Promosi Kesehatan TINJAUAN PUSTAKA

c. Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan masyarakat menurun. Depkes RI, 2008

2.5 Promosi Kesehatan

Menurut green dan Ottoson,98 promosi kesehatan adalah kombinsai berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan. Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.Syafrudin, 2009 Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan menurut Notoatmodjo, 2002b adalah : 1. Metode Ceramah, adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. 2. Metode Diskusi Kelompok, adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta sasaran dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk. 3. Metode Curah Pendapat, adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing –masing peserta, dan evaluasi atas pendapat–pendapat tadi dilakukan kemudian. 4. Metode Panel, adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin. Universitas Sumatera Utara 5. Metode Bermain Peran, adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok. 6. Metode Demonstrasi, adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya. 7. Metode Simposium, adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 -5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat. 8. Metode Seminar, adalah suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah di bawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya. Media berasal dari kata mediu yang berarti tengah, pengantar, perantara. Media juga diartikan sebagai wahana penyalur pesan. Media menurut Heinich 1982 mengemukakan bahwa media adalah perantara yang mengantar informasi antara sumber ke penerima. Gagne dan Briggs 1975 mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Setiawati, S. 2008 Menurut Machfoedz, dkk., 2005, alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam penyampaian bahan pendidikanpengajaran. Alat bantu ini disebut “alat peraga” karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran. Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan jelas pula pengertianpengetahuan yang diperoleh. Dale 1969, membagi alat peraga Universitas Sumatera Utara tersebut menjadi 11 macam, dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap- tiap alat tersebut dalam suatu kerucut pada gambar 5 berikut yaitu : Gambar 2.1 : Kerucut Edgar Dale Gambar kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dasar adalah benda asli dan yang paling atas adalah kata-kata. Hal ini berarti bahwa dalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsikan bahan pendidikan dan pengajaran. Sedangkan penyampaian bahan yang hanya dengan kata-kata saja sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah. Menurut Santrock model dasar dari proses informasi berjalan dari Proses yang akan dijelaskan secara umum sebagai berikut. Gambar 2.2 . Alur Proses Informasi KEJADIAN PERHATIAN MEMORI PROSES BERPIKIR RESPONS Universitas Sumatera Utara Alur informasi di awali dengan kejadian-kejadian yang diperoleh dari lingkungan maupun media. Kejadian ini biasanya terklasifikasi menjadi dua bentuk-bentuk dasar dari informasi yaitu kata-kata dan gambar. Bentuk-bentuk dasar informasi tersebut akan diterima oleh sensory memory melalui indra penglihatan dan pendengaran. Indra-indra tersebut akan memilah kata yang berbentuk suara maupun cetak dan gambar yang berbentuk cetak. Keberadaan indra mempunyai implikasi pendidikan penting. Pertama, orang harus memberikan perhatian pada informasi kalau mereka ingin mengingatnya. Kedua, diperlukan waktu untuk membawa semua informasi yang dilihat dalam waktu singkat ke dalam kesadaran. Pemilahan pada sensory memory akan diteruskan ke memori kerja. Proses perpindahan dari sensori memori inilah terjadinya persepsi. Persepsi merupakan penafsiran seseorang tentang rangsangan. Pada memori kerja informasi akan dipilah menjadi yang berbentuk suara dan gambar. Informasi yang berbentuk suara mengorganisir kata menjadi model verbal sedangkan informasi yang berbentuk gambar langsung diorganisir menjadi model pictorial. Kedua model ini akan berintegrasi. Dilakukan penyimpanan jika diperlukan pada memori jangka panjang. Keberhasilan proses penerimaan informasi dilakukan dengan pengujian terhadap respon dari penerimaan informasi. Proses penerimaan informasi merupakan domain kognitif, Bloom dalam taksonominya menyatakan bahwa kognitif, meliputi pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis, dan evaluasi. Dari aspek-aspek tersebut hanya akan diujikan dua aspek yaitu mengetahui dan Universitas Sumatera Utara memahami. Aspek pengetahuan merupakan pengingatan kembali atas data atau informasi. Aspek ini terdiri dari pengurutan dan penghubungan. Sedangkan aspek pemahaman merupakan pemahaman tentang makna terjemahan, dan penafsiran dari perintah dan masalah. Pemahaman terdiri dari mengklasifikasikan, dan menunjukkan. Manfaat media dalam pembelajaran menurut Levie Lentz antara lain: 1. Fungsi atensi yaitu bahwa media memiliki kekuatan untuk menarik perhatian peserta didik. 2. Fungsi afektif yaitu bahwa media mempengaruhi sikap dan emosi peserta didik. 3. Fungsi kognitif yaitu bahwa gambar atau simbol-simbol lain yang digunakan dalam sebuh media akan mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran, mengingat lambang yang jelas akan mempermudah proses pikir penerima pesan. 4. Fungsi kompesatori yaitu sebagai pelengkap dalam konteks pemberi informasi. Media pembelajaran berfungsi mengakomodasikan peserta didik yang lemah dan lambat menerima isi pesan yang disajikan melalui teks atau disajikan verbal. Setiawati, S. 2008 Dalam penyuluhan kesehatan dikenal beberapa alat bantu peraga yang sering digunakan atau disebut juga AVA Audio Visual Aids. Alat peraga ini kegunaannya adalah untuk lebih memudahkan kedua belah pihak dalam kegiatan penyuluhan, yakni pihak penyuluh dan pihak yang disuluh. Syafrudin,2009 Universitas Sumatera Utara Dilihat dari jenisnya media dibagi menjadi: 1. Media auditif, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dengan pendengaran. 2. Media visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip , slides, foto gambar atau lukisan, cetakan. ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol - simbol bergerak seperti film bisu, film kartun. 3. Media audio visual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, media ini dibagi menjadi audiovisual diam dan audiovisual gerak. Dilihat daya liputnya, media dibagi dalam: 1. Media dengan daya liput luas dan serentak, penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama 2. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, dan lain-lain 3. Media untuk pengajaran individual, media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer Berdasarkan bahan pembuatannya, media dibagi dalam: 1. Media sederhana, media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. Universitas Sumatera Utara 2. Media komplek, media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya , sulit pembuatannya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai. Mubarak, W. 2007 Berdasarkan perkembangan teknologi media dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu: 1. Teknologi cetak, media ini dihasilkan melalui proses percetakan mekanis dan fotografis. Media cetak diantaranya: - Booklet, ialah suatu media untuk menyampaikan pesan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. - Leaflet, ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk gambar atau kalimat maupun kombinasi. - Flyer selebaran, bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak berlipat. - Flif chart lembar balik, media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk kertas dengan ukuran kira-kira 25x30 cm yang berisi suatu program tertentu. Biasanya tulisan terletak di lembar balik dan gambar yang ada pada lembar depan. - Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu masalah kesehatan - Poster ialah pesan singkat dalam bentuk gambar, dengan tujuan untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok agar tertarik pada obyek materi yang diinformasikan atau untuk mempengaruhi seseorang untuk bertindak. Universitas Sumatera Utara Cara penggunaan : - Poster-poster tersebut sebaiknya ditempel diruang tunggu Puskesmas, atau ruang periksa secara menarik - Dapat digunakan untuk alat bantu peragaan saat melakukan ceramah penyuluhan yang dilakukan - Poster bisa digunakan untuk bahan diskusi kelompok dalam suatu kesempatan tertentu - Biasa ditempel ditempat-tempat umum dimana orang sering berkumpul 2. Teknologi Audio Visual, yaitu media dihasilkan melalui proses mekanik dan elektronik dengan menyajikan informasi atau pesan secara audio dan visual. Media ini antara lain: - Televisi, penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media televisi dapat dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi, pidato, dan sebagainya. Kelebihan televisi antara lain yaitu sifatnya langsung dan nyata, merupakan medium yang menarik, dapat perhatian penonton. Sedangkan kelemahan televisi antara lain: harga televisi relativ mahal, sifat komunikasinya hanya satu arah, jadwal siaran dan jadwal pelajaran sekolah sulit disesuaikan, program diluar kontrol guru, dan besarnya gambar relativ kecil. - Radio , penyampaian informasi atau pesan kesehatan melaui radio juga dapat bermacam-macam bentuknya, antara lain obrolan, sandiwara radio, ceramah, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Kelebihan media radio antara lain harga relativ murah, mudah dipindahkan, program dapat direkam dan diputar lagi sesuka kita, mengembangkan daya imaginasi, merangsang partisipasi aktif pendengar. Sedangkan kelemahan radio antara lain komunikasi satu arah, penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. - Video, penyampaian informasi atau pesan kesehatan dapat melalui video. Merupakan media audio visual yang semakin popular dalam masyarakat. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif yang bisa bersifat informativ, edukatif maupun instruksional. - Slide, slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kesehatan - Film strip, dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan.

a. Media Cetak Leaflet

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Seks Pranikah di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 16

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Elektronik Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 9 Surakar

0 1 12

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Media Elektronik Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 9 Surakar

0 2 13

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolal

0 1 18

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolal

0 1 16

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA CETAK (LEAFLET) DAN MEDIA ELEKTRONIK (VIDEO) DI SMA N 1 BAGAN SINEMBAH

0 0 55

Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Media Cetak (Leaflet) dan Media Elektronik (Video) Terhadap di SMA N 1 Bagan Sinembah

0 2 33

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI MEDIA CETAK (LEAFLET) DAN MEDIA ELEKTRONIK (VIDEO) DI SMA N 1 BAGAN SINEMBAH TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 15

EFEKTIVITAS KURIKULUM KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP DAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA N 1 LENDAH DAN SMA N 1 GALUR KULON PROGO

0 0 14

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA FLIP CHART DAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIVAIDS DI SMA NEGERI 10 GOWA

1 5 147