Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang
Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Rumus Skor Baku Sumber : Akdon, 2008: 86
Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi Manajemen
Keterangan : T
i
= Skor baku X
i
= Skor mentah s
= Standar deviasi x
= Rata-rata mean
Mengubah skor mentah menjadi skor baku pada dasarnya adalah mengubah data ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data
angka bakuskor baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor mentah menjadi skor baku, sebagaimana dikemukakan Akdon 2008: 86-87,
sebagai berikut: 1
Menentukan skor mentah skor terbesar dan terkecil 2
Menentukan rentangan R, yaitu skor terbesar – skor terkecil 3
Menentukan banyaknya kelas BK, dengan menggunakan Rumus Sturgess yaitu: BK = 1 + 3,3 log n
4 Menentukan panjang kelas i, dengan rumus:
5 Membuat tabel distribusi frekuensi
6 Menentukan rata-rata atau mean x , dengan rumus:
∑fX
i
x = n
R i =
BK
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang
Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
7 Menentukan standar deviasi s , dengan rumus:
8 Mengubah skor mentah menjadi skor baku, berdasarkan rumus yang telah
dikemukakan di atas.
4. Teknik Hipotesis Penelitian
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Teknik statistik yang digunakan akan
bergantung pada hasil uji normalitas distribusi data. Adapun teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametrik yang pengujian hipotesisnya
menggunakan rumus korelasi Person Product Moment Riduwan dan Sunarto, 2011: 80.
Gambar 3.5 Rumus Person Product Moment Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2011: 80
Dalam praktek pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows. Variabel-variabel yang akan dikorelasikan adalah variabel X
independen dan variabel Y dependen, maka r
xy
merupakan hasil koefisien korelasi dari kedua variabel tersebut. Selanjutnya, r
xy hitung
dibandingkan dengan r
xy tabel
dengan taraf kesalahan 5 . Bila harga r
xy hitung
r
xy tabel
dan bernilai positif, maka terdapat hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungnan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah menafsirkan koefisien korelasi untuk memberikan interpretasi dengan menggunakan tolok ukur berdasarkan r
xy hitung
yang dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto 2011: 81, sebagai berikut:
n .∑ fX
i 2
– ∑ fX
i 2
s = n.n
– 1
n ∑XY-∑X.∑Y
r
xy
= √{n.∑X
2
– ∑X
2
}.{n .∑Y
2
– ∑Y
2
}
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang
Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat 0,60
– 0,799 Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat 0,20
– 0,399 Rendah
0,00 – 0,199
Sangat rendah
Adapun langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan program SPSS, sebagai berikut:
1 Buka program SPSS, destinasikan variable view dan definisikan dengan
mengisi kolom-kolom berikut: Kolom Name pada baris pertama isi dengan X dan baris kedua isi dengan Y
Kolom Type isi dengan Numeric Kolom Widht diisi dengan 8
Kolom Decimal = 0 Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X dan baris
kedua dengan ketikkan nama variabel Y Kolom Value dan Missing diisi dengan None
Kolom Coloumns diisi dengan 8 Kolom Align pilih Center
Kolom Measure pilih Scale
2 Aktifkan data view kemudian masukkan data baku variabel X dan Y
3 Klim menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate
4 Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara
mengklik tanda 5
Tandai pilihan pada kotak Pearson