disesuaikan
dengan fakta-fakta pendukung yang ada dilapangan. Analisis heuristik berusaha mengidentifikasi daya pragmatik sebuah tuturan dengan merumuskan hipotesis-
hipotesis dan kemudian mengujinya berdasarkan data-data yang tersedia. Bila